Darah

Risiko Anemia Akibat Cara Diet yang Salah

dr. Nabila Viera Yovita, 08 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mau turunkan berat badan tentu boleh-boleh saja. Asalkan, Anda tidak menerapkan diet yang salah karena itu malah jadi bumerang buat diri sendiri!

Risiko Anemia Akibat Cara Diet yang Salah

Melihat teman berhasil turunkan berat badan memacu kita untuk melakukan hal serupa. Sayang, karena ingin hasil instan, kita terjebak dalam pola diet yang salah. Padahal, akibat diet yang salah, risiko anemia justru bisa menimpa Anda! 

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 30 persen populasi dunia mengalami anemia. Kondisi ini sering ditemukan pada wanita hamil, anak, dan “pelaku” diet yang salah. 

Perlu diingat, kita tidak boleh meremehkan anemia dan wajib tahu tentang cara diet yang benar. Terus-menerus melakukan diet yang salah sangat berbahaya buat tubuh.  

1 dari 2

Risiko Anemia yang Muncul Akibat Diet yang Salah

Anemia akibat diet yang salah atau tidak seimbang terjadi saat tubuh tidak menyerap nutrisi yang cukup dari nutrien tertentu. Ini akan bertambah parah bila sedari awal, si pelakunya sudah memiliki sebuah penyakit. 

Nah, agar keinginan untuk mempelajari cara diet yang benar semakin bertambah, ini dia sejumlah risiko yang mengintai jika Anda cenderung abai dan terus-terusan melakukan diet yang salah. 

Artikel Lainnya: Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Pelaku Diet Vegan

  • Kekurangan Zat Besi Bikin Badan Lemas dan Sulit Konsentrasi

Zat besi merupakan unsur utama pembentuk sel darah merah. Salah satu fungsinya untuk tubuh adalah membentuk sistem daya tahan tubuh yang baik. 

Asupan zat besi bisa didapat dari daging, terutama daging merah, seperti daging sapi dan kambing. Selain itu, Anda bisa mendapatkannya dari sayuran hijau, telur, dan susu.

Jika Anda melakukan diet yang sama sekali menghindari daging merah, telur, ataupun susu, tetapi asupan sayuran hijau juga sedikit, ini bisa jadi penyebab anemia dan bikin Anda kekurangan zat besi! 

Wanita butuh zat besi yang lebih banyak daripada pria, sehingga, wanita perlu mengonsumsi makanan-makanan tersebut. 

Akibat kekurangan zat besi, ini bisa menimbulkan keluhan badan lemas dan sulit konsentrasi. Bahkan, kuku pun mudah patah dan lidah terasa perih!

  • Kekurangan vitamin B12 Memicu Gangguan Saraf 

Vitamin B12 merupakan komponen penting untuk pembentukan DNA dan sel darah merah. Pada orang dewasa, dibutuhkan sekitar 2,4 mikrogram vitamin B12 setiap harinya. 

Jumlah tersebut dapat dipenuhi dengan mengonsumsi daging merah, ikan, ayam, telur, dan susu. Tak banyak sumber nabati yang mengandung vitamin B12.

Banyak orang yang menjalani diet, khususnya diet vegan, mengalami kekurangan vitamin B12. 

Mereka yang sudah berada pada kondisi kekurangan vitamin B12 sangat berisiko mengalami gangguan penglihatan dan gangguan saraf, seperti mati rasa di bagian tubuh tertentu, sering kesemutan, otot lemah, hingga gangguan memori.

  • Kekurangan Asam Folat Memicu Gangguan Pertumbuhan

Asam folat dibutuhkan untuk memperbaiki DNA di dalam tubuh. Zat gizi tersebut banyak ditemukan pada sayuran hijau dan berbagai buah, seperti lemon, jeruk, dan alpukat. 

Agar kebutuhan asam folat tercukupi setiap harinya, sayur dan buah harus mendominasi piring makan sehari-hari.

Jika tidak, Anda berisiko mengalami lelah berlebih, kulit pucat, mulut mudah sariawan, rambut beruban sebelum waktunya, lidah membengkak, dan pada remaja, ini menyebabkan gangguan pertumbuhan!

Artikel Lainnya: Bahaya Kekurangan Zat Besi yang Perlu Anda Tahu

2 dari 2

Cara Diet yang Benar

Tak lengkap rasanya jika Anda mengetahui risiko anemia di balik diet yang salah, tapi tidak tahu bagaimana cara diet yang benar. 

Karena itulah, di bawah ini akan dijelaskan tentang cara diet yang benar agar Anda terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk anemia. 

Ada pun langkah-langkah yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Jangan lupakan olahraga. Diet tidak memberi hasil yang maksimal buat tubuh jika Anda tidak mengimbanginya dengan aktivitas fisik!

Seimbangkan antara pengurangan kalori dengan pengurangan porsi makanan serta pembakaran kalori dengan olahraga. 

  • Selain kurangi porsi makan, pilih makanan yang rendah lemak dan rendah gula. Hindari juga minuman manis dan minuman beralkohol. 
  • Jika Anda obesitas, targetkan untuk mengurangi 5-10 persen berat badan awal dengan mengurangi 0-5 – 1 kg berat badan tiap minggunya. 

Hal ini dapat dicapai jika konsumsi kalori dikurangi sebanyak 500-600 dari kalori awal yang biasanya dikonsumsi.

  • Orang dewasa berusia 19-64 tahun disarankan melakukan aktivitas fisik aerobik intensitas sedang sebanyak 150 menit seminggu. 

Pelaksanaannya bisa dirapel atau dipecah, sesuaikan saja dengan waktu yang dimiliki. 

Anemia bukanlah masalah sepele karena dari situ, sejumlah penyakit dan gangguan pertumbuhan bisa terjadi. Sekali lagi, hindari penerapan diet yang salah dari sumber tak terpercaya dan prioritaskan diet seimbang serta olahraga rutin. 

Hasil yang instan biasanya punya efek samping. Supaya berat badan bisa turun tanpa efek tersebut, coba konsultasi dulu dengan dokter dan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori harian dan lain sebagainya (kondisi dan kebutuhan tiap orang berbeda-beda).

Bila Anda masih ada pertanyaan seputar diet, anemia, ataupun masalah kesehatan lainnya, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan kami lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.   

(AM/AYU)

Diet Yang Salah
Diet
Anemia