Polip hidung adalah kondisi tumbuhnya jaringan lunak di bagian dalam hidung. Jaringan yang tumbuh ini dapat teriritasi dan membesar hingga menghambat jalur pernapasan. Akibatnya, kondisi tersebut dapat membuatmu kesulitan dalam bernapas.
Untuk mengobati kondisi ini, utamanya dokter akan meresepkan obat. Namun, jika obat tidak dapat mengobatinya, operasi polip hidung perlu dilakukan. Operasi ini dikenal juga dengan sebutan nasal polypectomy.
Seperti apa proses prosedurnya? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Operasi Polip Hidung?
Operasi polip hidung atau nasal polypectomy merupakan prosedur pengangkatan polip hidung yang bisa dilakukan setelah pengobatan lainnya tidak berhasil mengecilkan atau menghilangkan polip hidung.
Selain itu, operasi polip hidung juga dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah yang berkaitan dengan peradangan dan perkembangan polip.
Disampaikan oleh dr. Adeline Jaclyn, “pembedahan dilakukan untuk membuang polip sehingga dapat melegakan keluhan hidung tersumbat dan mengembalikan aliran mukosa lebih normal”.
Umumnya, untuk melakukan operasi polip hidung, dokter menggunakan teknik operasi endoskopi. Teknik operasi ini dilakukan dengan memasukan alat ke hidung tanpa harus membedahnya.
Pada banyak kasus, prosedur medis ini hanya membutuhkan waktu beberapa jam dan kamu bisa langsung pulang setelahnya.
Perlu kamu ketahui bahwa terdapat dua metode operasi endoskopi untuk polip hidung, yaitu functional endoscopic sinus surgery (FESS) dan konvensional endoskopi.
Berdasarkan studi yang dimuat dalam Journal of Rawalpindi Medical College, menyimpulkan bahwa metode FESS lebih efisien dibandingkan konvensional endoskopi.
Metode FESS berhasil meredakan gejala dan tanda polip hidung dengan risiko komplikasi yang lebih rendah.
Artikel Lainnya: Cara Mengobati Polip Hidung Tanpa Operasi
Persiapan Sebelum Operasi Polip Hidung
Sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan operasi, biasanya dokter akan melakukan beberapa tes, seperti:
- Endoskopi hidung
Dokter akan memeriksa tanda infeksi atau peradangan di saluran pernapasan dan sinus (rongga kecil dalam hidung) kamu melalui endoskopi
- Computed tomography (CT) scan
Pemeriksaan ini akan membantu dokter melihat bagian hidung mana yang mengalami polip hidung
- Tes alergi
Tes ini mungkin akan dilakukan apabila polip hidung yang tumbuh disebabkan oleh alergi.
Setelah pemeriksaan selesai dan kamu dinyatakan boleh untuk melakukan prosedur ini, dokter akan menyarankan beberapa hal agar prosedur operasi polip hidung berjalan lancar.
Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan, yaitu:
- Bila kamu perokok, berhenti merokok setidaknya tiga minggu sebelum waktu operasi yang telah ditentukan. Pasalnya, merokok dapat membuat gejala polip hidung menjadi lebih parah
- Hindari konsumsi aspirin setidaknya 10 hari sebelum operasi polip hidung. Mengonsumsi aspirin meski dengan dosis sedikit dapat meningkatkan risiko perdarahan ketika operasi dan sesudahnya
- Ikuti saran dari pihak rumah sakit apabila kamu disarankan tidak makan dan minum selama beberapa jam sebelum operasi dimulai
Artikel Lainnya: Polip Bisa Picu Sakit Kepala
Bagaimana Proses Operasi Polip Hidung?
Operasi polip hidung akan dimulai dengan pemberian anestesi untuk membuat hidung menjadi kebas, sehingga ketika prosedur dilakukan, kamu tidak merasakan sakit.
Setelah itu, dokter akan mulai memasukkan selang kecil dengan kamera (endoskop) untuk membantu dokter menemukan polip hidung yang perlu diangkat.
Dokter kemudian akan menggunakan alat lain dalam mengangkat polip hidung dan zat lainnya yang menjadi penghambat saluran udara. Ketika polip hidung sudah terangkat, dokter akan melanjutkan dalam membereskan sisa operasi, seperti menyerap darah atau cairan lain yang keluar.
Umumnya, operasi polip hidung dengan metode FESS akan berlangsung selama dua jam. Namun, waktu operasi tersebut dapat berbeda-beda tergantung kondisi polip hidung yang dimiliki pasien.
Artikel Lainnya: Benarkah Sel di Hidung Bisa Sembuhkan Kelumpuhan?
