Kuret atau kuretase merupakan prosedur yang kerap dikaitkan dengan metode penanganan pada keguguran. Nah, baru-baru ini artis peran Titi Kamal pun perlu menjalaninya. Namun, bukan untuk keguguran melainkan karena janinnya tidak berkembang. Jadi, sebenarnya seperti apakah prosedur kuret?
Mengenal prosedur kuret
Kuret sendiri merupakan tindakan medis berupa pembedahan di mana mulut rahim atau serviks akan dilebarkan dan isi rahim (misalnya jaringan endometrium) dikeluarkan. Prosedur ini umumnya berlangsung singkat, kurang lebih setengah jam. Sering kali, pasien dapat langsung pulang pada hari yang sama prosedur dilakukan.
Saat Anda menjalani kuret, dapat dilakukan pembiusan untuk mengurangi nyeri dan membuat Anda merasa lebih nyaman. Berkaitan dengan ini, ada kemungkinan Anda diminta berpuasa beberapa jam sebelumnya. Alat yang dinamakan spekulum atau cocor bebek akan dimasukkan ke dalam vagina, untuk membantu visualisasi serviks.
Serviks kemudian dijepit menggunakan alat serupa tang untuk menjaganya agar tidak bergoyang. Untuk membantu mulut rahim agar terbuka, dapat dimasukkan batangan-batangan dilator.
Awalnya akan dimasukkan batang berukuran kecil, yang kemudian diganti dengan batang berdiameter lebih besar. Dengan demikian, mulut rahim akan semakin lama semakin membuka.
Kemudian, alat serupa sendok yang disebut currete akan dimasukkan melalui serviks. Dokter akan “menyendok” isi rahim dengan gerakan memutar untuk mengeluarkan isi rahim. Terkadang, dapat juga digunakan alat vakum untuk “mengisap” isi rahim keluar. Setelah prosedur kuret selesai, semua alat akan dikeluarkan kembali dari vagina.
Kapan kuret diperlukan?
Artis Titi Kamal menjalani prosedur kuret karena janinnya tidak berkembang, sehingga perlu dikeluarkan. Hal ini dikenal dengan istilah surgical abortion, atau aborsi pembedahan. Selain kondisi yang dialami Titi Kamal, kapan saja prosedur kuret perlu dilakukan?
-
Untuk mendiagnosis suatu kondisi
Dokter mungkin memerlukan pemeriksaan isi rahim, terutama jaringan endometrium (jaringan yang melapisi dalam rahim) pada kasus-kasus tertentu. Agar dapat diperiksa, jaringan ini perlu dikeluarkan melalui prosedur kuret.
Beberapa kondisi di mana jaringan endometrium perlu diperiksa lebih lanjut, misalnya adanya kecurigaan kanker, adanya perdarahan abnormal, adanya perdarahan setelah mengalami menopause, atau pemeriksaan untuk kasus infertilitas tertentu.
-
Untuk penatalaksanaan suatu kondisi
Selain untuk pemeriksaan, kuret juga mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi tertentu. Misalnya saja:
- Mengeluarkan jaringan yang tersisa dalam rahim setelah keguguran atau mengeluarkan sisa plasenta dalam rahim setelah persalinan
- Adanya kehamilan yang tidak normal dan perlu dikeluarkan (seperti hamil anggur atau mola hidatidosa, janin tidak berkembang)
- Membuang polip pada rahim atau serviks
Setelah menjalani prosedur kuret, wajar jika Anda merasakan kram ringan dan keluar flek darah (spotting). Umumnya, keluhan ini akan membaik dalam 1-2 hari, sehingga Anda dapat segera kembali melakukan aktivitas normal.
Yang perlu diperhatikan, sebaiknya menunda sementara untuk berhubungan intim, pemakaian tampon, dan memasukkan apa pun ke dalam vagina. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko infeksi.
Jika jadwal haid Anda berikutnya tidak seperti biasanya setelah menjalani kuret, hal ini wajar. Rahim Anda akan kembali membentuk lapisan yang dikeluarkan melalui kuret, dan hal ini mungkin membutuhkan waktu lebih.
Di sisi lain, segera kontrol dengan dokter apabila setelah kuret Anda merasakan keluhan demam atau menggigil, keram lebih dari dua hari, perdarahan yang banyak (misalnya perlu ganti pembalut setiap jam), nyeri yang bertambah hebat, atau keluar cairan berbau dari vagina. Keluhan ini tidak normal dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kuret, seperti yang dijalani Titi Kamal, tak cuma berguna untuk penanganan keguguran. Prosedur kuret nyatanya bisa dimanfaatkan untuk mendiagnosis dan mengatasi kondisi kesehatan tertentu. Apabila pasca kuret ada keluhan tertentu di luar normal, segera temui dokter kembali.
[HNS/RPA]