Penyakit meniere merupakan gangguan pendengaran kronis yang mempengaruhi telinga bagian dalam.
Penyakit ini diduga terjadi karena kondisi autoimun, alergi, faktor genetik, dan adanya perubahan cairan pada telinga bagian dalam.
Penyakit meniere dapat menyebabkan sejumlah gejala, meliputi vertigo, tinnitus (telinga berdenging), gangguan pendengaran, hingga sensasi penuh di telinga.
Guna mengatasi gejala meniere, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi obat histigo. Obat jenis ini mesti dikonsumsi dengan cara yang benar, agar manfaatnya bisa tepat sasaran.
Mengenal Obat Histigo untuk Penyakit Meniere
Histigo merupakan merek dagang obat berjenis betahistine. Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah di sekitar telinga bagian dalam sehingga jumlah cairan bisa berkurang dan gejala mereda.
Artikel Lainnya: Gangguan Telinga yang Paling Sering Terjadi, Apa Saja?
Histigo termasuk jenis obat keras yang hanya dapat diperoleh melalui resep dokter. Penggunaan obat ini secara sembarangan dapat menimbulkan sejumlah efek samping, seperti mual dan muntah, sakit kepala, gangguan pencernaan, kembung, ruam dan gatal, serta pembengkakan di sekitar mata, wajah, bibir, atau lidah.
Selain itu, konsumsi histigo dengan cara yang tidak tepat juga dapat menimbulkan efek samping berbahaya, berupa kejang, sulit bernapas, hingga kehilangan kesadaran.
Cara Minum Obat Histigo yang Tepat
Mengetahui cara minum obat histigo adalah hal penting guna mencegah efek samping yang bisa ditimbulkannya.
Berikut ini aturan-aturan yang mesti dipatuhi sebelum mengonsumsi obat histigo untuk mengurangi gejala penyakit meniere:
-
Jujur dengan Dokter
Anda harus berterus terang kepada dokter mengenai usia, riwayat alergi, penggunaan obat, dan kondisi kesehatan.
Pasalnya, obat histigo tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak di bawah usia 18 tahun. Hal ini karena belum ada uji klinis yang membuktikan tingkat keamanan dan kemanjuran histigo pada kelompok usia tersebut.
Selain itu, obat ini juga tidak dianjurkan untuk digunakan oleh orang yang punya riwayat alergi terhadap betahistine maupun komponen lain dalam histigo.
Obat histigo pun tidak dianjurkan untuk digunakan oleh penderita penyakit mag maupun asma. Hal ini karena histigo dapat meningkatkan risiko perburukan kedua kondisi tersebut.
Histigo sebaiknya juga tidak digunakan pada pasien penderita feokromositoma atau tumor pada kelenjar adrenal.
Jika mengidap kondisi medis lain yang masih diperbolehkan mengonsumsi histigo, Anda harus tetap bertanya kepada apoteker atau dokter.
Hal ini untuk memastikan ada/tidaknya interaksi merugikan antara histigo dan obat-obatan lain untuk penyakit yang Anda alami.
Artikel Lainnya: Dari yang Ringan hingga Berat, Kenali Derajat Gangguan Pendengaran
-
Tidak Berkendara
Ketika dokter sudah meresepkan obat histigo, pastikan Anda tidak mengemudi setelah mengonsumsinya.
Hal ini dilakukan guna menghindari serangan mendadak gejala meniere maupun efek samping yang ditimbulkan obat histigo. Berdasarkan Practo, efek histigo dapat bertahan sekitar 17 jam.
-
Dilarang Digunakan Ibu Hamil dan Menyusui
Disampaikan dr. Reza Fahlevi, Sp. A, obat histigo tidak direkomendasikan untuk ibu hamil maupun menyusui.
“Larangan tersebut biasanya terkait dengan belum adanya penelitian yang membuktikan tingkat keamanan histigo untuk kelompok ibu hamil (dan menyusui),” jelas dr. Reza.
-
Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Mengutip Karger, beberapa pasien meniere yang menggunakan betahistin mengklaim bahwa gejala penyakit yang dialami bisa segera membaik usai diimbangi dengan gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat tersebut meliputi diet rendah garam, olahraga teratur, berhenti merokok, dan mengurangi kafein maupun alkohol.
Obat histigo bisa membawa banyak manfaat untuk penderita penyakit meniere, asalkan dikonsumsi dengan tepat atau sesuai resep dokter.
Ingin tahu lebih lanjut soal obat histigo? Punya pertanyaan mengenai obat-obatan untuk penyakit lainnya? Jangan ragu untuk chatting langsung dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)