Di saat senggang atau sedang lelah, kita tentu sering membunyikan jari untuk melakukan perenggangan. Apalagi kalau belum berbunyi “krek” rasanya pasti kurang mantap.
Namun, sebelum meneruskan kebiasaan tersebut, yuk kita cari tahu apa saja dampak membunyikan jari ini untuk kesehatan terkait kabar bahwa membunyikan jari dapat sebabkan rematik.
Apa itu rematik?
Dalam dunia medis, rematik disebut juga dengan artritis. Artritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Gejala artritis adalah nyeri sendi dan kekakuan pada sendi yang biasanya memburuk seiring dengan usia.
Terdapat 2 jenis artritis yang paling sering terjadi, yakni osteoartritis dan rheumatoid artritis. Penyakit yang menyertai, seperti asam urat, psoriasis, lupus, dan infeksi juga bisa menyebabkan artritis.
Mengapa sendi kita dapat berbunyi saat digertakkan?
Manipulasi sendi dengan menggertakkan dapat menghasilkan bunyi "krek" pada sendi. Sendi di tubuh Anda, termasuk sendi jari tangan, memiliki semacam kantung kecil seperti rongga yang terisi oleh cairan sendi, atau cairan sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas agar tidak terjadi gesekan langsung ketika sendi Anda digerakkan.
Ketika Anda menarik, memutar, ataupun menggertakkan sendi, volume di antara rongga tersebut akan melebar dan bertambah. Volume yang melebar tersebut akan menyebabkan terjadinya tekanan negatif yang menghisap cairan sendi ke rongga yang baru. Cairan yang masuk secara tiba-tiba ini akan membuat timbulnya bunyi "krek" saat Anda menggertakkan.
Benarkah membunyikan jari bisa menyebabkan rematik?
Banyak mitos yang menyatakan bahwa kebiasaan menggertakkan sendi dapat meningkatkan risiko terjadinya artritis atau peradangan pada sendi. Terdapat suatu studi yang dipublikasikan di Journal of The American Board of Family Medicine tahun 2011 yang dilakukan pada 215 orang berusia 50-89 yang membandingkan mereka yang sering menggertakkan jari dan yang tidak.
Hasil dari studi tersebut menyebutkan bahwa kebiasaan menggertakkan jari tidak menyebabkan seseorang mengalami peningkatan risiko osteoartritis atau peradangan sendi, meskipun orang tersebut sering melakukannya. Studi lain juga mengungkapkan hal yang sama.
Namun demikian, studi yang dilakukan oleh Department of Internal Medicine, Mount Carmel Mercy Hospital, di Detroit, Amerika Serikat pada 300 partisipan dengan usia lebih dari 45 tahun menyebutkan bahwa tidak terdapat peningkatan artritis/radang sendi pada kelompok yang rutin membunyikan jari dan yang tidak sama sekali membunyikan jarinya. Namun, peningkatan peradangan pada tangan dan pengurangan kekuatan pada tangan akan dialami oleh mereka yang rutin membunyikan sendinya.
Pada studi lain yang dipublikasikan di Annals of Rheumatoid Disease disebutkan bahwa membunyikan sendi tidak ada hubungannya dengan risiko artritis. Namun, membunyikan jari dapat meningkatkan risiko dislokasi sendi dan kerusakan ligamen sendi.