KlikDokter.com - Sakit kepala yang disebabkan oleh sinusitis tidak dapat hilang hanya dengan meminum obat sakit kepala dan beristirahat, tetapi penyebab dasar sinusitisnya juga harus ditangani.
Sinus adalah ruang berisi udara yang terdapat di tulang wajah dan berhubungan dengan rongga hidung. Ruangan ini memiliki andil dalam melembapkan udara yang dihirup dan mengeluarkan mukus (lendir) yang menumpuk di saluran napas.
Inflamasi atau peradangan pada sinus dapat mengganggu fungsinya dalam mengeluarkan lender, sehingga berakibat kepada peningkatan tekanan di dalam rongga tersebut dan menyebabkan sakit pada kepala dan wajah. Penyebab utama dari peradangan rongga sinus adalah infeksi virus pada saluran pernapasan atas (bermanifestasi sebagai flu) dan alergi.
Halaman berikut menjelaskan gejala dari nyeri kepala akibat sinusitis selengkapnya:
Sakit Kepala Akibat Sinusitis, Ini Ciri-Cirinya
Berikut gejala dari nyeri kepala akibat sinusitis:
- Nyeri dan rasa penuh pada pipi, mata, dan/atau dahi.
- Sakit kepala berdenyut.
- Nyeri tersebut terasa memberat jika kepala ditundukkan.
- Hidung tersumbat.
- Rasa lelah.
- Nyeri pada gigi bagian atas.
Tidak semua sinusitis memerlukan terapi antibiotik, karena umumnya flu disebabkan oleh infeksi virus. Alergi pun tidak disebabkan oleh infeksi bakteri. Antibiotik diperlukan jika flu atau alergi telah ditumpangi oleh bakteri, yang ditandai dengan lendir hidung kental berwarna kuning atau hijau.
Pada umumnya, Anda memerlukan obat sakit kepala seperti parasetamol, ibuprofen, asam mefenamat, atau metampiron. Selain itu, obat-obatan lain dapat Anda peroleh dari dokter sesuai dengan penyebab dan gejala yang Anda alami.
Untuk memastikan apakah benar nyeri kepala yang Anda alami adalah akibat sinusitis, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan rangkaian pemeriksaan penunjang jika dibutuhkan, seperti tes darah, rontgen sinus, atau CT scan sinus jika ingin lebih menyeluruh.
Jangan tunda kunjungan Anda ke dokter, apalagi jika Anda mengalami hal-hal berikut ini:
- Sakit kepala yang Anda alami sudah lebih dari 2 minggu.
- Anda mengalami sakit kepala tak tertahankan yang tidak membaik setelah mengonsumsi obat antinyeri yang dijual bebas.
- Aktivitas dan tidur Anda terganggu oleh sakit kepala tersebut.