Bonviva
Golongan | Obat Keras |
Kategori | Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk Obat | Injeksi dan Tablet |
Bonviva untuk ibu hamil dan menyusui | kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, tapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. peringatan menyusui : tidak ada informasi kandungan dalam Bonviva dapat terdistribusi ke dalam ASI. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat menyusui. |
Pengertian Bonviva
Bonviva adalah obat yang mengandung asam ibandronate. Bonviva berfungsi untuk membantu terapi osteoporosis dan mengurangi risiko fraktur vertebrata (masalah pada jaringan tulang punggung) pada wanita pasca menopause. Asam ibandronate termasuk golongan bifosfonat yang bekerja dengan cara mencegah kerusakan tulang dan meningkatkan kepadatan atau ketebalan tulang. Ingin tahu penjelasan mengenai obat ini selengkapnya? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Artikel lainnya: Sering Sakit Punggung? Waspada Osteoporosis!
Keterangan
1. Bonviva Injeksi
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Obat gangguan tulang, otot dan sendi
- Kandungan: Asam ibandronate 1 mg/ml
- Kemasan: Boks, Prefilled syringe @ 3 ml
- Farmasi: F Hoffman La Roche/Nufarindo
- Harga Bonviva injeksi: -
2. Bonviva Tablet
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Obat gangguan tulang, otot dan sendi
- Kandungan: Asam ibandronate 150 mg
- Kemasan: Boks, strip @ 1 tablet salut selaput
- Farmasi: F Hoffman La Roche/Nufarindo
- Harga Bonviva tablet: -
Kegunaan Bonviva
Bonviva memiliki manfaat sebagai berikut:
- Pengobatan osteoporosis dan mengurangi risiko fraktur vertebra (masalah pada jaringan tulang punggung) pada wanita pasca menopause.
- Mencegah gangguan tulang rangka pada pasien kanker payudara dan metastasis tulang.
Dosis dan Aturan Pakai Bonviva
Bonviva merupakan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.
Dosis obat Bonviva bervariasi tergantung kondisi pasien. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Tujuan: hiperkalsemia ganas
Bentuk: injeksi
- Dosis 2 – 4 mg diberikan sebagai infus selama 2 jam. Dosis maksimal 6 mg.
Tujuan: osteoporosis pasca menopause
Bentuk: injeksi
- Dosis 3 mg melalui injeksi intravena diberikan 1 kali tiap 3 bulan.
Tujuan: Mencegah gangguan pada tulang rangka pada pasien kanker payudara dan metastasis tulang
Bentuk: injeksi
- Dosis 6 mg melalui infus sekurangnya selama 15 menit tiap 3 – 4 minggu.
Tujuan: Mencegah gangguan pada tulang rangka pada pasien kanker payudara dan metastasis tulang
Bentuk: tablet
- Dosis 50 mg per hari.
Tujuan: Osteoporosis pasca menopause, dan pencegahan osteoporosis pasca menopause
Bentuk: tablet
- Dosis 150 mg tiap 1 bulan sekali pada tanggal yang sama tiap bulannya.
Cara Menggunakan Bonviva
- Pastikan menggunakan Bonviva sesuai dengan anjuran dan resep dokter.
- Bonviva hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau tenaga medis profesional di bawah pengawasan dokter.
- Obat Bonviva tablet dikonsumsi saat perut kosong. Konsumsi Bonviva tablet setidaknya 1 jam sebelum mengonsumsi apapun. Telan tablet Bonviva utuh dengan segelas air sembari duduk. Jangan berbaring atau mengonsumsi apapun baik makanan atau obat lain setelahnya setidaknya selama 1 jam.
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi pada dokter terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
Artikel lainnya: Tanda-Tanda Andropause atau Menopausenya Pria
Cara Penyimpanan
- Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
- Simpan Bonviva pada suhu antara 15 - 30 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsung.
Efek Samping Bonviva
Penggunaan injeksi Bonviva mungkin akan menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang, seperti:
- Ruam dan gatal pada area bekas suntikan
- Nyeri otot
- Sulit bernafas
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah
Efek samping yang bisa saja timbul selama penggunaan Bonviva, yaitu:
- Gejala mirip flu (demam, lemas, menggigil)
- Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri parut
- Nyeri otot, sendi, punggung
- Hilang nafsu makan
- Hipokalsemia (kadar kalsium kurang dari normal)
- Patah tulang atipikal
Segera temui dokter apabila efek samping tidak kunjung mereda atau gejala semakin memburuk.
Overdosis
Penggunaan dosis berlebihan akan meningkatkan atau memperburuk risiko efek samping, seperti hipokalsemia pada penggunaan injeksi, nyeri perut, gastritis dan perdarahan saluran cerna pada penggunaan obat tablet. Segera pergi ke unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan medis. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.
Kontraindikasi
Bonviva dikontraindikasikan pada kondisi:
- Riwayat reaksi alergi pada asam Ibandronate
- Tidak mampu untuk berdiri atau duduk tegak selama minimal 60 menit (untuk bentuk tablet)
- Hipokalsemia
- Kelainan esofagus yang dapat menunda pengosongan
Interaksi Obat Bonviva dengan Obat Lain
Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang anda konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Bonviva dapat menurunkan efektifitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Menurunkan penyerapan obat bila diberikan bersamaan dengan antasida, suplemen yang mengandung kalsium, dan obat oral yang mengandung kation multivalen lainnya.
- Meningkatkan kejadian iritasi pada saluran pencernaan jika diberikan bersamaan dengan OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) seperti asam mefenamat, natrium diklofenak, meloxicam.
Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Bonviva. Maka diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Bonviva, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
- Ikuti semua saran dan instruksi dokter.
- Pastikan untuk mengikuti jadwal kontrol yang diberikan dokter.
- Beri tahu dokter apabila memiliki riwayat atau sedang dalam kondisi:
- Gangguan metabolisme mineral dan tulang
- Gangguan fungsi ginjal
Mungkin kamu akan diminta untuk menjalankan beberapa tes selama pengobatan dengan Bonviva. Ikuti semua tes yang diinstruksikan hal tersebut agar kondisi kamu dapat terkontrol.
Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Informasi ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek yang tidak diinginkan lainnya.
Obat ini dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan kesadaran seperti berkendara atau mengoperasikan alat.
Artikel lainnya: Pentingnya Menjaga Kesehatan Tulang, Otot, dan Jantung Sejak Dini
Kategori Kehamilan
Kategori C: studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, tapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Informasikan pada dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang menjalani program kehamilan. Terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu.
Namun perlu diingat, terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Tidak ada informasi kandungan dalam Bonviva dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- Osteoporosis
- Menopause
- Fraktur vertebrata
- Kanker
Rekomendasi Obat Sejenis Bonviva
- Ibandronate
Yuk #JagaSehatmu di hari tua dengan download aplikasi KlikDokter dan rasakan kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
Drugs. Maret 2023. Boniva
European Medicines Agenct. Maret 2023. Bonviva
Medscape. Maret 2023. Ibandronate (Rx)
MIMS Indonesia. Maret 2023. Ibandronic acid