Covid-19

Talenan Salmon Diduga Jadi Penyebab 100 Kasus Baru COVID-19 di Beijing!

Tamara Anastasia, 16 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bukan karena penjual daging, tapi kasus baru virus corona di Beijing diduga berasal dari talenan salmon. Kok, bisa? Simak info selengkapnya di sini, ya!

Talenan Salmon Diduga Jadi Penyebab 100 Kasus Baru COVID-19 di Beijing!

Kabar terbaru menyebut bahwa sebagian besar wilayah Beijing menerapkan sistem lockdown Sabtu kemarin (13/6), setelah muncul lagi kasus baru infeksi virus corona. Kluster baru ini tentu memicu kekhawatiran penularan lokal dan gelombang kedua virus corona.

Kasus pertama COVID-19 di Beijing dalam beberapa bulan terakhir dikatakan datang dari pasar Xinfadi. Setelah mengetahui kasus ini, pihak berwenang langsung menutup pasar dan melakukan disinfeksi, serta mengumpulkan sampel.

WHO Konfirmasi Ada 100 Kasus Baru di Beijing

WHO telah melaporkan ada 100 kasus baru positif virus corona yang resmi tercatat dalam kluster penularan baru di Beijing, Tiongkok. Karena kejadian ini, WHO kembali mengingatkan warga di sana untuk tetap waspada dan melakukan isolasi mandiri.

Meski begitu, sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat penyebaran baru tersebut. Namun, WHO khawatir dengan kemunculan kasus baru ini.

Pasalnya, Beijing jadi salah satu pusat kota terbesar yang terkoneksi dengan wilayah lainnya yang juga ada di Tiongkok.

"Bahkan, negara-negara yang telah menunjukkan kemampuan untuk menekan transmisi tetap harus waspada terhadap kemungkinan kemunculan kasus kembali," ujar Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada konferensi pers virtual.

Selain itu, Direktur Kedaruratan WHO, Mike Ryan juga mengatakan Beijing memang jadi salah satu kota yang paling dikhawatirkan dan diwaspadai sejak corona muncul.

Ia mengatakan, WHO telah menawarkan bantuan dan dukungan kepada otoritas Tiongkok yang memimpin penyelidikan, serta dapat memperkuat timnya sendiri di Beijing dalam beberapa hari mendatang seiring investigasi bertambah.

Di dunia, kini virus corona telah menewaskan lebih dari 430.000 orang dan menginfeksi lebih dari 7,8 juta, menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan oleh AFP.

Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa

1 dari 3

21 Wilayah di Beijing Lakukan Lockdown Parsial

Akibat lonjakan kasus ini, 21 wilayah di Beijing menerapkan lockdown parsial. Lockdown parsial artinya penguncian suatu lingkup yang lebih kecil di struktur luas wilayah. Misalnya, sebuah kecamatan atau kelurahan di satu provinsi atau kabupaten.

Melansir The Guardian, lockdown parsial ini ditingkatkan dari 10 menjadi 21 perumahan di dekat pasar Xinfadi dan Yuquandong.

Semua tempat rekreasi dan tempat olahraga di dalam ruangan juga ditutup. Penutupan ini pun dilakukan setelah Beijing mengonfirmasi 100 kasus baru.

Xu Ying selaku Pejabat Pemerintah Beijing mengatakan, semua area wajib didisinfeksi. Petugas kesehatan dan keamanan setempat juga harus melakukan pemeriksaan secara berkala, melakukan pengecekan suhu, dan melarang warga sekitar masuk ke wilayah pasar.

Para siswa dan siswi diizinkan untuk kembali belajar di rumah, setelah sebelumnya Beijing sudah membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Berdasarkan data pemerintah, sebanyak 200.000 orang telah mengunjungi pasar Xinfadi sejak 30 Mei lalu.

Pemerintah akan mencoba melacak dan melakukan tes massal kepada semua orang yang sempat ke pasar, termasuk dari pintu ke pintu.

Saat ini, lebih dari 8.000 pekerja pasar telah diuji dan dikarantina. Hampir 200 titik pengujian telah disiapkan di Beijing.

Artikel Lainnya: Bekerja saat Pandemi Virus Corona, Ini Panduan New Normal Kemenkes RI

2 dari 3

Talenan Salmon Diduga Jadi Sumber Penyebaran COVID-19

Merangkum berbagai sumber, kepala pasar grosir Xinfadi mengatakan pada media lokal di Beijing bahwa virus itu pertama kali ditemukan pada talenan yang digunakan untuk ikan salmon impor.

Namun, apakah benar virus corona bisa menempel pada ikan salmon atau talenan yang digunakan untuk salmon tersebut?

Dokter Devia Irine Putri mengatakan, virus corona memang bisa bertahan pada beberapa wadah, seperti plastik, besi, kaca, kertas, aluminium, dan sebagainya.

Jadi, jika virus itu menempel pada talenan, maka wabah corona di Beijing memang bisa disebabkan karena talenan salmon.

“Kalau untuk makanan sendiri, sebenarnya bisa saja menempel. Semisal ikan salmon itu sudah terpapar virus corona, lalu dipegang sana-sini oleh banyak orang, maka virus itu bisa berpindah.

Tapi, kalau salmon itu segera dicuci dan dimasak dengan matang, itu sudah bisa membunuh bakteri, kuman, dan virus yang menempel,” ujar dr. Devia kepada KlikDokter.

Dokter Devia menambahkan, talenan yang terpapar virus corona juga sebenarnya aman digunakan bila sudah dicuci menggunakan sabun, disemprot disinfektan, dan dijemur di tempat yang terkena matahari.

Dengan cara itu, penularan virus corona melalui talenan maupun benda lainnya bisa dicegah.

3 dari 3

Masih Amankah Makan Salmon?

Karena parno atau waswas, mungkin para warga di Beijing akan berhenti makan salmon untuk beberapa waktu.

Padahal, makan salmon sendiri sebenarnya aman bila dimasak sampai matang dan dicuci hingga bersih sebelum proses memasak.

“Kalau dijadikan sashimi, ini tidak boleh. Karena, salmonnya tidak dimasak dan dimakan mentah. Kalau salmonnya matang, masih boleh. Yang terpenting, tetap jaga kebersihan, serta cuci seluruh peralatan sebelum dan setelah digunakan. Hindari juga pergi ke pasar dan pilih alternatif untuk berbelanja online,” tutup dr. Devia.

Dari kejadian di Beijing, Tiongkok ini. Tentunya bisa jadi pembelajaran bagi negara-negara lain. Jangan sampai melupakan protokol kesehatan ketika keluar rumah dan virus corona bisa muncul kapan saja tanpa diketahui.

Bila ingin konsultasi dokter, mudah saja dengan fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter. Gunakan cek risiko virus corona online kalau mau periksa gejala. Jaga terus kebersihan makanan dan peralatan masak Kamu, ya!

(FR/AYU)

virus corona