HIV/AIDS adalah penyakit mematikan yang ditakuti semua orang. Para ahli menduga bahwa virus ini berasal dari monyet di Afrika. Virus HIV/AIDS menyerang sel kekebalan vital pada tubuh, sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel tersebut. Kejadian ini menyebabkan tubuh sangat mudah terkena infeksi.
Berdasarkan tingkat keparahannya, seseorang yang terjangkit virus HIV dibagi menjadi 3 tahap. Tahap A adalah pasien yang terinfeksi virus HIV namun belum memberikan gejala apa-apa.
Tahap B sudah memberikan gejala. Sedangkan tahap C adalah ketika pasien mudah terserang penyakit serius dan sering disebut Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit HIV atau penyakit AIDS. Obat yang ada saat ini hanya mampu mengendalikan virus, sehingga pasien dapat hidup lebih lama.
Artikel Lainnya: Memerangi Hoaks tentang HIV/AIDS untuk Edukasi Masyarakat
Penularan Virus HIV pada Orang Lain
Virus HIV dapat menular ke orang lain. Cara penularan HIV adalah melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh seperti sperma, cairan vagina, atau ASI penderita.
Secara kasus, penularan juga dapat melalui pemakaian jarum suntik bergantian dan berhubungan seksual dengan penderita. Lantas, apakah benar tusuk gigi juga dapat menularkan virus mematikan ini?
Faktanya, virus HIV tidak dapat bertahan di luar tubuh manusia. Dengan kata lain, virus ini akan langsung mati ketika berada di luar tubuh.
Bagaimana dengan tusuk tusuk gigi? Bila darah penderita yang menempel sudah kering atau dihapus, maka tusuk gigi itu sudah tidak mengandung virus HIV lagi.
Namun, jika darah yang menempel sangat banyak dan kondisi tusuk gigi yang terpapar masih basah, maka kemungkinan tusuk gigi tersebut masih mengandung virus mematikan ini.
Meski potensi penularan virus HIV/AIDS lewat tusuk gigi tergolong kecil, akan lebih baik lagi jika Anda tidak menggunakan benda itu bergantian dengan orang lain. Dengan demikian, risiko Anda tertular virus HIV AIDS menjadi sangat kecil.
(NB/ RH)