Darah

Benarkah Donor Darah Bisa Kurangi Risiko Kolesterol Tinggi?

dr. Andika Widyatama, 21 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Donor darah dapat bermanfaat untuk kesehatan. Dan katanya, tindakan ini juga dapat menurunkan kolesterol tinggi. Ini faktanya!

Benarkah Donor Darah Bisa Kurangi Risiko Kolesterol Tinggi?

Anda mungkin pernah mendengar pernyataan ini, bahwa donor darah dapat mendatangkan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya untuk menurunkan kolesterol tinggi. Apa ini benar?

Donor darah merupakan upaya seseorang dalam memberikan sejumlah darahnya yang ditranfusikan kepada orang lain. Si penerima donor biasanya membutuhkan darah guna kepentingan kesehatan. Adapun beberapa kondisi medis yang membutuhkan transfusi darah, di antaranya perdarahan, infeksi berat, thalassemia, luka bakar, kanker, kelainan darah, dan lain-lain. 

Dengan demikian, mendonorkan darah Anda juga dapat membantu dalam menyelamatkan nyawa orang lain. Bahkan, setiap kantong donor darah dapat menyelamatkan hidup satu sampai tiga orang.

Manfaat donor darah untuk kolesterol

Selain dapat memberikan manfaat bagi orang lain, tindakan donor darah dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan bagi sang pendonor. Salah satunya untuk menurunkan kadar kolesterol darah.

Di dalam tubuh, terdapat dua jenis kolesterol utama, yaitu terdiri dari low-density lipoprotein (LDL/kolesterol “jahat”) dan high-density lipoprotein (HDL/kolesterol “baik”).

LDL adalah kolesterol yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti sumbatan di peredaran darah. Kondisi tersebut biasanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penyakit lain yang berkaitan dengan pembuluh darah. Sedangkan, HDL justru memiliki kontribusi untuk membantu organ hati mengeluarkan kelebihan LDL dari dalam tubuh.

Sebuah hasil penelitian membuktikan bahwa donor darah dapat mengurangi kekentalan darah sehingga dapat membantu dalam menurunkan kadar LDL. Selain itu, studi lain menyatakan bahwa donor darah yang dilakukan seseorang setiap 6 minggu sekali dapat menurunkan reaksi oksidasi dari kolesterol LDL sehingga menurunkan risiko aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).

Perlu diketahui bahwa aterosklerosis sendiri dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa donor darah yang dilakukan setidaknya satu kali dalam setahun dapat menurunkan risiko serangan jantung.

Tak hanya itu, beberapa penelitian lain menemukan pula bahwa donor darah dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL sebanyak kurang lebih 7%. Namun, belum jelas mengapa peningkatan tersebut terjadi.

Keamanan donor darah

Melakukan kegiatan donor darah tentu aman. Asalkan alat-alat yang digunakan untuk kegiatan donor darah dipastikan steril sehingga tidak berisiko menularkan penyakit. Seseorang yang sehat dapat melakukan donor darah tanpa membahayakan kesehatannya.

Saat donor, tubuh akan kehilangan darah sekitar 250-300 ml (1 kantong). Namun, dalam waktu 24-48 jam setelah donor darah, tubuh Anda dapat mengganti cairan yang keluar dari tubuh selama kegiatan donor darah. Nah, Anda juga perlu tahu beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan donor darah, yaitu:

  • Berusia 17-60 tahun (usia 17 tahun dengan izin orang tua).
  • Berat badan minimal 45 kg.
  • Suhu tubuh berkisar antara 36,6 sampai 37,5 derajat Celsius.
  • Tekanan darah sistol 110-160 mmHg, diastol 70-100 mmHg.
  • Frekuensi nadi teratur berkisar 60-100 kali/menit.
  • Kadar hemoglobin minimal 12 gr/dL (wanita) dan 12,5 gr/dL (pria).
  • Maksimal melakukan donor darah 5 kali dalam setahun.
  • Jarak antar kegiatan donor darah minimal 3 bulan.

Dengan mengetahui manfaat donor darah di atas, mudah-mudahan dapat memacu Anda untuk melakukan donor darah. Perlu diingat bahwa untuk mencegah kolesterol tinggi, Anda harus melakukan perbaikan pola hidup, tak cukup hanya dengan donor darah. Ingat pula, sebelum melakukan donor darah pastikan Anda dalam keadaan sehat. Jangan sampai niat baik Anda justru membahayakan orang lain atau diri sendiri.

[RS/ RVS]

Donor Darah
darah
Kolesterol
Kolesterol Tinggi