Ada perubahan kebiasaan naik kendaraan saat pandemi. Sebagian orang menjadi lebih suka naik kendaraan pribadi.
Alasannya simpel, yaitu mencegah tertular virus corona dari orang lain. Kendati demikian, berada di dalam mobil sendiri bukan berarti Anda bisa lolos 100 persen dari virus corona.
Bahkan, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Taufik Mulyono, mengatakan potensi penularan coronavirus di kendaraan pribadi lebih tinggi dibanding angkutan massal.
Kok Bisa Ada Risiko Penularan COVID-19 saat Naik Mobil Pribadi?
Dari mana risiko penularannya bila Anda naik kendaraan sendiri? Terdapat beberapa faktor yang membuat kondisi penularan rentan terjadi di dalam mobil pribadi, antara lain:
-
Semobil dengan Orang yang Tak Serumah
Berada satu lingkup dengan orang-orang yang tak tinggal serumah, misalnya sepupu, kakek dan nenek, om dan tante, bahkan sahabat-sahabat, tetap berpotensi menularkan penyakit.
Penularan bisa terjadi dari diri kita ke orang lain ataupun sebaliknya. Selama tak tinggal satu rumah, kita tak pernah tahu kondisi orang lain.
Artikel Lainnya: Naik Kendaraan Umum saat Pandemi, Cuci Tangan Setelah Sentuh Ini
-
Sempat Keluar dari Mobil
Mengisi kartu uang elektronik atau bensin, membeli minuman, jalan-jalan, hingga bekerja bisa menjadi momen virus SARS-CoV-2 menginfeksi Anda. Apalagi, setelah turun dari mobil Anda tidak menggunakan masker dengan benar.
-
Sempit dan Tertutup, Sirkulasi Udara Jadi Tak Baik
Ukuran mobil pribadi pastinya lebih kecil dibanding bus. Ruang yang sempit, tertutup, dan hanya mendapatkan oksigen dari AC akan memerangkap virus corona di dalam situ.
Alhasil, orang-orang yang berada di dalamnya berisiko tertular. Beda dengan beberapa kendaraan umum yang jendelanya dibuka, sehingga sirkulasi udaranya baik. Risiko terperangkapnya virus akan lebih kecil.
-
Tidak Ada Batasan Ketat Karena Mobil Milik Sendiri
Karena merasa kendaraan sendiri, timbullah perasaan “suka-suka” sendiri. Duduk dengan jarak berdekatan, jumlahnya tak dibatasi, berbincang terus selama perjalanan, dan masker pun tidak dipakai.
Kalau kondisinya semobil dengan orang yang berbeda rumah, penularan covid mungkin terjadi.
-
Kendaraan Tidak Pernah Didisinfektan
Karena merasa milik sendiri dan tidak kotor, akhirnya mobil jadi jarang dibersihkan.
Kondisi ini berbeda dengan beberapa kendaraan umum yang rutin dibersihkan pakai disinfektan. Bahkan, ada pula yang menggunakan air purifier.
Artikel Lainnya: Sekat di Kendaraan Umum, Efektifkah Cegah Penularan Virus Corona?
Tips Cegah Penularan Covid di Kendaraan Pribadi
Walaupun potensi penularan tetap ada, bukan berarti hal tersebut tak bisa ditangkal. Masih ada sejumlah cara dari dr. Valda Garcia agar Anda dan orang terdekat tidak terinfeksi virus corona, misalnya:
-
Tentukan Secara Bijak Penumpang Mobil Anda
“Ada baiknya bila ingin bepergian, keluarga yang satu rumah berada di dalam satu mobil juga. Selain itu, batasi juga jumlahnya dan jaga jarak,” sarannya. Apabila ada orang yang tidak satu rumah, masker tetap harus digunakan.
-
Hindari Banyak Berbicara
Droplet menjadi media penularan virus corona. Karena itu, hindarilah mengobrol panjang lebar di mobil.
Meski sudah pakai masker, ada baiknya hal itu dihindari sampai Anda berada di ruangan yang lebih luas dan terbuka.
-
Buka Jendela Bila Memungkinkan
Kalau cuaca mendukung, Anda bisa membuka semua jendela agar sirkulasi udara di mobil menjadi lebih baik.
Artikel Lainnya: Bakal Digunakan di Indonesia, Ini Dia Vaksin COVID-19 Sinopharm
-
Atur Mode AC
Bila tidak memungkinkan untuk membuka jendela karena hujan atau polusi, Anda bisa mengatur AC kendaraan dengan mode non-recirculation.
-
Bersihkan Mobil Secara Teratur
Rajinlah membersihkan mobil dengan disinfektan, khususnya bagian yang sering disentuh tangan. Sediakan juga hand sanitizer di dalamnya.
Tetap patuhi protokol kesehatan meski di kendaraan pribadi. Tetap waspada agar Anda dan orang terdekat terhindar dari COVID-19.
Bila ada pertanyaan seputar infeksi virus corona, konsultasi ke dokter lewat fitur LiveChat di Klikdokter.
(FR/AYU)