Braxidin
Golongan | Psikotropika |
Kategori Obat | Antispasmodik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Braxidin untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori D: Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat. Peringatan Menyusui: Kandungan zat aktif Braxidin dapat terserap ke dalam ASI dan memengaruhi produksi ASI. Jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter. |
Pengertian Braxidin
Kombinasi zat aktif chlordiazepoxide dan clidinium digunakan untuk mengatasi masalah pada perut atau usus.
Keduanya bekerja mengurangi sekresi pencernaan yang akan membantu beberapa kondisi kesehatan perut atau usus.
Nah, salah satu contoh obat dengan dua kandungan di atas adalah Braxidin. Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala yang timbul akibat gangguan kecemasan, diare, irritable bowel syndrome, kolitis, tukak lambung, dan dismenore.
Obat Braxidin berfungsi sebagai antispasmodik, yang bekerja dengan cara melemaskan otot-otot pada saluran cerna dan saluran kemih.
Berikut ulasan lengkap seputar Braxidin.
Keterangan Obat Braxidin
- Golongan: Psikotropika
- Kelas Terapi: Antispasmodik
- Kandungan: Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium Br 2.5 mg
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @10 tablet
- Farmasi: Sanbe Farma
- Harga Braxidin: Rp65.000 - Rp100.000/strip
Kegunaan Braxidin
Kegunaan dan manfaat obat Braxidin adalah:
- terapi gangguan saraf otonom dan somatik karena kecemasan
- mengatasi gejala tukak lambung dan tukak usus dua belas jari
- menangani iritasi dan kejang usus, irritable bowel syndrome, kolitis, diare, dan dismenore
Artikel Lainnya: 12 Cara Mudah Mengatasi Sakit Perut di Rumah
Dosis dan Aturan Pakai Braxidin
Braxidin tablet merupakan golongan psikotropika yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter.
Berikut adalah aturan minum Braxidin secara umum.
Tujuan: penggunaan umum
Bentuk: tablet
- Dewasa: 3-4 tablet per hari.
- Lansia dan pasien yang kondisinya lemah: dosis awal 1-2 tablet per hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sampai dengan dosis efektif.
Cara Menggunakan Braxidin
- Konsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang diberikan.
- Obat ini sebaiknya diberikan ketika perut kosong atau berjarak 30-60 menit sebelum makan.
- Beri jarak sekitar 1-2 jam sebelum Anda tidur sehingga efektivitas obat dapat lebih maksimal.
- Untuk menghindari lupa, sebaiknya obat dikonsumsi di waktu yang sama setiap harinya. Jika terlewat satu dosis, segera minum jika jarak minum obat berikutnya masih jauh. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang tertinggal. Tidak disarankan untuk menggandakan dosis.
- Informasikan dokter jika Anda akan berhenti mengonsumsi obat ini.
Cara Penyimpanan
Simpan obat Braxidin di tempat sejuk dan kering, di bawah 30 derajat Celsius.
Efek Samping Braxidin
Efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Braxidin, yakni:
- mulut kering
- kebingungan
- mengantuk
- sembelit
- penglihatan kabur
- ataksia (gangguan saraf)
Artikel Lainnya: Hati-Hati, Obat Lambung Ini Tak Boleh Dikonsumsi Berkepanjangan
Overdosis
Informasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala overdosis Braxidin, seperti:
- mengantuk berat
- pusing seperti akan pingsan
- gangguan keseimbangan atau koordinasi
- gelisah berlebihan
- sembelit
- sulit buang air kecil
- penyakit kuning (menguningnya kulit atau mata)
Kontraindikasi
Hindari konsumsi obat ini pada orang dengan:
- riwayat hipersensitif terhadap komposisi Braxidin
- hipertrofi prostat dan glaukoma
Interaksi Obat Braxidin dengan Obat Lain
Sebaiknya obat ini tidak digunakan bersamaan dengan alkohol, cimetidine, dan depresan sistem saraf pusat lainnya.
Peringatan dan Perhatian
Hindari penggunaan Braxidin bila Anda hipersensitif pada chlordiazepoxide ataupun obat benzodiazepines lain.
Misalnya, clorazepate (Tranxene), alprazolam (Xanax), diazepam (Valium), oxazepam (Serax), atau lorazepam (Ativan).
Informasikan juga dokter jika Anda memiliki riwayat:
- glaukoma
- pembesaran prostat
- kerusakan kandung kemih
- masalah buang air kecil
Artikel Lainnya: Perbedaan Infeksi Lambung karena Bakteri atau Luka
Anda mungkin memerlukan penyesuaian dosis jika mengalami hal berikut:
- asma, emfisema, bronkitis, COPD, atau masalah pernapasan lainnya
- glaukoma
- myasthenia gravis
- usus tersumbat
- penyakit ginjal
- penyakit hati
- pernah depresi atau berpikir untuk bunuh diri
Kategori Kehamilan
Obat ini masuk dalam kategori D. Artinya, ada bukti bahwa obat membawa risiko pada janin manusia.
Peringatan Kehamilan
Jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya, misalnya untuk situasi yang mengancam jiwa, obat Braxidin boleh diberikan sesuai petunjuk dokter.
Peringatan Menyusui
Obat Braxidin terserap ke dalam ASI. Hindari penggunaannya pada ibu menyusui. Pasalnya, agen antikolinergik diketahui menghambat laktasi.
Penyakit Terkait
- Gangguan saraf otonom
- Tukak lambung
- GERD
- Kolitis
- Tukak usus
Rekomendasi Obat Sejenis Braxidin
- Clidore
- Lobrax
- Colipam
- Fasorex
- Ledomed
Konsultasikan masalah kesehatan Anda langsung bersama dokter. Manfaatkan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Selain bisa chat dokter 24 jam, Anda juga bisa pesan layanan pemeriksaan kesehatan lengkap di KlikDokter. Beli obat dan suplemen kesehatan lainnya juga jadi lebih mudah lewat KALStore. Belanja produk kesehatan yang aman dan lengkap. Download aplikasi KlikDokter sekarang!
(HNS/AYU)
Terakhir Diperbaharui: 04 Maret 2022
Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm
Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L. S., S.Farm
Referensi:
- ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Braxidin.
- MIMS Indonesia. Diakses 2022. Chlordiazepoxide + Clidinium bromide.
- MIMS Indonesia. Diakses 2022. Braxidin.