Setelah Operasi Polip Hidung
Setelah operasi polip hidung selesai dilakukan, kamu mungkin akan dipantau sebentar di ruang pemulihan. Bila dari hasil pemantauan baik, sebagian besar pasien dapat langsung pulang ke rumah pada hari yang sama.
Pada tiga sampai lima hari pertama pascaoperasi polip hidung, kamu mungkin akan mengalami mimisan, rasa nyeri, dan lelah. Beberapa gejala tersebut merupakan hal yang umum terjadi.
Untuk meredakan gejala, kamu bisa menggunakan obat semprot air saline setiap dua jam.
Selain itu, kamu juga perlu menghindari beberapa aktivitas berikut, seperti:
- Menghembuskan angin dari hidung
- Melakukan aktivitas berat
- Mengejan
- Menggunakan obat steroid semprot
- Mengkonsumsi aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya
Artikel Lainnya: Faktor Penyebab Mimisan yang Berbahaya dan Perlu Diwaspadai
Risiko Efek Samping Operasi Polip Hidung
Meskipun operasi polip hidung terbilang aman, terdapat beberapa risiko efek samping operasi polip hidung. Hal ini bisa disebabkan oleh lokasi polip, riwayat operasi polip sebelumnya, ataupun kondisi medis lainnya yang kamu miliki.
Risiko efek sampingpun bervariasi, mulai dari efek samping ringan hingga berat, seperti:
1. Hidung Tersumbat
Setelah operasi polip hidung, kamu mungkin akan mengalami hidung tersumbat akibat lapisan kulit yang mengeras dan darah yang mengering di dalam hidung selama beberapa minggu.
Kondisi ini merupakan efek samping yang sering terjadi dan umumnya tidak menyebab bahaya.
2. Perdarahan atau Mimisan
Selain hidung tersumbat, mimisan juga menjadi salah satu risiko efek samping polip hidung yang ringan dan umum terjadi. Kamu mungkin akan mengalami sedikit perdarahan setelah operasi usai.
Selain itu, hidung mungkin menjadi lebih rentan untuk berdarah terutama saat kamu menghembuskan napas dengan keras, kurang lebih selama satu bulan.
Jangan lupa untuk menginformasikan dokter sebelum operasi polip hidung apabila kamu memiliki riwayat mimisan sebelumnya atau sedang mengonsumsi aspirin dan warfarin.
Informasi tersebut dapat membantu dokter untuk mencegah risiko perdarahan yang mungkin akan terjadi setelah operasi dilakukan.
3. Gejala Polip Hidung Muncul Kembali
Operasi polip hidung mungkin tidak akan menghilangkan gejala sepenuhnya secara permanen. Faktanya, polip hidung dapat muncul kembali walau operasi sudah dilakukan dengan prediksi waktu yang tidak bisa ditentukan.
4. Infeksi
Terkadang pembengkakan pada sinus sesaat setelah operasi polip selesai dilakukan dapat menyebabkan infeksi. Meski tidak selalu terjadi, kondisi ini memerlukan penangan medis segera.
Selain risiko di atas, kamu juga berisiko mengalami beberapa kondisi, seperti demam lebih dari 38° C, cairan keluar dari hidung secara terus menerus, anosmia, perubahan penglihatan, dan pembengkakan mata.
Bila hal tersebut terjadi, segera periksakan ke dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Artikel Lainnya: Cara Efektif Mengatasi Hidung Tersumbat
Polip hidung mungkin akan muncul kembali bahkan setelah kamu melakukan operasi polip hidung. Oleh sebab itu, #JagaSehatmu sangat penting dalam mencegah tumbuhnya polip hidung kembali.
Menerapkan pola hidup yang bersih dan menjauhi sumber iritan, seperti asap rokok dapat menjadi salah satu cara menghindari munculnya polip hidung kembali.
Jangan ragu untuk konsultasikan masalah kesehatanmu melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Lewat fitur ini, dokter akan memberikan solusi dari masalah kesehatan yang dialami.
(APR/NM)
- Shah, Syed J.H., et al. Diakses pada 2022. Comparison of Efficacy of FESS (Functional Endoscopic Sinus Surgery) Versus Conventional Intranasal Polypectomy in Patients with Nasal Polyposis. Journal of Rawalpindi Medical College, pp. 227-230.
- Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Nasal Polyps.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Nasal Polyps.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS).
- South Florida ENT Associates. Diakses pada 2022. Surgery for Nasal Polyps & Chronic Sinusitis.
- South Florida ENT Associates. Diakses pada 2022. Endoscopic Sinus Surgery.
- National University Hospital. Diakses 2022. Nasal Polyps.
- Royal United Hospital Bath. Diakses pada 2022. Nasal Polypectomy.