Tidak ada alat atau ilmu pasti yang dapat memprediksi umur seseorang. Namun, baru-baru ini ada studi yang mengklaim telah berhasil memprediksi sampai usia berapa seseorang bisa hidup melalui tes darah.
Dilansir dari Time, studi yang diterbitkan dalam jurnal “Nature Communications” tersebut mencoba untuk mempelajari penanda biologi dalam darah manusia. Penanda biologi inilah yang disebut-sebut bisa membantu memprediksi usia seseorang.
Dalam penelitian tersebut, tim peneliti menganalisis data sampel darah lebih dari 44.000 orang berusia antara 18-109 tahun. Tidak hanya itu, tim peneliti juga mempelajari 226 penanda biologi pada sampel. Mereka menemukan bahwa ada 14 penanda biologi, yang di antaranya ditemukan peradangan dan cadangan cairan, yang bisa dimanfaatkan untuk mempelajari sisa umur seseorang dalam 5-10 tahun ke depan.
Melihat hasil penelitian ini, apakah benar bahwa tes darah mampu memprediksi umur seseorang?
Apa kata kalangan medis?
Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter sampai saat ini tidak ada cara pasti untuk memprediksi umur seseorang.
“Kecuali jika orang tersebut memang telah mengidap beberapa penyakit kronis yang kurang lebih umurnya bisa diprediksi oleh dokter. Namun kalau hanya dengan tes darah lalu usia seseorang bisa diprediksi, rasanya belum bisa,” kata dr. Alvin menanggapi.
Meski begitu, dr. Alvin mengatakan bahwa tes darah bisa membantu tim medis untuk meningkatkan kualitas kualitas perawatan yang seseorang butuhkan.
“Ketika hasil tes darah keluar, bisa terlihat indikasi penyakit seseorang. Hasil tes darah tersebut bisa membantu dokter untuk mengidentifikasi kondisi pasien dan memberikan pengobatan yang sesuai,” ujarnya lagi.
Seberapa penting untuk melakukan tes darah?
Tes darah merupakan metode pemeriksaan sampel darah yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum pada pembuluh darah di lengan maupun di jari. Tujuannya ada berbagai macam. Kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, fungsi utama tes darah adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi pasien.
“Orang yang tidak memiliki riwayat penyakit atau tidak mengalami sakit sebenarnya tidak harus tes darah. Tes diprioritaskan untuk mereka yang sakit dan tujuannya untuk mengetahui lebih lanjut kondisi pasien. Tenaga medis biasa menyebut tes ini sebagai pemeriksaan penunjang,” ungkap dr. Sepriani.
Manfaat kedua adalah untuk mendukung diagnosis dokter.
“Setelah wawancara pasien, biasanya untuk mendukung hasil diagnosis perlu dilakukan serangkaian tes, dan tes darah adalah salah satunya. Misalnya, dokter curiga pasien terkena infeksi bakteri, dan tes darah bisa memperlihatakan bakteri atau infeksi seperti apa yang menetap di tubuh pasien.”
Ketiga, pentingnya tes darah adalah untuk mengontrol kesehatan tubuh manusia. Misalnya, tes bisa memperlihatkan kadar gula darah pada pasien diabetes. Tes darah juga berguna bagi dokter sebagai panduan dalam memberikan obat yang sesuai dengan – misalnya – kondisi diabetes yang diidap.
Lalu kapan sebenarnya seseorang perlu menjalani tes darah?
Ini bergantung pada kondisi kesehatan tubuh Anda. Kata dr. Sepriani, sebelum menjalani tes darah, biasanya dokter akan memeriksa terlebih dulu kondisi tubuh Anda. Apabila dokter menemukan kejanggalan, biasanya dokter akan merekomendasikan cek darah di laboratorium untuk mendukung diagnosis. Namun jika tidak ditemukan kondisi yang mencurigakan, tes darah tidak diperlukan.
Meski ada studi yang mengklaim bisa memprediksi umur seseorang melalui tes darah, tim peneliti mengatakan perlu ada studi berskala lebih besar untuk benar-benar memastikannya. Walaupun usia seseorang adalah sebuah misteri, tetapi tes darah bisa membantu mendeteksi kondisi tubuh tertentu dan membantu menegakkan diagnosis, sehingga pengobatan bisa segera dilakukan.
(RN/ RVS)