Telinga merupakan organ yang cukup sensitif. Jika terjadi masalah, Anda akan mengalami masalah pada pendengaran sehingga akan menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari.
Faktanya, telinga terdiri atas tiga bagian utama yaitu luar, tengah, dan dalam. Setiap bagian tersebut memiliki komponen dan fungsi yang berbeda-beda dalam proses menghantarkan suara.
Jika salah satu bagian telinga mengalami masalah, maka fungsinya dapat terganggu dan pendengaran pun menurun.
Artikel Lainnya: Waspadai 5 Penyebab Nyeri Telinga, Apa Saja?
Waspada, berikut ini adalah beberapa jenis gangguan telinga yang dapat mengganggu fungsi pendengaran Anda:
1. Tinnitus
Tinnitus adalah istilah medis dari persepsi seolah mendengar suara berdenging dalam telinga. Kondisi ini bisa terjadi secara terus-menerus atau hilang timbul.
Selain suara denging, keluhan yang dapat muncul pada kasus tinnitus dapat berupa suara dengung atau gema, deru, desis, dan lain-lain.
Faktanya, tinnitus hanyalah sebuah gejala dari suatu masalah kesehatan yang mendasarinya. Jadi, jika Anda mengalami gangguan telinga ini, periksalah ke dokter agar penyebabnya dapat diketahui dan disembuhkan.
2. Sumbatan Telinga
Serumen atau kotoran telinga diproduksi secara alami oleh kelenjar yang ada di dalam indra pendengaran Anda. Namun, jika serumen yang dibentuk berlebihan, hal itu dapat menyebabkan penumpukan dan sumbatan. Kondisi ini dapat mengganggu pendengaran.
Cara membersihkan telinga yang tidak tepat juga berisiko menimbulkan masalah sumbatan di telinga. Penggunaan cotton bud pun berpotensi mendorong kotoran telinga semakin ke dalam.
Oleh karena itu, jangan terlalu sering menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga. Lebih baik Anda periksa ke dokter THT agar telinga bersih optimal, tanpa khawatir mengalami sumbatan atau gangguan lainnya.
3. Otitis Eksterna
Otitis eksterna adalah infeksi telinga bagian luar. Gangguan telinga ini sering juga disebut dengan swimmer’s ear.
Secara umum, otitis eksterna disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejalanya meliputi gatal dan merah pada liang telinga, nyeri saat daun telinga ditarik, keluar cairan dari telinga, terasa penuh di telinga, demam, dan gangguan pendengaran.
Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan memberikan antibiotik tetes, antinyeri dan antiradang yang mesti dikonsumsi sesuai dengan dosisnya.
4. Otitis Media
Infeksi pada otitis media akan menimbulkan reaksi peradangan yang dapat mengenai bagian gendang telinga. Beberapa gejala yang dapat timbul, yaitu nyeri, gangguan pendengaran, rasa penuh di telinga, demam, dan keluar cairan dari telinga.
Penanganan otitis media bergantung pada stadium penyakitnya. Pada stadium awal, pengobatan dapat berupa antinyeri dan antibiotik.
Artikel Lainnya: 7 Bahaya Telinga Berdenging, Kenali Penyebabnya!
5. Otitis Interna
Otitis interna merupakan gangguan telinga bagian dalam, yang biasanya terjadi pada labirin membran. Gejala yang timbul dapat berupa vertigo, berdengung, mual, muntah, dan gangguan pendengaran.
Penyakit ini biasanya dapat hilang sendiri dalam beberapa hari. Kalaupun perlu penanganan, dokter mungkin akan memberikan pengobatan untuk mengurangi gejala yang timbul.
6. Gendang Telinga Pecah
Gendang telinga yang pecah bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, misalnya trauma dan infeksi. Kondisi ini menyebabkan gangguan pendengaran dan membuat penderitanya rentan infeksi.
Pengobatan gendang telinga pecah tergantung dari tingkat keparahan. Jika bertambah parah, pasien mungkin perlu mendapatkan operasi pencangkokan ke gendang telinga.
7. Penyakit Meniere
Penyakit meniere adalah kondisi kronis yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran bagian dalam telinga. Gejalanya berupa vertigo, berdengung, telinga terasa penuh atau gangguan pendengaran.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Dokter biasanya memberikan pengobatan untuk mengurangi gejala yang timbul.
Artikel Lainnya: 5 Gejala Gangguan Pendengaran yang Sering Terabaikan
8. Mastoiditis
Mastoiditis adalah infeksi telinga akibat bakteri yang terjadi di tulang belakang telinga (mastoid). Keadaan ini biasanya terjadi jika infeksi telinga sebelumnya tidak diatasi dengan benar.
Penyakit ini merupakan jenis infeksi telinga yang serius. Pengobatannya menggunakan antibiotik dan jika tidak membaik, pembedahan merupakan pilihan pengobatan lain.
9. Otosklerosis
Gangguan telinga ini terjadi akibat pengerasan pada tulang di dalam telinga. Penyebab otosklerosis belum diketahui pasti. Namun, dicurigai bahwa kelainan genetik dan infeksi campak adalah faktor yang meningkatkan risiko kondisi tersebut.
Penanganan penyakit ini tergantung dari tingkat keparahan. Jika masih ringan, dokter biasanya hanya memantau kondisi dan menguji pendengaran secara berkala.
10. Barotrauma
Barotrauma dapat diartikan sebagai cedera pada telinga akibat perubahan tekanan. Kondisi ini umumnya muncul saat menyelam atau naik pesawat.
Gejalanya barotrauma dapat berupa telinga terasa penuh atau pekak, gangguan pendengaran, sakit kepala, nyeri telinga, vertigo, mimisan, hingga kehilangan pendengaran.
Penanganan yang bisa dilakukan untuk penyakit telinga ini adalah melakukan manuver valsava. Caranya, tutup hidung dan mulut, lalu dengan perlahan buang napas agar udara bisa masuk ke bagian belakang hidung.
Itulah beberapa jenis gangguan telinga yang paling sering terjadi. Anda dapat menurunkan risiko kondisi tersebut dengan menjaga kebersihan dan kesehatan telinga.
Jika Anda merasa mengalami gejala gangguan telinga, segera konsultasikan kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)