Oral thrush merupakan salah satu kondisi adanya lesi berwarna putih pada rongga mulut, yang terutama dapat disebabkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini biasa ditemukan pada orang dengan gejala HIV.
Infeksi jamur di mulut juga dikenal dengan istilah kandidiasis oral. Kondisi ini merupakan salah satu jenis infeksi mulut yang paling sering disebabkan oleh jamur jenis Candida albicans. Namun kondisi tersebut juga dapat disebabkan oleh Candida glabrata atau Candida tropicalis.
Pada sebagian besar individu, infeksi jamur pada mulut tidak menyebabkan tanda atau gejala yang serius. Namun, hal ini belum tentu berlaku pada individu yang memiliki sistem daya tahan tubuh yang lemah. Tanda dan gejala dapat tampak secara lebih jelas serta terjadi dalam derajat yang lebih berat.
Oleh sebab itu, infeksi jamur di mulut lebih sering terdiagnosis pada individu yang memiliki kelemahan pada sistem daya tahan tubuh. Hal ini bisa terjadi pada mereka yang terinfeksi oleh human immunodeficiency virus (HIV). Selain itu, kondisi yang sama juga bisa terjadi pada individu yang terekspos penanganan kemoterapi atau radiasi untuk mengatasi kanker, individu yang mengonsumsi antibiotik atau kortikosteroid, dan perokok.
Artikel Lainnya: Mendeteksi Tanda dan Gejala HIV dari Mulut
Gejala Infeksi Jamur di Mulut
Pada gejala awal HIV, infeksi jamur di mulut umumnya tidak menyebabkan tanda atau gejala. Namun, seiring berjalannya waktu, jamur dapat berkembang biak dan menyebabkan beberapa tanda dan gejala, termasuk:
- Lesi berwarna putih pada lidah, pipi bagian dalam, gusi, atau tonsil
- Sedikit pendarahan apabila lesi mengalami luka
- Nyeri terkadang dapat dirasakan pada lokasi terjadinya lesi
- Kulit yang kering dan pecah-pecah pada tepi mulut
- Terasa kesulitan saat menelan makanan
Umumnya, dokter dapat mendiagnosis infeksi jamur pada mulut seseorang melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk melihat lesi pada rongga mulut atau lidah.
Bisa juga dilakukan melalui pemeriksaan penunjang tertentu bila dibutuhkan, seperti biopsi dan kultur jaringan. Bila lesi diduga telah menginfeksi esofagus atau kerongkongan, dapat dilakukan pemeriksaan endoskopi, untuk evaluasi lebih lanjut.
Artikel Lainnya: Kenali 5 Infeksi Mematikan pada Penderita HIV/AIDS
Mencegah Infeksi Jamur pada Pasien HIV
Jamur dapat masuk melalui aliran darah dan menginfeksi bagian tubuh lainnya. Infeksi jamur pada mulut memang sering dijumpai pada pasien HIV. Namun, kondisi ini juga dapat dialami individu dengan penyakit lain yang mengalami penurunan fungsi sistem daya tahan tubuh.
Pasien yang menjalani kemoterapi untuk penanganan kanker, dan individu yang mengonsumsi pengobatan kortikosteroid jangka panjang, juga dapat mengalami infeksi jamur di mulut.
Lalu, bagaimana cara yang baik untuk mencegah terjadinya infeksi jamur pada mulut? Kondisi ini dapat dicegah dengan menerapkan beberapa hal, misalnya menjaga higienitas oral yang baik, melakukan sikat gigi secara rutin, atau menambahkan yoghurt ke dalam menu makanan sehari-hari.
Selain itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter gigi bila Anda menemukan luka atau lesi pada rongga mulut. Untuk itu, dapat dilakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara langsung untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.
Jadi, infeksi jamur di mulut tidak selalu bukti dari seseorang menderita gejala HIV. Semua orang yang daya tahan tubuhnya menurun dan tengah mengonsumsi obat tertentu juga dapat mengalaminya. Oleh karena itu, pertahankan daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat!
[NP/ RVS]