Tomat Bikin Radang Tenggorokan Makin Parah, Benarkah?

Selain jeruk, buah yang juga dikenal tinggi akan kandungan vitamin C adalah tomat. Si merah nan menawan ini bisa bantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga bikin Anda tidak mudah sakit.

Kendati demikian, sebagian orang enggan makan tomat apabila sedang mengalami radang tenggorokan.

Pasalnya, salah satu efek samping tomat yang bisa dirasakan adalah keluhan radang tenggorokan yang semakin parah.

Ternyata, anggapan mengenai tomat yang bikin radang tenggorokan makin parah bukanlah isapan jempol belaka. Pasalnya, menurut dr. Devia Irine Putri, tomat merupakan buah sitrus mengandung asam. 

“Ketika Anda sedang mengalami radang tenggorokan lalu konsumsi makanan asam seperti tomat atau lemon, itu malah akan memperparah iritasi,” kata dr. Devia. 

“Terlepas dari kandungan vitamin C dan antioksidan di dalamnya, buah tersebut bersifat asam. Ketika iritasi bertemu asam, sakitnya akan bertambah buruk. Jadi, makan tomat untuk radang tenggorokan bukan ide bagus,” sambungnya. 

Oleh karena itu, Anda sebaiknya mencari alternatif makanan lain jika memang ingin mendapatkan pasokan vitamin C selama mengalami radang tenggorokan.

“Misalnya, pisang yang lebih lembut atau sup hangat yang isinya sayur-sayuran. Sayur-sayuran juga tetap ada kandungan vitamin C di dalamnya. Lalu, bisa coba minum teh dicampur madu,” saran dr. Devia. 

Artikel Lainnya: Sering Radang Tenggorokan, Haruskah Khawatir?

Guna mengurangi rasa asam, bagaimana jika tomat tersebut diracik menggunakan gula pasir? Ternyata, sama saja alias tak memberikan efek positif apa pun. Ini karena asam yang dimaksud di sini bukanlah sebuah rasa, melainkan sifat. 

Gula memang memiliki rasa yang manis di lidah. Namun jika sudah masuk ke dalam tubuh, gula bisa memberikan sensasi asam. 

Faktanya, mengonsumsi banyak gula justru bisa menyebabkan asam basa tubuh tidak seimbang sehingga Anda lebih rentan mengalami peradangan. 

Jika sedari Anda awal sudah punya keluhan radang tenggorokan dan malah mengonsumsi makanan manis atau jenis lain yang bisa memicu radang, rasa nyeri akan bertambah hebat, karena iritasi di permukaan tenggorokan juga makin parah.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi tomat selama mengalami radang tenggorokan, apalagi yang telah dicampur gula. Hindari pula mengonsumsi tomat dalam bentuk jus, apalagi ditambahkan susu. Begitu pula dengan saus tomat. 

Intinya, segala makanan yang bersifat asam (meski rasanya tidak asam), lebih baik dihindari selama masih ada peradangan di dalam tubuh.

Artikel Lainnya: 10 Tanda Radang Tenggorokan yang Berbahaya

Pantangan makanan radang tenggorokan memang cukup banyak dan “menyebalkan”. Bagaimana tidak? 

Mulai dari makanan yang bersifat asam, pedas, terlalu manis, terlalu asin, terlalu panas, digoreng-goreng, hingga bertekstur keras, semuanya mesti dijauhi dulu. Itu semua dilakukan agar Anda cepat sembuh. 

Jangan cuma fokus pada pantangan makanan radang tenggorokan, Anda juga mesti menerapkan cara makan yang tepat agar keluhan bisa segera membaik. 

Berikut ini adalah tips makan untuk radang tenggorokan yang bisa Anda jadikan panduan:

• Konsumsi makanan yang lembut dan cair. 

• Porsi makan tak perlu terlalu banyak. Kalau masih bertekstur, kunyah hingga halus. 

• Tidak perlu selalu makan yang hangat. Makanan dengan suhu ruang (tidak panas atau tidak dingin) juga tak masalah. 

• Perbanyak minum air putih.

• Konsumsi buah yang mengandung banyak air, seperti semangka. 

Ada tips tambahan supaya radang tenggorokan tak semakin parah, yaitu memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan rutin menyikat gigi dan berkumur. 

Apabila dokter meresepkan antibiotik, pastikan untuk mengonsumsinya sesuai dosis dan dihabiskan. 

Mengonsumsi tomat untuk radang tenggorokan bukanlah ide yang baik. Jadi, tahan dulu keinginan Anda untuk makan si merah nan segar ini sampai kondisi benar-benar pulih sepenuhnya.

Jika masih ada pertanyaan mengenai efek samping tomat atau tentang pantangan makanan radang tenggorokan, langsung saja konsultasi pada dokter lewat fitur LiveChat 24 Jam di aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)