Penyebaran dan penularan virus corona di dunia sungguh membuat sakit kepala. Yang tadinya berjumlah puluhan ribu dan berpusat di Tiongkok saja, kini sudah tersebar di hampir semua negara. Bikin melongo, jumlah orang yang terinfeksi sekarang sudah lebih dari 1,3 juta orang!
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengatakan, sifat virus SARS-CoV-2 ini belum diketahui secara pasti. Sehingga, berbagai upaya penelitian pun terus dilakukan.
Salah satu hasil penelitian terbaru mengatakan, penularan virus corona bisa terjadi bahkan sebelum gejalanya muncul.
1-3 Hari sebelum Muncul Gejala, Anda Bisa Menularkan
Dokter Maria Van Kerkhove, Ketua Tim WHO tentang coronavirus mengatakan (06/04), sangat penting untuk memerhatikan mereka yang berada di tahap pra-gejala. Pasalnya, droplet yang muncul dari mulut ketika berbicara juga bisa menularkan virus tersebut.
Menurutnya, selama ini kita terlalu terpaku pada mereka yang sudah menunjukkan gejala berat. Alhasil, kita tidak memiliki strategi tertentu yang lebih spesifik dalam mencegah penularan COVID-19.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Dokter Mike Ryan, Direktur Eksekutif WHO untuk Program Darurat juga mengatakan, mungkin ada lebih banyak orang di luar sana yang terinfeksi tanpa disadari.
Di sisi lain, dr. Rio Aditya sebenarnya pernah mengatakan hal serupa. Berdasarkan penjelasannya tempo lalu, seseorang yang sudah terinfeksi virus corona bisa tidak menunjukkan gejala meski ia sudah terinfeksi.
“Tidak semua penderita infeksi virus corona mengalami demam tinggi, sesak napas, flu, dan batuk-batuk. Hal ini terjadi karena virus tersebut membutuhkan waktu inkubasi sekitar 3-7 hari,” kata dr. Rio.
Jadi, di hari ke-3 itulah, penularan virus corona tetap bisa terjadi meski si orang yang terinfeksi tak menunjukkan gejala apa pun.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Fenomena Penularan Tanpa Gejala Sudah Terjadi Lama
Konfirmasi pertama bahwa virus corona dapat ditularkan oleh orang tanpa gejala ada di bulan Februari lalu. Seorang wanita berusia 20 tahun dari Wuhan menularkan coronavirus ke lima anggota keluarganya, sedangkan dia tak pernah sakit sendirian.
Tak hanya ada di Tiongkok, kasus terinfeksi tanpa gejala tapi sudah bisa menularkan juga terjadi di Amerika Serikat (AS).
Sebuah studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dilakukan di salah satu panti jompo di Washington DC menemukan, dari 23 orang yang dites positif, hanya 10 orang yang menunjukkan gejala.
Namun, berbeda dengan kasus di Tiongkok yang sama sekali tak menunjukkan gejala, 13 orang yang berada di panti jompo itu akhirnya menunjukkan gejala sakit tujuh hari kemudian.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
Penelitian di Singapura untuk Cari Pasien Corona Tak Bergejala
Sementara itu, ada studi dari Singapura yang dirilis minggu lalu oleh CDC tentang bagaimana pembawa virus corona yang presimptomatik (pra-gejala) atau asimptomatik (tanpa gejala) dapat menularkan virus yang mematikan itu.
Para peneliti menyimpulkan, orang yang menyebarkan virus (meski merasa sehat) dapat menimbulkan ancaman terhadap pengendalian penyakit.
"Temuan ini menyadarkan kita bahwa untuk mengendalikan pandemi, mungkin tidak cukup hanya dengan membatasi kontak dengan orang yang sudah menunjukkan gejala sakit. Karena sekali lagi, orang tanpa gejala juga bisa menularkan infeksi," kata para peneliti.
Para peneliti memeriksa semua 243 kasus COVID-19 yang dilaporkan di Singapura dari 23 Januari-16 Maret.
Mereka mengidentifikasi tujuh kelompok kasus di mana penularan pra-gejala kemungkinan besar terjadi. Hasilnya, mereka menyumbang 6,4% dari kasus yang didapat secara lokal yang dilaporkan pada 16 Maret.
Peneliti, pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat memang harus mendapati kenyataan bahwa penularan coronavirus dapat terjadi beberapa hari sebelum timbul gejala.
Namun jangan berkecil hati, tetaplah lakukan upaya pencegahan wabah ini. Tetaplah di rumah bila tidak hendak membeli kebutuhan penting sehari-hari, selalu berjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain, pakai masker, dan rutin mencuci tangan.
Untuk memaksimalkan upaya, KlikDokter bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.
Penularan COVID-19 harus diantisipasi dengan cerdas. Gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter.
(FR/AYU)