Sfigmomanometer atau dikenal pula sebagai tensimeter merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah.
Alat ini penting, utamanya bagi pengidap penyakit jantung, hipertensi, ginjal, maupun diabetes.
Oleh karena itu, penderita kondisi medis tersebut sangat direkomendasikan untuk memiliki alat tensi darah pribadi di rumah. Hal ini dilakukan agar mereka dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
Pada gilirannya, periksa tekanan darah secara berkala dapat membantu mencegah perburukan penyakit. Memiliki alat pengukur tekanan darah sendiri juga membuat Anda tidak perlu repot ke rumah sakit.
Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Anda Punya Bakat Hipertensi
Agar tidak salah pilih, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli alat pengukur tekanan darah:
1. Jenis Tensimeter
Tensimeter terbagi menjadi dua jenis, yaitu versi manual dan digital. Tensimeter manual meliputi balon pompa, monitor penunjuk tekanan darah, serta selang yang terhubung dengan alat bantu yang dililitkan di lengan (manset).
Jika Anda tidak memiliki anggota keluarga yang bekerja sebagai perawat, sangat disarankan untuk tidak membeli tensimeter jenis ini. Pasalnya, pemasangan manset manual cukup merepotkan.
Sebagai gantinya, Anda dapat membeli tensimeter digital yang lebih praktis dan mudah digunakan.
Alat tensi darah jenis ini hanya perlu memasangkan manset di lengan dan menekan tombol “periksa”. Alat akan secara otomatis membaca tekanan darah Anda.
2. Perhatikan Cara Penggunaan
Disampaikan dr. Reza Fahlevi, Sp.A, metode pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter harus dilakukan dengan tepat.
“Jangan (manset) yang seharusnya dipakai di lengan atas malah dibalut ke lengan bawah atau sebaliknya,” kata dr. Reza.
Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat akurasi pemeriksaan tekanan darah. Oleh karena itu, sebelum membeli tensimeter, ketahui spesifikasi penggunaannya.
3. Perhatikan Usia Pasien
Spesialis jantung dan hipertensi, dr. Luke Laffin menekankan akan pentingnya memilih tensimeter sesuai usia, termasuk dalam menentukan manset.
“Untuk segala usia, saya sarankan pilih manset otomatis tensimeter digital,” jelas dr. Laffin, dikutip dari Cleveland Clinic.
“Jika Anda berusia di atas 50 tahun, jangan gunakan manset yang dililitkan di pergelangan tangan,” tambahnya
Artikel Lainnya: Kenali Tekanan Darah Normal Sesuai Jenjang Usia
4. Memiliki ukuran yang Sesuai
Pastikan untuk memilih tensimeter dengan ukuran manset yang sesuai dengan pasien. Jika ukurannya terlalu kecil atau besar, hasil tekanan darah yang ditunjukkan alat tersebut bisa tidak akurat.
Manset yang terlalu ketat di lengan, misalnya, dapat membuat hasil tensi darah lebih tinggi. Adapun manset yang terlalu longgar dapat membuat hasil pemeriksaan tekanan darah menjadi lebih rendah.
5. Periksa Akurasinya
Umumnya, akurasi alat tensi darah dapat bertahan selama 2 tahun. Setelahnya, Anda perlu mengkalibrasi ulang tensimeter ke pabriknya.
“Bagaimana pun, alat tensi harus diperiksa secara berkala, agar akurat pengukurannya,” ucap dr. Reza.
Jika cara tersebut dinilai merepotkan, Anda mungkin perlu membeli tensimeter baru setiap 2 tahun sekali.
Memilih tensimeter yang tepat sangat penting guna memperoleh hasil pemeriksaan tekanan darah yang optimal. Meski begitu, tetap ingat untuk selalu menyesuaikan kebutuhan serta budget Anda, ya.
Punya pertanyaan terkait cara memilih tensimeter? Ingin tahu lebih lanjut mengenai alat medis lainnya? Anda bisa melakukan konsultasi langsung kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)