Pasien positif virus corona atau COVID-19 bertambah 21 kasus sejak hari Minggu (15/03) kemarin. Untuk menekan jumlah penyebaran virus corona ini, pemerintah dan pihak medis menyarankan agar orang yang memiliki gejala infeksi saluran napas diminta untuk tetap berada di rumah dan melakukan self isolation.
Pasalnya, jumlah pasien positif COVID-19 kini berjumlah 117 pasien, di mana 19 pasien di antaranya berasal dari Jakarta, dan dua lainnya dari Jawa Tengah. Dari jumlah keseluruhan pasien positif virus corona, delapan orang dinyatakan sembuh dan lima orang meninggal.
Apa itu Self Isolation?
Dikutip dari Kompas.com, representatif World Health Organization (WHO) untuk Indonesia, Dr N Paranietharan, menjelaskan bahwa self isolation adalah hal yang dapat dilakukan apabila orang yang sedang sakit seperti demam dan susah napas memilih untuk tinggal di rumah saja.
Artinya ia tidak pergi ke kantor sekolah, atau tempat umum, saat sedang mengalami gejala sakit tersebut.
Lalu, Dr. dr. Erlina Burhan MSc. Sp.P(K) dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI mengatakan, orang dengan gejala infeksi saluran pernapasan secara volunteer atau sukarela dapat mengikuti rekomendasi petugas kesehatan untuk mengisolasi dirinya di rumah.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Salah satu tanda seseorang mengalami gejala infeksi saluran napas adalah jika orang tersebut mengalami sakit tenggorokan.
Untuk durasi self isolation sendiri, tergantung rekomendasi dari petugas yang mengecek keadaan Anda. Biasanya, Anda akan diminta untuk melakukan self isolation sampai hasil pemeriksaan keluar atau masa inkubasi virus corona dilewati.
Dijelaskan oleh dr. Alvin Nursalim Sp.PD, dari KlikDokter, masa inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh mikroorganisme (seperti virus) menginfeksi manusia sampai menimbulkan gejala.
Maksudnya, ketika seseorang pasien terpapar virus corona, dirinya tidak langsung mengeluhkan adanya gejala. Namun, pada periode masa inkubasi tanpa gejala ini, virus corona sudah bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain.
“Pada manusia, waktu yang diperlukan untuk periode inkubasi ada 14 hari. Setelah masa inkubasi selesai, maka secara perlahan pasien akan menunjukan gejala-gejala yang dimulai dari demam, batuk kering, flu, dan sesak napas,” ujar dr. Alvin Nursalim
Jika setelah melewati masa inkubasi dan Anda menunjukan gejala-gejala virus corona, maka Anda harus melakukan perawatan dan isolasi di rumah sakit.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Apa yang Bisa Dilakukan Selama Self Isolation?
Dr. dr. Erlina Burhan menjelaskan, adapun beberapa hal yang bisa dilakukan selama self isolation, seperti:
- Memastikan Anda memiliki ruangan atau kamar yang terpisah dari anggota keluarga lainnya.
- Jika ingin berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya, pastikan Anda menjaga jarak minimal 1 meter dari orang yang sehat.
- Gunakan masker untuk mengurangi penularan virus corona dari droplet.
- Ketahui dan terapkan etika batuk dan bersin (gunakan tisu untuk menutup mulut, langsung buang ke dalam tong sampah tertutup, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun).
- Hindari menggunakan barang-barang yang sama dengan anggota keluarga seperti piring, gelas, sendok makan, alat mandi dan sebagainya.
- Cuci seluruh perlengkapan dan alat pribadi dengan menggunakan sabun.
- Tisu, sarung tangan, dan pakaian yang dipakai oleh pasien harus dimasukkan ke dalam wadah linen khusus dan terpisah.
- Cuci baju yang Anda gunakan dengan mesin cuci bersuhu 60 sampai 90 derajat dengan deterjen biasa.
- Selalu bersihkan dan berikan desinfektan rutin pada area rumah yang disentuh oleh pasien
- Batasi pengunjung ke dalam rumah.
- Jangan pergi ke luar rumah sampai pasien benar-benar dinyatakan negatif virus corona
- Jika memang diharuskan untuk keluar rumah, pastikan Anda menggunakan masker, tidak menggunakan transportasi umum dan menghindari tempat yang ramai.
- Pastikan ruangan dan rumah tempat self isolation memiliki ventilasi udara yang baik
Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh dari Sekarang
Untuk terhindar dari virus corona, sangat disarankan bagi banyak orang untuk menjaga kesehatannya dengan baik, dengan cara meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem imun, seperti:
-
Istirahat yang Cukup
Umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7 sampai 8 jam sehari. Sedangkan untuk remaja, diminta untuk tidur sekitar 9 sampai 10 jam dalam sehari. Ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh untuk menghadapi virus.
-
Banyak Makan Buah dan Sayur
Tidak ada makanan yang lebih baik dari sayur dan buah. Hal ini dikarenakan kedua makanan tersebut mengandung banyak nutrisi tinggi yang bisa meningkatkan sistem imun dalam tubuh.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
-
Rutin Olahraga
Selain dapat membuat bentuk badan jadi lebih ideal, olahraga secara rutin juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan buat tubuh jadi lebih sehat dan rentan penyakit.
Anda wajib olahraga selama 30 menit (minimal) untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Anda bisa mulai olahraga dengan berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan peregangan di dalam rumah.
-
Hindari Stres
Stres yang tidak terkendali dan berkepanjangan akan meningkatkan hormon kortisol. Dalam jangka panjang, hormon kortisol ini bisa menurunkan kekebalan sistem kekebalan atau imun tubuh, dan pada akhirnya buat Anda jadi rentan terkena virus penyebab penyakit.
-
Hindari Merokok dan minum alkohol
Paparan asap rokok dan minuman beralkohol bisa dengan mudah merusak sistem imun tubuh. Untuk itu, segera hentikan kebiasaan buruk ini, agar tubuh Anda menjadi lebih sehat dan tidak mudah terserang virus penyebab penyakit.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan selama self isolation, dan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Jika ada pertanyaan terkait penyebaran virus corona yang belum dipahami, Anda bisa langsung hubungi dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/RPA)