Darah

5 Efek Menerima Transfusi Darah

dr. M. Dejandra Rasnaya, 03 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Transfusi darah bisa jadi penyelamat bagi seseorang yang membutuhkan. Namun, ketahui efek yang mungkin terjadi setelahnya.

5 Efek Menerima Transfusi Darah

Tahukah Anda bahwa transfusi darah memiliki efek di samping manfaatnya dalam mengatasi masalah yang terjadi dalam tubuh? Ya, tindakan ini memang sering diberikan bagi pasien-pasien yang terindikasi membutuhkan transfusi darah, namun ada reaksi yang mungkin terjadi setelah prosedur ini.

Hari ini, tanggal 17 September 2019 bertepatan dengan Hari Palang Merah Indonesia (PMI), Anda perlu mengetahui lebih banyak tentang transfusi darah.

Darah merupakan salah satu organ yang paling penting dalam tubuh dengan berbagai fungsi tergantung komponennya.

Komponen darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbon dioksida, sel darah putih (leukosit) sebagai sistem pertahanan tubuh, keping darah (trombosit) yang berfungsi menutup luka, dan sebagai media sel di atas berbentuk cairan yang disebut plasma. 

Berdasarkan komponen darah yang terkandung, transfusi juga bisa dibedakan menjadi darah utuh (whole blood), darah merah endap (packed red cell), darah merah cuci (washed red cells), konsentrat trombosit, plasma beku segar (fresh frozen plasma), dan kriopresipitat.

Penggunaan packed red cell (berisi sel darah merah) merupakan jenis transfusi yang paling sering digunakan untuk mengatasi kehilangan darah ataupun anemia.

Artikel Lainnya: 5 Efek Menerima Transfusi Darah

Efek Transfusi Darah

Makin banyak komponen dalam darah yang akan ditransfusikan, seperti whole blood, kemungkinan muncul efek samping semakin tinggi pula. Berikut adalah efek samping dari transfusi darah yang mungkin terjadi.

1. Demam 

Demam merupakan respon yang sangat mendasar pada tubuh jika terjadi proses radang. Bukan karena infeksi, tetapi karena ada donor darah yang dianggap asing oleh tubuh, sehingga menimbulkan proses imun dalam bentuk radang yang mengakibatkan demam.

Namun, efek samping ini biasanya tidak serius jika tidak demam tinggi dan disertai gejala klinis yang mengarah ke infeksi.

2. Alergi

Sama halnya ketika Anda mengonsumsi makanan tertentu, tubuh dapat mengalami reaksi alergi terhadap zat yang terkandung pada darah donor yang akan ditransfusikan.

Gejala akibat reaksi transfusi yang berupa alergi biasanya ditandai dengan gatal-gatal, muncul ruam, kemerahan, bentol, hingga dapat menyebabkan reaksi anafilaksi yang merupakan kegawatdaruratan.

3. Ketidakcocokan Golongan Darah

Inkompatibilitas atau dalam bahasa awam ketidakcocokan golongan darah bisa membahayakan kesehatan. Tidak hanya golongan darah ABO, namun golongan berdasarkan resus yaitu positif (+) dan negatif (-) juga bisa terjadi ketidakcocokan.

Jika hal tersebut terjadi, maka efek samping yang akan ditimbulkan adalah pecahnya sel-sel darah merah (hemolitik), sehingga meningkatnya bilirubin dalam darah yang beracun bagi tubuh.

4. Infeksi 

Jika dalam skrining donor darah tidak dilakukan dengan benar, penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus dapat menular lewat transfusi darah, diantaranya HIV dan Hepatitis B.

5. Cairan Berlebih

Ketika menerima transfusi darah, artinya Anda juga menerima tambahan cairan dari salah satu komponen darah yang berbentuk cairan, yaitu plasma.

Jika selama pemberian transfusi keseimbangan cairan tidak dipantau, maka dapat terjadi penumpukan cairan di dalam pembuluh darah yang nantinya akan membebani kerja jantung dan ginjal.

Efek dari menerima transfusi darah seperti di atas memang mungkin terjadi. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Karena selama menjalani transfusi darah, Anda akan tetap dipantau oleh tenaga kesehatan. Selain itu, transfusi darah juga diberikan secara hati-hati dan sesuai indikasinya untuk meminimalkan efek samping.

Lagi pula, manfaat dari transfusi darah yang sesuai indikasi pastinya lebih penting dari efek samping yang mungkin timbul, bahkan bisa menyelamatkan nyawa. Maka dari itu, Anda tidak perlu khawatir akan transfusi darah dan juga bisa mulai untuk mendonorkan darah anda di PMI agar dapat membantu menyelamatkan orang lain.

[NP/RVS]

Ruam
Transfusi Darah
Golongan Darah
Donor Darah
infeksi
PMI
darah
Gatal
Plasma
Kemerahan
Hari Palang Merah Indonesia
Hepatitis B
HIV
Alergi