Klikdokter.com - Hingga saat ini aborsi yang tidak aman masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian dunia. Aborsi yang tidak aman adalah suatu prosedur mengakhiri kehamilan yang dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman di bidangnya maupun lingkungan dengan standar medis yang minim. Dengan semakin berkembangnya zaman dan pergaulan bebas semakin banyak pula kasus aborsi yang dijumpai terutama di kota-kota besar di Indonesia.
Setiap tahunnya 42 juta wanita di dunia melakukan aborsi akibat kehamilan yang tidak diinginkan dan sekitar 20 juta diantaranya melakukan aborsi yang tidak aman terutama di negara-negara berkembang. Aborsi yang tidak aman merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil (13%), sekitar 680 ribu wanita setiap tahunnya meninggal akibat aborsi yang tidak aman.
Saat ini pemerintah Indonesia masih merundingkan peraturan pemerintah mengenai aborsi yang aman. Peraturan ini masih menjadi kontroversi bagi sebagian besar pihak dikarenakan di Indonesia aborsi masih menjadi permasalahan yang dianggap tabu dan menyangkut norma-norma sosial dan agama yang ada. PP Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi ini diantaranya mengatur masalah aborsi bagi perempuan hamil yang diindikasikan memiliki kedaruratan medis dan atau hamil akibat pemerkosaan.
Di Indonesia sendiri, perbuatan nekat aborsi tanpa keterlibatan pihak yang berkompetensi sudah umum. Apa saja yang dimaksud aborsi sembarangan?
Aborsi Sembarangan:
Aborsi dengan cara yang tidak aman mencakup mengakhiri kehamilan dengan menggunakan obat-obatan, herbal, mengeluarkan paksa jaringan dengan metode alternatif, memasukan benda ke rahim atau mendorong-dorong perut dan rahim untuk mengeluarkan janin oleh orang yang tidak kompeten. Aborsi yang tidak aman dapat mengakibatkan masalah kesehatan bagi wanita yang melakukannya mulai dari perdarahan hingga kematian.
Berikut beberapa akibat aborsi yang tidak aman:
1. Perdarahan
Pada aborsi yang tidak aman risiko perdarahan semakin tinggi karena perlukaan jaringan rahim dan mulut rahim. Perdarahan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan tubuh kekurangan darah dancairan yang jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan badan lemas hingga kematian.
2. Kerusakan pada mulut rahim dan rahim
Robekan dan perlukaan pada alat kemaulan wanita serta rahim sering terjadi akibat metode aborsi yang tidak aman. Pada individu yang melakukan aborsi berulang dapat meningkatkan risiko keguguran pada saat hamil dikemudian hari.
3. Infeksi
Infeksi paling sering terjadi akibat masih adanya jaringan yang tertinggal di dalam rahim. Jika tidak ditangani dengan baik infeksi dapat menyebar dan menyebabkan penyakit radang panggul hingga kesulitan untuk hamil di kemudian hari serta meningkatkan risiko kehamilan diluar kandungan.
Berikut ini adalah metode paling aman untuk menghindari aborsi:
Metode Paling Aman Menghindari Aborsi:
Metode paling aman untuk menghindari aborsi adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Agama adalah tiang kehidupan. Dengan semakin sering mendekatkan diri kepada Sang Pencipta diharapkan remaja dan dewasa muda zaman sekarang dapat menghindari pergaulan bebas yang dapat meyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan sehingga angka aborsi pun dapat diturunkan.