Gangguan pendengaran sering kali dikaitkan dengan usia yang semakin lanjut. Padahal, faktanya tidak selalu demikian. Meski fungsi pendengaran memang menurun seiring bertambahnya usia tidak berarti orang muda luput dari ancaman ini.
Data dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) menunjukkan bahwa 18% dari orang dewasa berusia 20-69 tahun mengalami gangguan pendengaran. Sumber yang sama juga menyebutkan bahwa satu dari delapan orang berusia di atas 12 tahun di Amerika mengeluhkan masalah pendengaran.
Jumlah penderita gangguan pendengaran di dunia pun terus mengalami peningkatan. WHO mencatat, di Indonesia ada 14 juta orang yang mengalami gangguan pendengaran pada tahun 2008. Jumlah tersebut meningkat menjadi 18,5 juta di tahun 2018.
Tidak hanya di Indonesia, di berbagai negara lain di dunia pun penderita gangguan pendengaran terus bertambah. Bila hal tersebut dibiarkan, diperkirakan pada tahun 2030 akan ada 630 juta orang di dunia yang terganggu pendengarannya.
Mengapa angka tersebut bisa sedemikian banyak? Salah satunya adalah karena tidak banyak orang yang memeriksakan kesehatan pendengaran secara rutin. Sering kali orang datang ke dokter ketika sudah sulit mendengar atau bahkan tidak dapat mendengar sama sekali. Untuk mencegahnya, Anda perlu tahu gejala gangguan pendengaran yang kerap terabaikan.
1. Suara mendenging atau mendengung di telinga
Pernahkah Anda merasa mendengar suara mendenging di telinga padahal tidak ada sumber suaranya? Sensasi tersebut disebut sebagai tinitus. Hal ini dapat terjadi setelah Anda mendengar suara yang sangat keras, misalnya setelah Anda menonton pertunjukan musik atau sepulang dari bioskop dan biasanya berlangsung singkat.
Namun, paparan terhadap suara keras terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan saraf dan tulang-tulang pendengaran yang sifatnya menetap sehingga tinitus terjadi sepanjang waktu. Tinitus merupakan gejala paling awal dari gangguan pendengaran. Jadi, bila Anda mengalaminya dan berlangsung selama beberapa hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
2. Sering terjatuh atau sempoyongan
Selain sebagai organ pendengaran, telinga juga berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh. Di telinga bagian dalam, terdapat organ kecil yang memberi informasi mengenai posisi tubuh. Karena itu, gangguan pada keseimbangan biasanya juga dikaitkan dengan gangguan pendengaran.
Apabila seseorang sering sempoyongan, mudah tersandung atau terjatuh, bisa saja yang terjadi bukan hanya gangguan keseimbangan tetapi juga gangguan pendengaran.
3. Nyeri saat mendengar
Gejala gangguan pendengaran tidak hanya sulit mendengar saja, tetapi juga menjadi sensitif terhadap suara tertentu. Ekstremnya, penderitanya akan merasa nyeri ketika mendengar suara pada frekuensi tertentu. Kondisi ini disebut dengan hiperakusis dan merupakan tanda dari gangguan pendengaran.
4. Sulit mendengar di tengah kerumunan
Dalam keadaan normal, Anda akan tetap dapat berbicara dengan orang lain meskipun di tengah bising, misalnya saat sedang di dalam bus atau kereta. Ini karena telinga dan otak manusia memiliki kemampuan untuk membuat Anda fokus terhadap satu jenis suara di antara berbagai suara yang ada.
Seseorang yang sulit mendengar dengan fokus di tengah kerumunan atau hanya bisa bicara dalam ruangan yang sepi, kemungkinan mengalami gangguan pendengaran.
5. Sulit mengingat informasi
Sekilas ini tidak tampak seperti tanda gangguan pendengaran. Namun, gangguan pendengaran dapat menyebabkan seseorang sulit mencerna pembicaraan atau menangkap informasi dari lawan bicaranya. Akibatnya, ia tidak akan mampu mengingat informasi yang penting.
Gejala-gejala di atas tampak sederhana dan sering diabaikan, tetapi merupakan peringatan akan adanya gangguan pendengaran. Apabila Anda atau anggota keluarga mengalami gejala tersebut, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter dan memastikan kesehatan pendengaran Anda.
[RS/ RVS]