Hampir semua orang pernah mengalami hidung berdarah atau mimisan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ketika hidung berdarah terjadi, reaksi sebagian besar orang adalah panik karena melihat darah yang mengalir dari hidungnya. Tidak jarang darah tersebut turun melalui rongga hidung belakang hingga akhirnya jatuh ke rongga mulut.
Kondisi hidung berdarah memang seringkali menyebabkan timbulnya kepanikan berlebih. Sebagian besar dari penyebabnya bukanlah suatu penyakit yang berbahaya namun lebih banyak berhubungan dengan perubahan kondisi pada rongga hidung. Oleh karena itu, Anda tidak perlu cemas ketika mengalaminya.
Menurut Harvard Medical School, rongga hidung manusia sangat kaya akan pembuluh darah. Maka dari itu, ketika terjadi luka atau gangguan pada rongga hidung, akan menjadi sangat mudah berdarah. Untuk melindungi pembuluh darah tersebut, tubuh kita melapisi dinding-dindingnya dengan suatu lapisan lendir (mukosa) sehingga kumpulan pembuluh darah tersebut terlindungi. Berikut beberapa penyebab dari hidung berdarah :
-
Cuaca panas dan kering
Cuaca yang panas dapat menjadi penyebab terjadinya hidung berdarah. Udara panas yang masuk ke dalam rongga hidung lama kelamaan dapat membuat lapisan lendir hidung menjadi kering sehingga menjadi mudah berdarah. Sama seperti halnya dengan kulit yang kering hingga akhirnya menjadi mudah luka. Kondisi udara yang kering juga dapat memicu hal yang sama.
-
Deviasi septum
Kedua rongga hidung dipisahkan oleh dinding yang terdiri dari tulang rawan (septum). Dinding ini bisa menjadi bengkok atau miring ke salah satu sisi akibat banyak hal seperti benturan pada hidung. Akibatnya, udara yang masuk ke dalam kedua rongga hidung menjadi tidak seimbang. Pada satu sisi akan mendapatkan udara yang lebih banyak dibandingkan dengan sisi lainnya sehingga lapisan mukosa akan menjadi cepat kering dan akhirnya mudah berdarah.
-
Flu dan alergi
Pada saat seseorang mengalami flu, alergi, atau infeksi saluran pernafasan atas, akan terjadi reaksi peradangan pada rongga hidung. Reaksi peradangan ini menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih lebar sehingga akan menjadi mudah berdarah. Ditambah dengan produksi lendir yang meningkat, saat Anda terlalu sering membersihkan hidung, maka risiko terjadi luka akan lebih besar dan mudah berdarah.
-
Iritasi kimiawi
Iritasi kimiawi dapat berupa paparan terhadap asap rokok konvensional maupun rokok elektrik atau gas lainnya. Terutama pada asap rokok, paparan dalam jangka panjang dapat menyebabkan dinding rongga hidung menjadi lebih tipis akibat produksi lendir hidung yang berkurang. Sama halnya seperti kondisi kering pada rongga hidung, hal ini yang menjadi pemicu hidung
Untuk mencegah hidung berdarah, hindari terlalu sering membersihkan hidung dengan tangan, buanglah lendir hidung dengan lembut, tidak merokok, dan hindari zat alergen bagi yang memiliki riwayat alergi. Jika hidung Anda berdarah, coba jepit kedua lubang hidung dengan tangan selama sekitar 5 menit. Lalu, bernafaslah melalui mulut agar pembuluh darah yang terdapat luka mendapat tekanan dan darah pun bisa berhenti. Namun, apabila setelah 5–10 menit darah tidak kunjung berhenti, lebih baik berkonsultasi langsung dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
(FR/RPA)