Telinga sakit dan berdenging dapat menyerang siapa saja, termasuk orang dewasa hingga anak-anak. Saat masalah ini datang, penggunaan obat tetes telinga sering kali dipilih menjadi solusinya.
Namun demikian, tidak semua sakit telinga membutuhkan pengobatan topikal obat tetes. Belum lagi ada beberapa jenis obat tetes yang penggunaannya harus tepat. Berikut penjelasannya.
Jenis Obat Tetes Telinga
Supaya tidak salah pakai lagi, berikut beberapa jenis obat tetes telinga seperti dijelaskan dr. Atika:
- Obat tetes telinga dengan kandungan antibiotik. Jenis obat tetes ini biasanya dimanfaatkan untuk masalah telinga akibat infeksi bakteri.
- Obat tetes telinga dengan kandungan steroid. Jenis yang satu ini bertujuan untuk menghilangkan nyeri atau bengkak.
- Obat tetes untuk antijamur. Sesuai jenisnya, obat tetes ini dipakai untuk mengatasi masalah infeksi jamur di telinga.
Nah, penggunaan obat tetes ini harus tepat. Kalau tidak, kegunaannya tidak akan maksimal dalam mengatasi keluhan di telinga Anda.
Artikel lainnya: Telinga Berdenging Bisa Diatasi dengan Obat Tetes Telinga?
Cara Pakai Obat Tetes Telinga
Meski penggunaannya terkesan mudah—hanya diteteskan di telinga—Anda tetap tidak boleh memakai obat ini sembarangan. Salah-salah, justru Anda bisa menghilangkan manfaat dalam obat tetes telinga.
Menurut penjelasan dr. Atika, berikut cara menggunakan obat tetes telinga yang disarankan:
- Orang yang akan meneteskan obat harus mencuci tangan dulu pakai sabun dan air atau hand sanitizer.
- Obat tetes telinga lebih baik dihangatkan dulu, bisa dengan cara digenggam 1-2 menit. “Karena perbedaan suhu pada orang-orang tertentu, misalnya obat tetes telinganya dingin, bisa bikin vertigo pada beberapa orang,” ucap dr. Atika.
- Setelah dihangatkan 1-2 menit, obat tetes telinga siap digunakan.
- Miringkan kepala Anda, sampai lubang telinga mengarah ke atas.
- Tarik daun telinga ke arah atas dan belakang. Hal ini untuk meluruskan liang telinga agar obat langsung masuk tanpa hambatan.
- Pastikan ujung penetesnya yang ada di kemasan obat tidak menyentuh telinga. Menurut dr. Atika, hal ini agar tidak terjadi transfer bakteri, yang malah jadi sumber infeksi.
- Setelah selesai diteteskan, diamkan dulu dalam posisi tersebut 1-2 menit guna memastikan obatnya masuk sempurna.
Artikel lainnya: Jangan Sembarangan, Ini Cara Tepat Membersihkan Telinga
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi gendang telinga Anda sebelum diteteskan obat telinga.
"Pastikan dulu gendang telinga Anda utuh, tidak terjadi kebocoran. Misalnya saja, kalau ada gejala keluar cairan dari telinga, sebaiknya diperiksa dulu. Sebab, keluarnya cairan berarti indikasi sudah terjadi lubang pada gendang telinga," tegas dr. Atika lagi.
Menurut dokter dengan dua anak itu, gendang telinga yang sudah tidak utuh tidak bisa sembarangan diteteskan obat tetes telinga. Sebab, ada beberapa jenis obat yang tidak boleh diteteskan dalam kondisi gendang telinga bocor.
Daripada berinisiatif sendiri meneteskan obat tetes telinga, lebih baik Anda berkonsultasi dulu kepada dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
Perhatikan juga dosis dan jangka waktu penggunaan. Jika tidak sesuai, bukan tak mungkin obat itu memicu masalah baru di indera pendengaran Anda.
Itulah sebabnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat tetes telinga. Dengan begitu, efek samping obat topikal dapat diminimalkan.
Setiap obat tetes telinga punya kegunaan yang berbeda. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Anda. Jika, ragu tak ada salahnya memeriksakan keluhan di telinga dengan dokter.
Dapatkan informasi seputar penyakit, nutrisi, diet, dan juga gaya hidup sehat dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]