Kementerian Kesehatan RI merilis 1.100 klaster virus corona per 25 September 2020. Sebagian di antaranya merupakan klaster keluarga atau rumah tangga.
Maraknya kemunculan klaster keluarga disinyalir karena pembatasan sosial yang semakin longgar. Akibatnya beberapa orang “membawa pulang” virus penyebab COVID-19 dan menularkannya ke anggota keluarga lain di rumah.
Alasan Penularan Corona di Rumah Lebih Tinggi
Berdasarkan dr. Devia Irine Putri, ada empat faktor yang membuat penularan virus corona di rumah lebih tinggi daripada di tempat lainnya.
-
Kontak Erat
Seringkali seorang anggota keluarga menganggap bahwa tidak ada virus corona dalam tubuh mereka. Alhasil mereka secara bebas bisa dekat dengan anggota lainnya.
“Padahal kalau misalnya ada anggota keluarga yang masih aktif bekerja di luar, kemungkinan ada virus yang menempel di tubuhnya. Apalagi kalau lalai menerapkan protokol kesehatan,” tutur dr. Devia.
-
Adanya Anak-anak yang Bermain di Luar
Anak-anak mungkin masih bisa bermain-main di sekitar rumah tanpa menggunakan masker. Oleh karena itu, mereka juga bisa membawa virus dan menularkan ke orang rumah yang lebih rentan.
“Jadi, tetap usahakan mematuhi protokol kesehatan. Jika sampai rumah, harus mengikuti protokol masuk rumah. Begitupun kalau keluar rumah. Ikuti protokol keluar rumah, dan pastikan jaga jarak dengan yang lain,” saran dr. Devia.
Artikel Lainnya: Mengungkap Ancaman Klaster Keluarga COVID-19 di Indonesia
-
Ventilasi atau Pertukaran Udara di Rumah yang Kurang Baik
Sebagian orang jarang membuka jendela dan pintu, karena khawatir virus corona akan masuk ke dalam rumah. Padahal menurut dr. Devia, ruangan yang tidak ada ventilasinya justru dapat meningkatkan risiko penularan virus corona.
-
Penggunaan Kamar Mandi Bersama
Penggunaan kamar mandi bersama dalam keluarga bisa menyebabkan penularan virus corona. Terlebih, jika menggunakan satu kamar mandi bersama dengan anggota keluarga yang sedang isolasi mandiri.
Oleh karena itu, kamar mandi harus sering dibersihkan atau didisinfeksi.
Apa yang Harus Dilakukan Bila Anggota Keluarga Sedang Sakit?
Menurut dr. Devia, penting bagi sebuah keluarga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan keluar masuk rumah dengan benar. Hal itu termasuk menjaga jarak dengan penderita, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola makan sehat dan istirahat cukup.
“Rutin membersihkan rumah secara berkala, termasuk membersihkan bagian atau alat-alat rumah yang sering digunakan bersama. Misalnya, kamar mandi, gagang pintu, meja makan, kursi, dan lain sebagainya,” sebut dr. Devia.
Lalu, bagaimana dengan anggota keluarga yang sakit? Terkait ini, dr. Devia menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri dan menjaga jarak dengan anggota keluarga lain.
Artikel Lainnya: Perlengkapan Medis Rumahan untuk Bantu Lawan Virus Corona
Selain itu, penting pula untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta menggunakan masker untuk menurunkan risiko penularan.
“Kalau bisa, gunakan kamar mandi terpisah. Tapi kalau tidak memungkinkan, harus sering-sering dibersihkan,” ujar dr. Devia.
Adapun beberapa anjuran yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro, guna menurunkan risiko penularan virus corona di rumah
- Pahami cara-cara penularan COVID-19 dengan benar.
- Selalu patuhi protokol kesehatan, termasuk mengenai kedatangan sehabis dari luar rumah.
- Ketahui kondisi kesehatan setiap anggota keluarga. Jika ada yang sakit, maka wajib memakai masker.
- Pastikan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta rutin berolahraga.
- Bangun suasana rumah yang tenang, tangkal hoaks, dan jauhi sumber-sumber kecemasan.
Dengan menerapkan upaya pencegahan dengan saksama, diharapkan klaster keluarga dapat ditekan jumlahnya. Hal tersebut turut membantu melandaikan laju kurva penyebaran virus corona di Indonesia.
Bagi Anda yang punya pertanyaan seputar virus corona, jangan sungkan untuk konsultasi secara langsung pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam. Temukan juga berita kesehatan menarik lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)