Saat menjalankan ibadah puasa, radang tenggorokan menjadi salah satu keluhan yang cukup sering terjadi. Wajar saja karena memang saat puasa seseorang dilarang untuk membasahi tenggorokannya selama hampir setengah hari lamanya.
Belum lagi tantangan untuk tetap beraktivitas dan bicara yang semakin membuat kering tenggorokan. Jangan khawatir, dengan langkah yang tepat, radang tenggorokan tetap bisa dihindari dan puasa tetap dapat dijalani dengan lancar. Apa saja tipsnya?
1. Bersihkan Lingkungan
Apakah kegiatan bersih-bersih rumah sebelum dan saat puasa menjadi budaya dalam keluarga Anda? Kalau iya, bagus. Kebiasaan ini dapat menjadi usaha perlindungan pertama dari radang tenggorokan selama puasa.
Faktanya, debu dan kotoran yang terhirup saat bernapas dapat menjadi salah satu bahan iritan bagi tenggorokan. Bila iritasi sudah terjadi, nyeri, rasa mengganjal, faktanya debu dan kotoran bisa menjadi penyebab radang tenggorokan.
Oleh karena itu, jangan pernah lewatkan rutinitas bersih-bersih sebelum dan saat memasuki Ramadan. Lingkungan rapi dan bersih, radang tenggorokan pun enggan datang.
2. Hemat dalam Berbicara
Peribahasa “diam adalah emas” benar-benar harus diterapkan dalam menjalankan puasa Ramadan. Selain menjaga diri dari tutur bahasa yang tidak baik, membatasi diri berbicara juga berlaku sebagai pencegahan radang tenggorokan saat berpuasa.
Ingat, semakin sering berbicara, semakin kering juga kondisi di dalam tenggorokan. Bila minum air tidak mungkin dilakukan, tindakan pencegahan wajib diusahakan, yaitu hemat dalam berbicara.
Artikel Lainnya: Suara Hilang karena Radang Tenggorokan? Atasi dengan Cara Ini
3. Batasi Aktivitas di Luar Ruangan
Selain debu yang menempel di benda-benda sekeliling rumah dan kantor, polutan dari asap kendaraan juga jadi ancaman radang tenggorokan. Belum lagi teriknya matahari di siang hari. Tentu cadangan air dalam tubuh akan semakin terkuras habis.
Bukan tidak mungkin, selain radang tenggokan, dehidrasi juga menjadi ancaman. Agar aktivitas dan puasa tetap lancar tanpa ada gangguan nyeri di tenggorokan, kegiatan yang sifatnya outdoor sebaiknya dilakukan seminimal mungkin.
Bila memang harus berkegiatan di luar ruangan, gunakanlah masker penutup mulut dan hidung. Gunakan juga pelindung tambahan dari teriknya matahari seperti topi ataupun payung untuk mencegah cairan berupa keringat cepat keluar.
4. Cukup Minum Saat Sahur dan Berbuka
Sudah bukan rahasia lagi, untuk menjaga kelembapan tenggorokan, kecukupan air putih adalah kunci utamanya. Bagi seorang dewasa, asupan air putih dinilai cukup bila sudah memenuhi setidaknya 2 liter per hari atau setara dengan 8 gelas. Tidak terkecuali bulan puasa.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, pastikan minum setidaknya 4 gelas saat sahur dan 4 gelas saat berbuka. Selain dari air putih, asupan cairan juga bisa didapatkan dari buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti jeruk, semangka, dan pir.
Artikel Lainnya: Mau Terhindar dari Infeksi Virus Corona? Hindari Makanan Ini saat Sahur!
5. Awasi Pemilihan Menu Makanan
Hati-hati, salah memilih menu sahur dan buka puasa juga bisa menjadi bumerang yang berujung pada radang tenggorokan. Agar terhindar dari ancaman menyebalkan ini, hindari pilihan menu makanan yang diolah dengan cara digoreng. Selain itu, batasi juga makanan yang terlalu pedas, asam, dan bersuhu ekstrem, baik terlalu dingin maupun terlalu panas.
Faktanya, pada orang yang memang sensitif, minyak sisa menggoreng dan uap panasnya dapat membuat iritasi tenggorokan. Begitu pula makanan yang rasanya terlalu pedas, asam, dan suhunya ekstrem dingin atau panas.
Selain bisa mengiritasi tenggorokan, makanan ini juga bisa memicu terjadi Gastroesophageal reflux disease (GERD), yakni terjadinya aliran balik asam lambung akibat kadarnya yang berlebihan. GERD yang terjadi berulang dapat mengiirtasi lapisan luar tenggorokan dan memicu terjadinya radang. Untuk menghindarinya, pilih makanan yang rasanya “ringan” dan suhunya netral, baik ketika sahur maupun berbuka.
Bila pengobatan radang tenggorokan sulit dilakukan karena memang minum dilarang saat puasa, tindakan pencegahan wajib dilakukan. Perhatikan apa saja yang dapat menjadi pemicu dan hindarilah semaksimal mungkin. Dengan begini, puasa Anda semakin lancar karena jauh dari ancaman radang tenggorokan.
[HNS/ RVS]