Virus corona mewabah ke seantero dunia. Hingga Kamis (12/3) saja, COVID-19 menginfeksi 126.258 orang di 100 lebih negara. Coronavirus juga sudah menyebabkan lebih dari 4.633 orang meninggal dunia. Itu sebabnya, WHO pun menetapkan wabah infeksi virus ini sebagai pandemi global.
Fakta! Anak Lebih Sedikit Terdampak Virus Corona
Menariknya, orang yang terinfeksi sebagian besar berusia dewasa. Berdasarkan data kasus di Tiongkok misalnya, tercatat 78% kasus coronavirus terjadi pada orang usia 30-69 tahun.
Ada pun 8,1% kasus terjadi pada usia 20-an tahun, dan 1,2% menimpa remaja. Hanya 0,9% anak di bawah 9 tahun yang tercatat terinfeksi COVID-19 di Tiongkok.
Kepala Bidang Medis Australia, dr. Brendan Murphy mengatakan bahwa tidak ada anak-anak yang mengalami komplikasi serius akibat virus corona. Sebaliknya, komplikasi ini banyak terjadi pada orang dewasa.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Dokter Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter pun mengatakan hal serupa. Apa alasan di balik fenomena ini memang belum diketahui pasti.
Namun, kemungkinan besar karena adanya unsur biologis, di mana anak tidak terlalu rentan terkena virus corona dibandingkan orang dewasa.
“Ada beberapa sel pada anak yang masih bisa menangkal virus. Mungkin saja, coronavirus itu salah satunya,” ujar dr. Sepri.
Selain itu, anak juga relatif tidak bertemu dengan banyak orang. Ini berbeda dengan orang dewasa yang peluangnya bepergian dan bertemu banyak orang jauh lebih besar. Di sisi lain, kesehatan anak juga lebih diperhatikan dan dijaga orang tua.
Meskipun demikian, dr. Sepri menegaskan bukan berarti setiap anak mampu bertahan atau kebal dari virus corona. Orang tua tetap perlu melakukan pencegahan.
Nah, salah satu yang banyak dilakukan orang dewasa menggunakan masker. Namun, apakah hal ini juga perlu dilakukan anak-anak?
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Anak Perlu Pakai Masker jika Dibutuhkan
Sama seperti orang dewasa, anak juga diperbolehkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Pasalnya, masker kesehatan untuk anak ini bisa mencegah polusi dan virus penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh.
Akan tetapi, dr. Sepri menegaskan agar penggunaan masker pada anak-anak tidak dilakukan terlalu lama karena bisa menyebabkan rasa ngantuk.
“Kalau memakai masker itu kan anak-anak bakal menghirup embusan napasnya sendiri. Nah, embusan napas itu disebut karbon dioksida. Apabila anak-anak terlalu banyak menghirup karbon dioksida, mereka akan jadi lebih mudah mengantuk sehingga tidak konsen dalam menjalankan aktivitas, ” tutur dr. Sepriani.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
Kapan Waktu yang Tepat Anak Pakai Masker?
Jadi, kapankah sebaiknya si Kecil dipakaikan masker untuk mencegah penyebaran dan infeksi virus pada anak? Berikut penjelasan dr. Sepriani.
-
Berada di Tempat Umum/Keramaian
Virus bisa datang dari mana saja, termasuk di tempat umum dan keramaian. Misalnya, tempat bermain anak, taman dekat rumah, mal, maupun tempat penitipan anak.
Jika sedang berada di keramaian tersebut, anak sebaiknya dipakaikan masker khusus agar mereka lebih nyaman bernapas dan beraktivitas.
-
Memiliki Gejala Penyakit
Apabila anak sedang sakit atau mulai muncul gejala penyakit flu dan batuk, ada baiknya jika mereka dipakaikan masker agar tidak menularkan ke orang lain.
Ajarkan juga anak untuk sering mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun.
Jangan lupa untuk mengajarkan anak untuk menutup hidup dan mulutnya ketika batuk atau bersin dengan tisu atau tangan.
Di sisi lain, Anda juga harus memperhatikan jangan sampai anak menggunakan masker dengan cara yang salah. Ingat, masker adalah barang sekali pakai.
Kebiasaan mengulang-ulang penggunaan masker juga bisa memicu berbagai jenis penyakit dalam tubuh.
Hindari juga menggunakan masker terlalu lama, yakni lebih dari 8 jam. Menggunakan masker yang telah digunakan lebih dari 8 jam tidak lagi memiliki sisi filtrasi yang baik.
Padahal, filtrasi adalah fungsi utama masker untuk menghalangi serta mengurangi debu dan polusi terhirup.
Jadi, jika ditanya perlukah anak menggunakan masker untuk pencegahan virus corona, jawabannya adalah perlu. Tapi ingat jangan terlalu lama dan tidak dipakai berulang. Pantau terus perkembangan coronavirus di aplikasi KlikDokter.
[HNS/AYU]