Biasanya, gejala infeksi virus corona akan semakin hilang seiring dengan keluarnya hasil tes negatif.
Kendati demikian, dilansir Webmd, hal tersebut ternyata tak berlaku buat beberapa pasien! Mereka masih memiliki gejala ruam di kulit setelah sembuh dari COVID-19.
Ruam Akibat Corona Bertahan Meski Pasien Sudah Sembuh
Beberapa pasien COVID-19 memiliki ruam merah gelap bahkan cenderung ungu di jari kaki mereka (COVID toes).
Meski ada pasien yang ruamnya memudar, sebagian lagi merasa ruamnya tidak menunjukkan perbaikan. Padahal, mereka sudah sembuh selama 60 hari.
Toes memang artinya jari kaki. Namun, tak menutup kemungkinan ruam tersebut menyerang dan menyebar di jari-jari tangan si pasien.
Menurut dr. Esther Freeman, ruam kulit di jari-jari pasien COVID-19 merupakan tanda-tanda peradangan.
“Beberapa pasien memang mengalami peradangan jangka panjang yang dipicu oleh virus. Kami belum benar-benar memahami mengapa atau bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Tapi, masalah ini sangat penting dan menarik,” kata peneliti utama COVID-19 Dermatology Registry, Amerika Serikat itu.
“Sebab, ini bisa menjadi jalan masuk ke bagian tubuh lain untuk diteliti. Secara visual, kulit bisa dengan mudah menampilkan adanya peradangan di tubuh,” Freeman menambahkan.
Tak hanya itu, dia juga berpendapat bahwa ruam akibat virus corona ini merupakan respons sistem kekebalan tubuh terhadap virus.
Kondisi-kondisi seperti ini sebenarnya mirip fenomena gunung es. Bisa saja banyak yang mengalami, tapi yang melaporkan cuma sedikit.
Artikel Lainnya: Terinfeksi COVID-19, Dokter di Wuhan Kulitnya Menghitam!
Jadi, Apa Ruam akibat Corona Bisa Hilang?
Di atas memang sempat disinggung bahwa COVID toes di beberapa pasien tidak membaik meski sudah 60 hari.
Namun, para peneliti melaporkan kemerahan dan pembengkakan pada jari tangan dan kaki umumnya berlangsung 10-15 hari saja.
Sedangkan, ruam yang bentuknya menyerupai jaring di kulit (Livedo racemosa) berlangsung kurang lebih 4 hari dan ruam morbiliformis berlangsung rata-rata 7-28 hari.
Untuk bintik-bintik bersisik pada kulit, umumnya akan hilang setelah 20 hari kemudian. Dengan demikian, secara umum ruam kulit gejala corona akan menghilang, meski durasinya agak lama.
Kondisi tersebut sebenarnya tergantung dari masing-masing individu. Durasi di atas adalah rata-rata.
Tidak menutup kemungkinan bahwa bintik bersisik si A hilang setelah 20 hari, sementara bintik bersisik si B baru hilang 70 hari kemudian.
Artikel Lainnya: Virus Corona Bertahan Sembilan Jam di Kulit
Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Kulit akibat COVID-19?
Freeman dan peneliti lainnya sedang berupaya mencari penyebab pasti dan perawatan dari permasalahan ini.
Sebab hingga kini, belum ada protokol resmi untuk merawat pasien dengan keluhan ruam akibat corona.
Dokter Sara Elise Wijono, MRes juga mengatakan, untuk sekarang ini, cara mengatasi ruam yang belum bisa hilang adalah dengan memberikan pengobatan berdasarkan gejalanya saja (simtomatik).
Sebagai contoh, dikutip dari laman American Academy of Dermatology (AAD), rasa nyeri atau gatal pada keluhan COVID Toes dapat diatasi dengan pemberian krim hidrokortison.
“Jika memang tidak ada keluhan apa pun, mungkin bisa ditunggu saja sampai keluhannya membaik. Kurang lebih 10 hari atau bisa juga lebih lama,” jelasnya.
Pasien yang ruam kulitnya belum hilang pasca sembuh dari COVID-19 sebaiknya tidak perlu panik berlebihan. Sebab, ketika Anda sudah dinyatakan sembuh oleh dokter, seharusnya pasien sudah benar-benar sembuh.
Dokter Sara menambahkan, “Gejala yang belum hilang 100 persen, dalam hal ini pada kulit, bisa juga karena Anda masih dalam masa pemulihan.”
Bila Anda punya pertanyaan tentang infeksi virus corona, langsung saja konsultasikan hal tersebut pada dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)