Dalam rangka #DiRumahAja dan malas masak, tentu orang-orang jadi menggunakan layanan pesan antar demi menuntaskan rasa lapar. Ya, makan di rumah sembari melakukan social distancing memang disebut-sebut dapat menurunkan risiko penularan virus corona.
Namun, siapa sangka, ada juga yang bependapat bahwa makanan yang diantarkan kurir juga tak lebih aman dari makan di restoran!
Menurut mereka, bisa saja pengantar makanan tersebut adalah penderita COVID-19 yang belum menunjukkan gejala parah.
Alasan Orang Memilih Layanan Delivery Makanan
Seperti yang sudah disinggung di atas, di kondisi seperti sekarang ini, mereka yang memanfaatkan layanan pesan antar makanan adalah orang-orang yang tengah menjalani social distancing.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Makan di restoran yang ramai terasa sama saja seperti “merelakan diri” untuk tertular virus SARS-CoV-2. Maka dari itu, lebih baik menggunakan layanan delivery dan makan di rumah sendiri.
Di luar alasan social distancing, mereka yang memanfaatkan layanan pesan antar makanan adalah mereka yang tak sempat pergi ke luar karena ada yang harus dikerjakan sesegera mungkin.
Terkadang, ada juga orang yang sangat suka dengan cita rasa makanan yang dijual, tetapi tidak suka dengan lingkungan restorannya (misalnya gerah, interior kuno, atau meja kursi yang sedikit). Alhasil, mereka lebih memilih untuk delivery saja.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Selain itu, alasan malas pun bisa menjadi motif mengapa seseorang lebih suka menunggu kedatangan si abang pengantar makanan ketimbang menyantapnya di sana.
Amankah Delivery Makanan saat Wabah Virus Corona?
Menurut dr. M. Dejandra Rasnaya dari KlikDokter, memang lebih aman untuk memanfaatkan layanan pesan antar makanan ketimbang makan di restoran ramai.
“Tempat umum jadi tempat yang berisiko tinggi menularkan virus, jadi akan lebih baik pakai layanan tersebut,” kata dokter yang kerap disapa dr. Deri itu. Lalu, bagaimana dengan risiko penularan yang dibawa oleh si kurir?
Menanggapi pertanyaan tersebut, dr. Deri mengatakan, risikonya tetap lebih kecil.
“Delivery, kan, hanya lewat satu orang saja, dan belum tentu juga dia merupakan orang yang terinfeksi. Jadi, jelas risikonya lebih kecil. Beda kalau berhadapan dengan banyak orang, kesempatannya akan lebih besar,” tuturnya.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
Tips Memesan Makanan supaya Aman dari Virus Corona
Susah memang untuk menghilangkan rasa khawatir terhadap virus berbahaya yang satu ini! Maka dari itu, ada tips yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus corona melalui delivery makanan, yaitu:
- Pesan di restoran yang dekat dengan rumah. Makin jauh jarak antara restoran dan rumah, makin banyak “hal” yang mesti dilalui oleh si kurir dan makanan. Sehingga, risiko terkontaminasi juga lebih besar.
- Titip pesan kepada restoran tersebut untuk membungkus rapi makanan Anda. Makanan dengan kemasan yang longgar dan terbuka akan lebih mudah terkontaminasi bakteri, virus, bahkan hewan (Misalnya, lalat dan semut).
- Setelah sampai di rumah, segera pindahkan makanan ke wadah yang memadai dan buang kemasannya. Bila perlu, hangatkan lagi di dalam microwave. Akan lebih baik yang Anda pesan adalah makanan matang, bukan makanan mentah seperti sushi atau sashimi.
- Gunakan sendok, garpu, atau sumpit dari rumah sendiri saja.
- Jangan lupa, sebelum makan, cuci tangan dulu menggunakan air mengalir dan sabun. Pastikan untuk tidak melewati bagian telapak, punggung tangan, serta sela-sela dan ujung jari. Hindari mengeringkan tangan dengan handuk gantung. Lebih baik, gunakan tisu, lalu buang.
Sekarang, Anda sudah tahu kan soal aman atau tidaknya layanan pesan antar makanan di saat wabah penularan virus corona? Kalau masih ragu, saatnya Anda masak sendiri! Tanya seputar COVID-19 via Live Chat, atau cek corona online di sini dari KlikDokter. Periksa kondisi Anda sekarang!
(FR/AYU)