Sampai saat ini pengobatan total HIV/AIDS belum ditemukan. Untuk mengendalikan gejala, penggunaan obat herbal HIV diklaim dapat memberi manfaat selain pengobatan ARV (antiretroviral).
Apa saja obat HIV alami yang dimaksud? Berikut beberapa contohnya:
1. Tanaman Gandarusa
Gandarusa merupakan tanaman yang biasanya tumbuh di lingkungan tropis, seperti Indonesia. Melansir Unair News, ekstrak gandarusa dengan konsentrasi 70 persen bisa menghambat ekspresi antigen p24 HIV.
Penelitian ini juga menanamkan sel HIV dengan konsentrasi yang berbeda-beda untuk melihat apakah virus ini bereplikasi atau tidak.
Lalu, adanya penurunan antigen p24 karena ekstrak gandarusa bisa menyebabkan penghambatan replikasi HIV. Hal ini ditemukan pada penelitian in vitro.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat tanaman gandarusa untuk menunjang pengobatan HIV.
Artikel Lainnya: Manfaat Daun Pangi Bisa Obati HIV/AIDS, Mitos atau Fakta?
2. Lidah Buaya
Lidah buaya dianggap dapat berkontribusi dalam pengobatan alami HIV/AIDS. Hal ini ditemukan dalam penelitian yang dipublikasikan the Journal of Alternative and Complementary Medicine Vol. 18 No. 9.
Dalam satu tahun, para wanita muda yang positif HIV/AIDS dan tidak diobati dengan ARV minum sekitar 30-40 ml jus lidah buaya setiap harinya. Sementara, pasien lainnya menggunakan ARV.
Para partisipan yang minum jus lidah buaya memiliki kadar sel CD4 sehat (sel penting dalam sistem imun) yang meningkat. Pertambahan berat badan mereka juga setara dengan partisipan yang memakai obat ARV.
Penelitian tersebut pun tidak menunjukkan adanya efek samping berbahaya dari konsumsi lidah buaya pada pasien HIV/AIDS.
Meski ditemukan potensi manfaatnya, manfaat lidah buaya sebagai obat tradisional HIV/AIDS masih harus diteliti lebih lanjut.
Artikel Lainnya: Ini Alasan Tak Perlu Jauhi Teman yang Terkena HIV/AIDS!
3. Daun Salvia
Daun salvia merupakan tanaman yang masih termasuk dalam keluarga tanaman mint. Beberapa penelitian menunjukkan daun salvia bisa digunakan sebagai obat herbal HIV/AIDS.
Dalam jurnal penelitian Retrovirology (2008), daun salvia bisa mengatasi HIV tipe 1 (HIV-1) yang bisa menyebabkan AIDS.
Selain itu, daun salvia juga diteliti mampu mencegah virus masuk dan merusak sel CD4.
Namun, penelitian ini masih tetap harus dilakukan lebih mendalam mengenai dampaknya pada pasien HIV.
“Sebaiknya tetap berpegang teguh pada pengobatan ARV. Karena, tidak ada penelitian pasti yang membahas tentang aman atau tidaknya [obat herbal] untuk HIV. Efek sampingnya juga tidak tahu,” terang dr. Sara Elise Wijono, MRes.
Meski alami, konsumsi obat herbal tidak boleh sembarangan dan harus dikonsultasikan ke dokter. Hal ini penting demi mencegah efek buruk yang bisa saja terjadi.
Bila Anda menderita HIV/AIDS dan ingin konsultasi mudah seputar obat HIV, gunakan LiveChat di aplikasi KlikDokter. Tim dokter spesialis akan siap membantu Anda.
(FR/AYU)
Referensi:
Wawancara dr. Sara Elise Wijono, MRes
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2021. What is HIV?
The Journal of Alternative and Complementary Medicine Vol. 18 No. 9. Diakses 2021. Preliminary Trial of Aloe Vera Gruel on HIV Infection.
Unair News. Diakses 2021. Manfaat daun Gandarusa sebagai Anti HIV.
Infectious Disease Reports (2020). Diakses 2021. In vitro anti-HIV activity of ethanol extract from gandarusa (Justicia gendarussa Burm) leaves.
Retrovirology (2008). Diakses 2021. Aqueous extracts from peppermint, sage and lemon balm leaves display potent anti-HIV-1 activity by increasing the virion density.