Pencernaan

Mengapa Sulit Buang Air Besar (BAB) Setelah Konsumsi Antibiotik?

Christovel Ramot, 05 Agu 2024

Ditinjau oleh dr. Atika

Pernahkah Kamu mengalami sembelit setelah minum antibiotik? Ini penyebab dan solusi sulit BAB akibat antibiotik. Dapatkan tips menjaga kesehatan pencernaan selama dan setelah konsumsi antibiotik.

Mengapa Sulit Buang Air Besar (BAB) Setelah Konsumsi Antibiotik?

Buang air besar (BAB) adalah proses fisiologis penting yang membantu tubuh mengeluarkan limbah dan menjaga kesehatan pencernaan. Namun, tidak jarang seseorang mengalami kesulitan BAB setelah mengonsumsi antibiotik. 

Ya, antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, tetapi penggunaannya dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan pada sistem pencernaan, termasuk sembelit atau kesulitan BAB.

Bersama dr. Atika, artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengapa sulit BAB setelah konsumsi antibiotik dan bagaimana mengatasi masalah ini.

Artikel lainnya: Sering Buang Air Besar Setelah Makan, Apa Sebabnya?

Mikrobiota Usus dan Perannya dalam Pencernaan

Usus manusia mengandung triliunan mikroorganisme yang dikenal sebagai mikrobiota usus. Mikroorganisme ini terdiri dari bakteri baik yang berperan penting dalam berbagai fungsi fisiologis, termasuk pencernaan makanan, sintesis vitamin, dan pemeliharaan sistem kekebalan tubuh.

Mikrobiota usus membantu dalam proses fermentasi serat makanan, produksi asam lemak rantai pendek, dan regulasi motilitas usus.

Dampak Antibiotik pada Mikrobiota Usus

Antibiotik dirancang untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Namun, antibiotik tidak hanya menargetkan bakteri patogen, tetapi juga dapat membunuh bakteri baik yang ada dalam usus.

Akibatnya, keseimbangan mikrobiota usus terganggu, yang dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, termasuk kesulitan BAB.

1. Disbiosis usus

Penggunaan antibiotik dapat menyebabkan disbiosis, yaitu ketidakseimbangan antara bakteri baik dan buruk dalam usus. Disbiosis dapat mengganggu fungsi normal pencernaan dan motilitas usus, yang dapat menyebabkan sembelit.

2. Penurunan produksi asam lemak rantai pendek

Bakteri baik dalam usus berperan dalam fermentasi serat makanan menjadi asam lemak rantai pendek, seperti butirat, yang penting untuk kesehatan usus.

Pengurangan bakteri baik akibat antibiotik dapat mengurangi produksi asam lemak rantai pendek, yang dapat memperlambat motilitas usus dan menyebabkan sembelit.

Artikel lainnya: 8 Penyebab BAB Berlendir dan Cara Mengatasinya

3. Efek langsung antibiotik pada motilitas usus

Selain mempengaruhi mikrobiota usus, beberapa antibiotik juga dapat memiliki efek langsung pada motilitas usus.

Antibiotik tertentu dapat memperlambat pergerakan usus, yang mengakibatkan pengosongan usus yang lebih lambat dan peningkatan risiko sembelit.

Antibiotik spektrum luas

Antibiotik spektrum luas, seperti amoksisilin atau klindamisin, cenderung memiliki dampak lebih besar pada mikrobiota usus karena mereka menargetkan berbagai jenis bakteri. Hal ini dapat meningkatkan risiko disbiosis dan sembelit.

4. Dehidrasi dan efek antibiotik pada cairan tubuh

Antibiotik tertentu dapat menyebabkan efek samping seperti diare, yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Dan Kamu harus paham bahwa dehidrasi dapat memperburuk sembelit karena tubuh menyerap lebih banyak air dari tinja, membuatnya lebih kering dan sulit dikeluarkan.

Kehilangan elektrolit

Diare yang disebabkan oleh antibiotik dapat menyebabkan kehilangan elektrolit penting, seperti natrium dan kalium, yang penting untuk fungsi normal otot dan saraf, termasuk otot-otot usus.

5. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik

Saat mengalami infeksi atau penyakit, seseorang mungkin mengubah pola makan dan aktivitas fisiknya. Pengurangan asupan serat dan air, serta kurangnya aktivitas fisik, dapat memperburuk sembelit.

Asupan serat yang rendah

Antibiotik dapat mengurangi nafsu makan atau menyebabkan mual, yang dapat mengurangi asupan makanan berserat tinggi. Serat makanan penting untuk membentuk tinja yang lunak dan memudahkan BAB.

Aktivitas fisik yang rendah

Seseorang yang sakit mungkin cenderung kurang bergerak atau berolahraga, yang dapat memperlambat pergerakan usus dan menyebabkan sembelit.

Mengatasi Kesulitan BAB Setelah Konsumsi Antibiotik

Untuk mengatasi kesulitan BAB setelah mengonsumsi antibiotik, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Konsumsi probiotik

Mengonsumsi probiotik dapat membantu memulihkan keseimbangan mikrobiota usus. Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu memperbaiki kesehatan usus dan mengurangi risiko sembelit.

Makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, dan sauerkraut atau suplemen probiotik dapat membantu.

2. Peningkatan asupan serat

Meningkatkan asupan serat dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu melunakkan tinja dan memperlancar BAB. Serat makanan tidak dapat dicerna oleh tubuh dan membantu menambah massa pada tinja.

3. Minum banyak air

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak air setiap hari sangat penting untuk mencegah sembelit. Air membantu melunakkan tinja dan memudahkan pergerakannya melalui usus.

4. Aktivitas fisik

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu merangsang motilitas usus. Berjalan kaki, yoga, atau latihan ringan lainnya dapat membantu memperlancar BAB.

5. Hindari makanan pemicu sembelit

Hindari makanan yang dapat memperburuk sembelit, seperti makanan tinggi lemak dan rendah serat, produk olahan, dan makanan cepat saji.

6. Konsultasi dengan dokter

ika sembelit berlanjut atau menjadi parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran yang tepat dan mungkin meresepkan obat pencahar ringan jika diperlukan.

Kesulitan buang air besar setelah mengonsumsi antibiotik adalah masalah umum yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan mikrobiota usus, efek langsung antibiotik pada motilitas usus, dehidrasi, dan perubahan pola makan serta aktivitas fisik.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk menjaga asupan serat dan air yang cukup, mengonsumsi probiotik, dan tetap aktif secara fisik.

Jika sembelit berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat. Dengan langkah-langkah ini, Kamu dapat mengurangi risiko sembelit dan menjaga kesehatan pencernaan setelah mengonsumsi antibiotik.

Jangan lewatkan informasi terbaru seputar gaya hidup dan tips kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter dan Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.