Covid-19

Waspada, Virus COVID-19 Omicron Bisa Sebabkan Peradangan Jantung

Aditya Prasanda, 14 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Infeksi COVID Omicron bisa sebabkan peradangan jantung. Ketahui bahayanya lewat ulasan berikut.

Waspada, Virus COVID-19 Omicron Bisa Sebabkan Peradangan Jantung

Untuk pertama kalinya, kasus peradangan jantung akibat infeksi COVID Omicron dilaporkan terjadi di Israel. Temuan ini disampaikan Prof. Shlomi Matetzky, ahli jantung dari Sheba Medical Center, Israel, Minggu (9/1/2022) lalu.

Ia mengatakan, salah seorang pasien positif Omicron yang dirawat di rumah sakit tersebut mengalami miokarditis alias peradangan miokardium atau otot jantung.

Padahal, pasien pria berusia 43 tahun itu dalam kondisi sehat dan tidak memiliki komorbid (penyakit bawaan). Bahkan, pasien sudah memperoleh booster vaksin COVID-19 pada Agustus 2021. 

 

1 dari 1

Bahaya COVID-19 Omicron Penyebab Peradangan Jantung

Temuan kasus miokarditis pada pasien Omicron, menurut Prof. Shlomi, sangat mengkhawatirkan.

Pasalnya, sejak pertama kali ditemukan pada November 2021, infeksi Omicron alias B.1.1.529 diyakini menyebabkan gejala lebih ringan, dibandingkan infeksi strain virus corona lainnya.

Artikel Lainnya: Cara Kembalikan Penciuman Pasca Terinfeksi COVID-19

Mayoritas orang yang terinfeksi Omicron dilaporkan mengalami gejala ringan berupa batuk, sakit tenggorokan, demam, sesak napas, nyeri otot, maupun percepatan denyut nadi dan jantung.

Infeksi Omicron juga sangat jarang menimbulkan gejala berupa penurunan maupun kehilangan kemampuan penciuman. Bahkan, banyak penderitanya tidak mengalami gejala infeksi sama sekali.

Lantas, bagaimana Omicron memicu peradangan otot jantung? Hingga saat ini, belum ada penelitian spesifik yang mengkaji mekanisme B.1.1.529 dalam menyebabkan peradangan jantung.

Meski begitu, terdapat banyak studi yang menelusuri penyebab peradangan jantung akibat infeksi coronavirus secara umum. Salah satunya digagas oleh Gladstone Institutes, Amerika Serikat.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Nature pada Juni 2021 tersebut menemukan, infeksi SARS-CoV-2 menyebabkan sel otot jantung mengalami cacat genetik.

Akibatnya, sel yang terinfeksi melepaskan sitokin, yaitu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Pada keadaan normal, sitokin bertugas membantu sistem kekebalan melawan serangan bakteri dan virus.

Namun, saat terinfeksi virus corona, sitokin justru diproduksi berlebihan. Kondisi ini disebut badai sitokin.

Badai sitokin menimbulkan peradangan hebat yang merusak jaringan dan organ tubuh, termasuk otot jantung. Hal inilah yang bisa mencetuskan miokarditis.

Artikel Lainnya: Ketahui Perbedaan Vaksin Booster dan Dosis Ketiga

Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), COVID-19 menyebabkan penderitanya enam belas kali lipat berisiko mengembangkan miokarditis. Hal ini dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi coronavirus.

Lalu, CDC juga menemukan anak-anak dan lansia yang terinfeksi virus corona merupakan kelompok usia paling berisiko mengalami miokarditis. Meski begitu, peradangan jantung akibat coronavirus pada dasarnya dapat dialami siapa pun.

Karena itu, penularan Omicron harus disikapi dengan serius. Terlebih, risiko komplikasi yang disebabkannya seperti peradangan otot jantung sangatlah berbahaya.

Disampaikan dr. Devia Irine Putri, otot jantung yang meradang dapat mengganggu kerja organ tersebut dalam memompa darah. Akibatnya, kerja jantung lebih berat, sehingga mencetuskan gagal jantung.

“Kerja jantung yang terganggu juga menyebabkan aliran darah kurang lancar, sehingga darah rentan menggumpal. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko stroke maupun serangan jantung yang memicu kematian,” jelas dr. Devia.

Itu dia bahaya COVID Omicron yang bisa menyebabkan peradangan jantung. Meski mayoritas orang yang terinfeksi mutasi coronavirus ini mengalami gejala ringan, jangan pernah lengah dengan penyebarannya.

Hal ini penting untuk meminimalkan risiko komplikasi seperti miokarditis, maupun penularan berkelanjutan pada kelompok rentan.

Kelompok yang dimaksud meliputi pengidap gangguan kekebalan, masalah psikologis, maupun orang dengan penyakit bawaan.

Karena itu, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, ya. Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar COVID-19, konsultasikan kepada dokter lebih cepat dan mudah lewat Live Chat.

(FR/JKT)

Referensi:

MedPage Today. Diakses 2022. Cardiologist's Omicron Recovery; Public AEDs MIA; Language Barrier to CVD Reporting?

CDC. Diakses 2022. Association Between COVID-19 and Myocarditis Using Hospital-Based Administrative Data — United States, March 2020–January 2021.

Times of Israel. Diakses 2022. First case reported in Israel of heart inflammation linked to Omicron infection.

Nature. Diakses 2022. COVID’s cardiac connection.

Ditinjau oleh: dr. Devia Irine Putri

virus corona
mutasi virus corona
Penyakit Jantung