Kasus binatang yang tertular dan terkena infeksi virus corona kembali terjadi. Kali ini, seekor harimau di Amerika Serikat dinyatakan positif COVID-19. Bagaimana bisa seekor harimau bisa terkena virus mematikan ini?
Beberapa Kasus Hewan yang Terinfeksi Virus Corona
Kasus binatang terinfeksi COVID-19 sebelumnya sudah terjadi. Kasus pertama kali terjadi pada seekor anjing dan dilaporkan oleh pihak berwenang Hong Kong pada awal Februari lalu.
Diketahui, pemilik anjing adalah seorang wanita berusia 60 tahun yang juga sebagai pasien COVID-19. Menurut pihak berwenang Hong Kong, kasus itu terjadi karena penularan dari manusia ke hewan.
Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong juga mengatakan, tes berulang kali sudah dilakukan terhadap anjing tersebut. Pada akhirnya, anjing ras Pomeranian itu dinyatakan tertular COVID-19, dan virus yang menyerangnya tergolong jinak menurut otoritas Hongkong.
Lalu, kasus hewan terinfeksi virus corona kedua terjadi pada seekor kucing di Eropa, dan diungkap oleh Public Health, Food Chain Safety and Environment, di Belgia. Kasus ini terbilang sebagai penularan virus pertama dari manusia ke kucing.
Penularan pun terjadi sekitar seminggu setelah pemilik kucing baru kembali dari Italia Utara dan dinyatakan terinfeksi COVID-19.
"Kucing itu menunjukkan gejala coronavirus, seperti diare, muntah, dan masalah pernapasan," ujar Steven Van Gucht, yang juga sebagai ahli virologi dan juru bicara untuk epidemi COVID-19 di Belgia.
Selain kedua kasus di atas, ada lagi peristiwa yang cukup mencengangkan. Dikabarkan, seekor harimau di kebun binatang Bronx, New York, positif terkena infeksi virus corona.
Kalau berkaca dari kasus sebelumnya, wajar hewan terkena coronavirus karena dipelihara oleh orang yang juga terinfeksi COVID-19. Akan tetapi, seekor harimau yang dipelihara di kebun binatang itu tertular dari mana, ya?
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Kronologis, Nadia Si Macan Tunjukkan Gejala Virus Corona
Harimau Malaya yang terinfeksi COVID-19 itu diketahui bernama Nadia dan berusia 4 tahun. Melansir dari New York Times, ini menjadi kasus pertama penularan virus corona pada harimau dan dipercaya sebagai transmisi dari manusia ke hewan.
"Ini adalah contoh pertama dari harimau yang terinfeksi COVID-19. Beberapa singa dan harimau di kebun binatang juga menunjukkan gejala penyakit pernapasan," menurut pernyataan oleh departemen pertanian federal.
Para pihak berwenang percaya, kucing besar itu tertular coronavirus dari seorang karyawan kebun binatang. Tepatnya, terjadi sebelum petugas kebun binatang tersebut diketahui positif COVID-19.
"Itu asumsi, bahwa salah satu penjaga yang asimptomatik sebelum mereka sakit adalah sumber infeksi," ujar dr. Paul Calle, kepala dokter hewan di Kebun Binatang Bronx.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Hanya Harimau Hewan di Kebun Binatang yang Mengalami Gejala COVID-19
Kebun binatang Bronx kemudian melakukan pemeriksaan dan hasilnya sudah dikonfirmasi oleh National Veterinary Services Laboratory di Iowa. Nadia, bersama dengan enam harimau lainnya, diperkirakan tertular oleh penjaga kebun binatang yang terkena infeksi virus corona tanpa gejala.
Dilaporkan, para harimau yang sakit mulai menunjukkan gejala, seperti batuk kering pada akhir bulan lalu, tepatnya pada 27 Maret. Nafsu makan para hewan buas tersebut juga mulai menurun. Meski demikian, harimau-harimau yang sakit masih terpantau aktif di kandangnya.
Sampai saat ini, dipastikan hanya hewan harimau yang mengalami gejala COVID-19. Selain Nadia, saudaranya yang bernama Azul dan dua harimau jenis Amur, dilaporkan mengalami gejala sakit serupa. Akan tetapi, harimau lain yang berada di kandang sama tidak menunjukkan gejala infeksi coronavirus.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
Hubungan Hewan dan Virus Corona
Sebelumnya, infeksi virus corona diketahui hanya bisa menular dari manusia ke manusia. Akan tetapi, kondisi pandemi saat ini telah membuktikan bahwa penularan dari manusia ke hewan juga bisa terjadi.
Jadi, apakah infeksi COVID-19 dari hewan bisa menular pada manusia? Untuk yang satu ini, belum ada jawaban pasti dan masih dalam tahap penelitian oleh ahli.
Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan mengatakan, penelitian sedang dilakukan untuk memahami masalah ini lebih lanjut. Mereka juga mendesak siapa pun yang terinfeksi virus corona untuk membatasi kontak fisik ke hewan peliharaannya.
"Mengejutkan ketika ada harimau terkena infeksi virus meski dengan gejala yang cukup ringan. Kita dapat mengasumsikan harimau tersebut tidak memiliki kontak dekat dengan penjaga kebun binatang tanpa gejala," ujar dr. Sarah Caddy, dokter hewan dan peneliti dari University of Cambridge.
"Sangat menarik juga, saat harimau menunjukkan gejala yang konsisten (mirip) dengan gejala COVID-19 pada manusia. Walaupun bukti ilmiahnya kurang dan tingkat kemungkinannya juga rendah," sambungnya.
Para ahli pelestarian hewan telah memperingatkan, virus corona dapat menimbulkan ancaman bagi beberapa satwa liar seperti gorila liar, simpanse, dan juga orangutan. Jadi, dibutuhkan pencegahan lebih ekstra terhadap para hewan-hewan tersebut.
Bisa Menular ke Manusia Lagi atau Tidak?
Hingga kini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan dapat menyebabkan atau menularkan infeksi virus corona kepada manusia. Akan tetapi, menurut dua ahli virologi, Karen Terio dan Leyi Wang, hal tersebut butuh diteliti lebih lanjut.
Pasalnya, menurut beberapa studi di Tiongkok, ada kemungkinan virus berpindah dari kelelawar ke manusia, tetapi sumber pastinya masih belum diketahui. Menurut Leyi Wang, meski bukti-bukti penularan dari hewan ke manusia masih kurang, tapi ia sangat khawatir dengan segala kemungkinan dan risiko yang ada.
Hal serupa juga disampaikan dr. Devia Irine Putri. Ia mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada pelaporan kasus dari hewan ke manusia alias belum ada bukti sahih.
Akan tetapi, kalau binatang seperti harimau saja sudah kena virus corona, maka perlu ada penelitian lebih lanjut. Apakah hewan tersebut terkena dari manusia atau karena yang lain. Sehingga ini bisa menekan angka penyebaran selanjutnya.
KlikDokter juga telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.
Apabila mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 gunakan fitur Live Chat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.
(OVI/ RH)