Jamur atau fungi dapat hidup di mana pun. Mereka dapat ditemukan di tanaman, tanah, dan bahkan kulit manusia. Organisme mikroskopis ini pada kulit Anda mungkin tidak menyebabkan banyak masalah.
Kecuali, mereka berkembang biak lebih cepat dari biasanya atau menembus kulit melalui luka maupun sayatan pada kulit.
Karena jamur dapat bertahan hidup di tempat yang hangat dan lembab, infeksi jamur kulit dapat berkembang pada daerah yang berkeringat atau lembab yang tidak mendapatkan banyak aliran udara.
Contoh area yang seperti ini adalah kaki, selangkangan, dan lipatan kulit. Adakalanya, infeksi jamur ini muncul sebagai ruam bersisik atau perubahan warna kulit yang sering terasa gatal.
Artikel Lainnya: Masuki Musim Hujan, Waspada Bahaya Infeksi Jamur Kulit!
Infeksi jamur pada kulit sering menyebar melalui kontak langsung. Kontak langsung dapat mencakup kontak dengan jamur pada pakaian atau barang lain, atau pada orang dan hewan.
Apabila Anda mengalami infeksi jamur kulit, sebaiknya jangan dibiarkan, karena akan menimbulkan komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan. Lebih lanjut mengenai hal ini, simak ulasan berikut ini.
Jenis Infeksi Jamur Pada Kulit
Terdapat banyak jenis infeksi jamur kulit. Biasanya, infeksi jamur pada kulit diberi nama sesuai dengan lokasi kulit yang terinfeksi atau jenis jamur yang menginfeksi.
Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi jamur pada kulit yang sering terjadi:
-
Kutu Air
Tinea pedis atau kutu air adalah infeksi jamur yang menyerang kaki, seringkali muncul di antara jari-jari kaki. Gejalanya berupa rasa gatal, sensasi terbakar, menyengat di antara jari-jari kaki atau telapak kaki.
Orang dengan infeksi jamur ini juga akan memiliki kulit yang tampak bersisik, merah, kering, pecah-pecah, atau melepuh. Dalam beberapa kasus, tinea pedis dapat menyebar ke area tubuh lain, seperti kuku, selangkangan, atau tangan.
-
Panu
Tinea versicolor atau panu adalah infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan bercak-bercak kecil berbentuk oval pada kulit.
Infeksi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jenis jamur tertentu yang disebut Malassezia. Bercak kulit berubah warna ini sering terjadi di punggung, dada, dan lengan atas.
-
Kurap
Tinea corporis biasa dikenal sebagai kurap. Biasanya terjadi di tubuh dengan gejala ruam berbentuk cincin dengan tepi yang sedikit lebih tinggi.
Kulit di dalam ruam ini umumnya juga terlihat sehat. Meski begitu, ruam dapat menyebar dan seringkali terasa gatal.
-
Jamur Selangkangan
Tinea cruris adalah infeksi jamur pada kulit di area selangkangan dan paha. Gejala utamanya adalah ruam merah gatal yang biasanya dimulai di daerah selangkangan atau sekitar paha bagian dalam atas.
Ruam dapat bertambah buruk setelah berolahraga atau beraktivitas fisik lainnya. Dapat menyebar pula ke bokong dan perut.
Artikel Lainnya: Mycetoma, Penyakit Kulit Kaki Kronis dari Jamur dan Bakteri
-
Jamur Kepala
Tinea capitis adalah infeksi jamur pada kulit kepala dan batang rambut. Biasanya terjadi pada anak kecil. Gejala dapat berupa bercak botak lokal yang mungkin tampak bersisik, merah, gatal, atau nyeri.
-
Jamur Kuku
Tinea unguium adalah infeksi jamur pada kuku baik kuku tangan maupun kuku kaki. Kuku dapat berubah warna menjadi kuning, coklat, atau putih, rapuh atau mudah patah, dan menebal. Jika sudah parah, kuku mungkin akan diangkat sebagian atau seluruhnya.
Artikel Lainnya: Panu Tak Kunjung Sembuh, Tanda Penyakit Apa?
Bahaya Membiarkan Infeksi Jamur Kulit
Infeksi jamur pada kulit biasanya tidak mengancam nyawa tapi dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Infeksi biasanya jarang menyebar hingga ke bawah kulit. Namun jika kulit menjadi terbuka, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.
Infeksi jamur yang dibiarkan juga akan menyebabkan sejumlah komplikasi dan akan berbahaya bagi kesehatan. Beberapa komplikasi tersebut, antara lain:
- Meningitis atau radang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Pada sebagian besar kasus, disebabkan oleh infeksi virus. Namun, bisa pula oleh infeksi jamur dan bakteri.
- Endokarditis atau infeksi pada lapisan dalam jantung, biasanya melibatkan katup jantung. Biasanya terjadi ketika bakteri atau kuman masuk ke tubuh melalui darah dan menempel pada area jantung.
- Nefritis atau sekelompok penyakit yang menyebabkan peradangan pada nefron. Kondisi ini bisa mengurangi kemampuan ginjal Anda untuk menyaring limbah dari darah Anda.
Infeksi jamur kulit yang dibiarkan juga meningkatkan risiko kegagalan organ dan masalah apabila akan melakukan transplantasi. Bagi penderita HIV, kanker, atau diabetes, jamur kulit juga jangan diabaikan, karena berpotensi memperparah penyakit yang dialami.
Infeksi jamur pada kulit bisa diobati menggunakan krim anti jamur. Anda bisa memilih krim dengan kandungan bahan aktif klotrimazol 1% yang yang mampu menghambat perkembangbiakan jamur dan mengurangi gatal.
Krim dengan kandungan ini efektif mengatasi jamur kelar sampai ke akar, serta infeksi kulit akibat dermatofit dan bakteri. Di samping itu, penggunaannya juga aman untuk ibu hamil, anak usia 12 tahun ke atas, serta di area intim.
Itulah beberapa jenis dan bahaya infeksi jamur kulit. Tangani dengan benar sebelum mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-obatan tertentu agar dapat dipastikan bahwa infeksi yang terjadi benar-benar disebabkan oleh jamur.
(PUT/AYU)
No. Reg: CH-20220321-05
- Healthline. Diakses 2022. Types of Fungal Skin Infections and Treatment Options.
- Medical News Today. Diakses 2022. What you need to know about fungal infections.
- Center for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Fungal Meningitis.
- Mayo Clinic. Diakses 2022. Endocarditis.
- Kidney Health Australia. Diakses 2022. Nephritis.
- NHS. Diakses 2022. Clotrimazole.