Covid-19

Vaksin COVID Kurang Efektif bagi Pasien Kanker Darah

Aditya Prasanda, 29 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebuah studi menyebutkan bahwa vaksin COVID tidak terlalu efektif melindungi pasien kanker darah dari ancaman virus corona. Simak temuannya di sini.

Vaksin COVID Kurang Efektif bagi Pasien Kanker Darah

Pada Senin, (18/10) lalu, Colin Powell, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, meninggal dunia karena komplikasi COVID-19. Ia meninggal di usia 84 tahun.

Kendati sudah memperoleh vaksinasi dua dosis, Powell tidak dapat bertahan menghadapi infeksi virus corona. Usut punya usut, menteri luar negeri di era kepemimpinan George W. Bush itu mengidap kanker darah multiple myeloma di akhir hayatnya.

Multiple myeloma merupakan kanker yang menyerang sel plasma di sumsum tulang. Kanker jenis ini memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Studi terbaru menyebutkan bahwa kanker darah, termasuk yang diidap Powell, menyebabkan menurunnya respons imun tubuh terhadap vaksin COVID. Akibatnya, efektivitas vaksin COVID-19 dalam memberikan efek perlindungan terhadap infeksi SARS-CoV-2 menjadi berkurang.

Artikel Lainnya: Vaksin Booster COVID-19 Beda Merek, Efektifkah?

1 dari 2

Menurunnya Efektivitas Vaksin COVID bagi Pasien Kanker Darah

Berdasarkan hasil riset, vaksin COVID-19 tidak memberikan efek perlindungan yang optimal pada pasien kanker darah maupun tumor padat (ganas). Hal ini disampaikan oleh dr. William Schaffner dari National Foundation for Infectious Diseases.

“Bahkan, ketika pasien (kanker darah dan tumor padat) memperoleh booster vaksin ketiga usai divaksinasi lengkap, mereka maupun dokter tidak dapat berekspektasi terlalu jauh soal efek perlindungan yang diberikan vaksin,” papar dr. William dikutip dari US News.

“Pasalnya, kanker cenderung merusak sistem kekebalan tubuh, terutama kanker darah,” lanjutnya.

William merujuk riset yang dilakukan tim peneliti dari King's College London di Inggris. Penelitian yang diterbitkan melalui jurnal Cancer Cell itu melibatkan 159 peserta, sebanyak 128 di antaranya merupakan pasien kanker darah. Para relawan diberikan vaksin Pfizer dua dosis penuh.

Artikel Lainnya: Mengenal Vaksin COVID-19 Anhui Zifivax, Efikasi Tinggi!

Hasil riset mengungkapkan hanya sekitar 36 persen kanker darah yang mengalami peningkatan respons imun usai mendapatkan vaksin COVID-19.

Sementara itu, sebanyak 78 persen pasien tumor padat dan 88 persen pasien kontrol dengan kondisi sehat dilaporkan mengalami perlindungan dan peningkatan sistem kekebalan tubuh setelah divaksinasi.

Peneliti kemudian menyimpulkan sebanyak 3 dari 5 pasien kanker darah gagal meningkatkan respons kekebalan terhadap infeksi virus corona. Hal itu terjadi meski mereka sudah memperoleh vaksin Pfizer sebanyak dua dosis penuh.

Menanggapi hasil studi, dr. Betty Hamilton dari Cleveland Clinic Blood and Marrow Transplant Program mengungkapkan penyebab terganggunya respons imun terhadap vaksin COVID.

“Perawatan kanker, seperti kemoterapi, terapi radiasi, dan imunoterapi turut mengganggu respons imun ketika berinteraksi dengan vaksin. Perawatan tersebut menekan kerja sistem imun," kata dr. Hamilton.

Artikel Lainnya: Prioritas Penerima Dosis Keempat Vaksin COVID-19

2 dari 2

Apakah Pasien Kanker Darah Tetap Perlu Divaksinasi?

Kendati tidak memberikan perlindungan yang optimal terhadap infeksi virus corona, dr. Hamilton merekomendasikan pasien kanker darah agar tetap memperoleh vaksin dan booster COVID-19. 

“Saya percaya sedikit perlindungan lebih baik daripada tidak sama sekali. Oleh karena itu, saya merekomendasikan pasien kanker darah untuk tetap divaksin,” jelas Hamilton.

Ditambahkan oleh dr. Devia Irine Putri, solusi terbaik bagi pasien kanker darah di tengah situasi pandemi adalah menjalani karantina dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

“Sebab penderita kanker memiliki daya tahan tubuh yang rendah, jadi sebisa mungkin tetap di rumah dan hindari bepergian ke tempat yang mungkin ramai jika memang tidak diperlukan,” kata dr. Devia.

“Selain itu, tetap lakukan protokol kesehatan seperti pakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak,” dia menambahkan.

Hal penting lain yang menurut dr. William harus dilakukan pasien kanker darah adalah dikelilingi orang-orang yang sudah divaksinasi dan taat menjalani prokes. Ekosistem yang sehat dapat meminimalkan risiko pasien kanker darah terinfeksi virus corona.

Penyakit kanker darah dapat menyebabkan efektivitas vaksin COVID-19 berkurang. Namun Anda tidak perlu berkecil hati dan tetap lakukan tips yang disarankan oleh dokter di atas.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar COVID-19, konsultasikan kepada dokter via Live Chat Klikdokter.

(OVI/JKT)

 

vaksin covid
Kanker Darah
covid