6 Penyebab Benjolan di Dalam Telinga dan Pengobatannya

Saat berkaca, kamu mungkin merasakan adanya benjolan di daun telinga. Tidak hanya di area daun telinga, benjolan juga bisa muncul di belakang maupun di dalam telinga.

Pada beberapa orang, kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala, tapi bisa mengurangi tampilan kulit. Namun pada sebagian orang lainnya, benjolan di telinga bisa menimbulkan gejala yang mengganggu.

Sesuai penuturan dr. Gia Pratama, benjolan di telinga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, kista, atau peradangan. Untuk mengatasi benjolan di telinga ini, kamu perlu tahu penyebab yang mendasarinya.

Agar lebih jelas, berikut penjelasan masing-masing penyebab dan cara mengatasi benjolan di daun, di belakang, atau bagian dalam telinga:

1. Keloid

Benjolan di daun telinga dekat anting bisa jadi adalah keloid. Kondisi ini sebenarnya merupakan jaringan parut yang terbentuk setelah cedera, seperti bekas tindikan, luka bakar, bekas cacar, atau luka lainnya.

Keloid pada telinga biasanya tidak sakit. Namun bisa menimbulkan rasa gatal, lebih gelap, dan kenyal jika disentuh. Bentuknya yang tidak beraturan ini merusak penampilan dan bisa membuat kamu kehilangan kepercayaan diri. 

Perawatan untuk benjolan di daun telinga ini beragam. Biasanya, pemberian kortikosteroid adalah perawatan pertama untuk mengurangi pembengkakan. 

Dokter mungkin merekomendasikan operasi pengangkatan benjolan atau prosedur cryotherapy, yakni membekukan keloid dan menghancurkannya.

2. Jerawat

Jerawat bisa muncul di bagian mana pun pada kulitmu, termasuk di sekitar telinga. Kondisi ini umumnya terjadi ketika folikel rambut di kulit tersumbat. 

Sel kulit mati dan minyak dapat menyumbat folikel, dan kemudian timbul jerawat yang berupa benjolan. Pada kasus tertentu, benjolan tersebut akan tumbuh menjadi besar, padat, dan terkadang terasa nyeri.

Bukan hanya di area daun telinga saja, benjolan jerawat juga bisa terjadi di bagian bawah, depan, maupun dalam telinga. Cara menghilangkan benjolan di dalam daun telinga atau area kulit lainnya secara alami adalah menempelkan kompres air panas.

Ini bertujuan untuk mengangkat nanah ke permukaan dan membiarkannya keluar dengan sendirinya. Setelah nanah keluar, jangan lupa bersihkan telinga dengan benar.

Perawatan lain untuk jerawat di telinga adalah menggunakan benzoil peroksida. Jika terjadi infeksi, dibutuhkan antibiotik untuk menyembuhkannya.

Artikel Lainnya: Terasa Seperti Ada Sesuatu di Telinga, Apa Penyebabnya?

3. Bisul

Bisul atau dikenal juga dengan sebutan abses adalah infeksi kulit yang paling sering disebabkan oleh bakteri. Kadang abses bisa terbentuk akibat infeksi telinga bagian tengah (otitis media).

Selain muncul di sekitar ketiak atau bokong, bisul juga bisa terbentuk di sekitar telinga. Area telinga yang paling sering muncul bisul adalah telinga bagian dalam atau tindikan anting.

“Mekanisme begini, ketika ada infeksi di kulit sekitar telinga, tubuh akan mengirim sel darah putih ke area tersebut. Sel darah putih yang kalah melawan infeksi ini akan terkumpul bersama sel yang rusak lainnya membentuk nanah. 

benjolan di dalam telinga ini kadang mirip seperti jerawat, tapi bisa juga lebih besar. Bila disentuh akan terasa hangat dan nyeri. Bisul ini dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, pada beberapa kasus diperlukan antibiotik bahkan operasi untuk mengatasi benjolan bisul di telinga yang parah.

4. Mastoiditis

Selain bisul, otitis media yang tidak diobati dengan benar juga bisa menyebabkan mastoiditis. Ini adalah infeksi serius yang menyebabkan adanya benjolan di sekitar tulang belakang telinga (mastoid).

Benjolan di belakang telinga ini bisa berisi nanah, demam, keluarnya cairan dari telinga, dan pendengaran yang terganggu. 

Perawatan utamanya adalah antibiotik, yang diberikan langsung ke pembuluh darah. Pasien biasanya perlu menjalani opname selama 1-2 hari. Tujuannya, untuk memastikan apakah antibiotik yang diberikan ampuh dalam mengatasi infeksi atau tidak.

Artikel Lainnya: Kenali Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Telinga

5. Kista Sebaceous

Kista sebaceous adalah benjolan non-kanker yang muncul di bawah kulit, tepatnya di kelenjar minyak. Jenis kista ini seringnya muncul di leher dan dada, tapi tidak menutup kemungkinan juga muncul di sekitar telinga.

Benjol di area bawah, depan, atau belakang telinga ini terjadi kadang menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Untungnya, kista ini bisa diobati dengan prosedur penyedotan atau operasi untuk menghilangkan benjolan.

6. Lipoma

Benjolan di belakang telinga bisa disebabkan oleh lipoma, yakni benjolan lemak yang berkembang di antara lapisan kulit. Lipoma dapat berkembang di bagian mana saja pada tubuh, dan umumnya tidak berbahaya. 

Kemunculan lipoma kadang tidak disadari. Namun, seiring ukurannya bisa semakin membesar. Jika membesar dan kamu mengkhawatirkan akan semakin bertambah parah, operasi menjadi salah satu cara untuk menghilangkan benjolan di belakang telinga ini.

“Jika benjolan tersebut tidak kunjung hilang atau terasa sakit, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis THT untuk mendapatkan evaluasi dan diagnosis yang tepat”, saran dr. Gia.

Artikel Lainnya: Hati-hati, Ini 8 Penyebab Benjolan di Leher yang Berbahaya

Benjolan pada telinga kadang bisa membaik dengan sendirinya. Namun ada juga yang perlu diobati dokter. Supaya tidak bertambah parah kondisinya, jangan lupa konsultasi ke dokter. 

Kamu bisa menemukan berbagai informasi seputar #JagaSehatmu di aplikasi KlikDokter. Bahkan, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(NM)