Telinga Sering Berair? Ini Cara Mengobatinya

Keluarnya cairan dari telinga, baik itu darah, kotoran telinga, nanah, atau air dapat disebabkan oleh pecahnya gendang telinga. Selain itu, iritasi kulit atau swimmer’s ear pun bisa menyebabkan keluarnya cairan dari telinga. Kemudian, perpaduan kotoran telinga, darah, nanah, dan air bisa membuat telinga bau.

Lantas, bisakah kondisi ini diobati secara alami? Apa saja obat telinga berair dan bau? Mari ketahui selengkapnya cara mengobati telinga berair yang bisa dilakukan secara aman.  

1. Pemberian Antibiotik

Jika keluarnya cairan dari telinga disebabkan infeksi, maka cara mengobatinya dengan pemberian antibiotik. Menurut Health Direct, mengonsumsi antibiotik dapat membantu mengatasi infeksi telinga yang disertai dengan gejala muntah dan demam.

Disampaikan oleh dr. Devia Irine Putri, keluarnya cairan dari telinga secara umum tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Sebab, biasanya ada infeksi di telinga tengah atau bagian dalam. 

Untuk mengobati infeksi telinga luar, kemungkinan dokter akan memberikan obat tetes telinga berair yang berisikan antibiotik. Setelah gejala membaik, disarankan untuk menggunakan antibiotik sesuai petunjuk dokter. Konsumsi antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan infeksi berulang dan resistensi bakteri terhadap antibiotik.

Artikel Lainnya: Penyebab Telinga Keluar Cairan seperti Nanah

2. Obat Pereda Nyeri

Infeksi telinga bisa terasa sangat nyeri, karena itu dokter mungkin akan memberikan pereda nyeri sebagai obat telinga berair.

Obat pereda nyeri yang bisa dikonsumsi adalah paracetamol. Untuk mengatasi sakit telinga yang keluar cairan, kamu juga bisa mengonsumsi ibuprofen sesuai dosis dari dokter. 

Jika ingin membeli obat di apotik untuk menghilangkan rasa sakit, ada baiknya untuk menggunakan obat sesuai petunjuk di kemasan.

3. Pembedahan

Sesungguhnya, keluarnya cairan dari telinga memang tidak bisa sembuh dengan sendirinya, sehingga dokter akan memberikan obat seperti antibiotik, pereda nyeri, atau tindakan operasi. 

Untuk menambal atau menutupi gendang telinga pecah, dokter akan melakukan tindakan tympanoplasty. Cara menyembuhkan telinga berair lewat prosedur operasi gendang telinga menjadi hal yang paling direkomendasikan pada orang dewasa.

Namun, apabila gendang telinga pecah dialami oleh anak-anak, biasanya tindakan operasi akan ditunda hingga liang telinga sudah cukup lebar.

Artikel Lainnya: Telinga Berbau Tidak Sedap, Apa Penyebabnya?

4. Kompres Hangat

Adakah cara mengobati telinga berair secara tradisional? Jawabannya: ada. Kamu bisa mengompres telinga pakai air hangat.

Namun, cara mengobati telinga berair dan bau secara alami ini perlu diperhatikan. Penggunaan air yang terlalu panas malah bisa menyebabkan luka bakar.

5. Posisi Tidur

Ternyata, posisi tidur juga bisa mengurangi nyeri akibat infeksi telinga. Cara mengobati telinga berair dan berbau ini dapat dilakukan dengan memosisikan kepala lebih tinggi dibanding bagian tubuh lain. 

Kamu bisa menumpuk dua bantal atau lebih agar telinga yang sakit berada di posisi lebih tinggi. Jika telinga kiri yang mengalami infeksi, sebaiknya tidur di sisi kanan, begitu juga sebaliknya. Memberikan lebih sedikit tekanan dapat mengurangi rasa sakit di telinga.

Artikel Lainnya: Penyebab Telinga Sakit yang Jarang Diketahui

Untuk mencegah keluar cairan dari telinga, ada baiknya kamu tidak memasukkan benda apapun ke dalam telinga, termasuk cotton bud, kasa, kapas, dan benda keras lain.

Selain itu, dr. Devia juga menyarankan agar menghindari meniup hidung, sehingga tekanan di telinga tidak tinggi. Kamu juga perlu menghindari penggunaan tetes telinga tanpa resep dokter. 

Jika kamu menggunakan obat telinga berair dan bau yang dibeli secara bebas, usahakan untuk memakai atau mengonsumsinya sesuai dengan anjuran.

#JagaSehatmu dengan menggunakan penutup telinga untuk menghindari suara keras. Jangan lupa untuk tetap menjaga telinga agar tetap kering, terutama setelah berenang.

Yuk, unduh aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan informasi terkini seputar kesehatan indra pendengaran. Kamu juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter THT lewat fitur Tanya Dokter.

(DA/JKT)