HIV atau AIDS

Ini Alasan Tak Perlu Jauhi Teman yang Terkena HIV/AIDS!

dr. Sara Elise Wijono MRes., 08 Des 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penderita HIV/AIDS kerap dikucilkan dari pergaulan. Padahal, tindakan tersebut keliru. Ini alasan kenapa kita tak perlu menjauhi orang dengan HIV/AIDS.

Ini Alasan Tak Perlu Jauhi Teman yang Terkena HIV/AIDS!

Di Indonesia, jumlah kasus HIV dilaporkan cenderung meningkat setiap tahunnya. Sementara jumlah kasus AIDS diketahui relatif stabil.

Berdasarkan data Kemenkes RI, mengacu pada jumlah kenaikan kasus, Indonesia menjadi negara urutan ke-5 yang paling berisiko HIV/AIDS.

Tak cuma soal jumlah, stigma sebagian masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS juga masih cenderung negatif. HIV/AIDS kerap dianggap sebagai penyakit yang mudah menular melalui udara. Terlebih, saat ini penyakit tersebut belum ada obat.

Alhasil, jika ada teman atau kerabat yang terkena HIV/AIDS, sebagian orang akan lebih waswas. Bahkan kemungkinan juga akan menjauhi mereka. Padahal, hidup bersama dengan orang yang terkena HIV/AIDS bisa dijalani dengan baik.

Kenapa Penderita HIV/AIDS Tidak Perlu Dijauhi?

Mengapa Ada Wanita yang Lebih Suka Berteman dengan Pria? (Foto: mail272/Canva)

Tidak semua orang mengetahui fakta tentang HIV/AIDS dengan tepat. Akibatnya, hal itu akan memengaruhi mereka dalam memandang penderita HIV/AIDS, seperti pemberian stigma negatif yang berlebihan.

Penyakit HIV/AIDS tidak menular hanya dengan berjabat tangan, berpelukan, ataupun mengobrol dengan penderitanya.

Penyakit tersebut ditularkan lewat hubungan seksual, transfusi darah, jarum yang bergantian, proses persalinan, atau dari ASI ibu.

Di samping itu, banyak juga orang yang bertanya mengenai apakah boleh pinjam-meminjam barang dengan pengidap HIV/AIDS? Pada dasarnya, hal itu boleh dilakukan dan tidak menyebabkan penularan virus HIV. 

Artikel Lainnya: Pasangan Terkena HIV Bagaimana Caranya agar Tak Ikut Tertular?

Jika Ada Teman yang Kena HIV, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Mudah Berteman

Dengan terus meningkatnya jumlah penderita HIV, sangat mungkin orang terdekat seperti temanmu pun terinfeksi HIV. Apa yang sebaiknya dilakukan jika temanmu termasuk ODHA (orang dengan HIV/AIDS)?

1. Memberikan Dukungan

Tetaplah memberikan dukungan kepada temanmu yang terkena HIV/AIDS. Sebisa mungkin kamu menjadi teman bercerita mereka yang bisa dipercaya. 

Hargai keputusan temanmu yang sudah terbuka dengan tidak membeberkan ceritanya kepada orang lain, kecuali diminta secara khusus. 

Support dari keluarga dan sahabat akan menyemangati ODHA untuk menjalani pengobatan jangka panjang dengan baik. 

2. Mencari Resources

Kamu bisa membantu mencarikan, mengajak, dan mendampingi temanmu untuk ikut dalam komunitas ODHA agar tidak merasa sendiri dalam menghadapi kondisinya. 

Kamu pun sebaiknya meng-update pengetahuanmu terkait HIV/AIDS, agar tidak termakan mitos. 

3. Jangan Kepo

Saat penderita HIV/AIDS bercerita mengenai situasinya, tidak perlu mencari tahu sumber infeksinya kecuali temanmu bercerita lebih dahulu. Pastinya, temanmu pun tidak menginginkan terkena penyakit ini. 

Kalaupun temanmu bercerita, berusahalah untuk menanggapi dengan netral. Tidak perlu mengucilkan dan menghakimi atas tindakan yang pernah ia lakukan dulu. 

Artikel Lainnya: Cara Menangani Diare pada ODHA

Sampai saat ini, obat untuk menyembuhkan HIV secara total belum ada. Obat-obatan yang tersedia bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah pertumbuhan virus lebih cepat agar penderita HIV tidak berlanjut menjadi memiliki AIDS.

Dengan menggunakan obat tersebut secara rutin, maka akan membantu memperpanjang harapan hidup dan mengurangi komplikasi. Obat ini harus dikonsumsi seumur hidup, tidak boleh berhenti. 

Hidup bersama dengan orang yang terkena HIV/AIDS bisa dilakukan dengan harmonis. Jangan kucilkan ODHA dan teruslah dukung agar mereka dapat memiliki kualitas hidup yang baik.

Jika masih punya pertanyaan seputar topik ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. 

[RS]

ODHA
HIV/AIDS