Pengertian
Omeric mengandung Allopurinol, obat ini diproduksi oleh PT. Mutifa Industri Farmasi. Omeric tersedia 2 kekuatan dosis yang berbeda, yaitu Omeric 100 mg dan 300 mg. Omeric atau Allopurinol diindikasikan sebagai terapi pengobatan gout (asam urat) dan hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat dalam darah).
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Hiperurisemia dan Sediaan untuk Asam Urat
- Kandungan: Allopurinol 100 mg; Allopurinol 300 mg.
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
- Farmasi: PT. Mutifa Industri Farmasi
- Harga: Rp 4.400 - Rp 16.500 / Strip.
Kegunaan
Omeric diindikasikan sebagai terapi pengobatan asam urat dan mencegah pengendapan kalsium oksalat dan asam urat.
Dosis & Cara Penggunaan
Omeric merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Aturan penggunaan Omeric secara umum adalah:
- Gout, Hiperurisemia
- Dewasa:
- Dosis awal: 100 mg setiap hari, kemudian disesuaikan menurut konsentrasi urat serum.
- Dosis pemeliharaan: Ringan: 100-300 mg setiap hari; cukup parah: Hingga 600 mg setiap hari. Maksimal: 900 mg / hari.
- Dosis lebih dari 300 mg setiap hari harus dikonsumsi dalam dosis terbagi.
- Hiperurisemia yang dipicu oleh Terapi Kanker
- Dewasa: 600-800 mg setiap hari dalam dosis terbagi, 2-3 hari sebelum perawatan kanker.
- Batu Kalsium Oksalat
- Dewasa: 200-300 mg setiap hari dalam dosis tunggal atau terbagi.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Pruritus atau ruam purpura.
- Demam dan menggigil.
- Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal) atau leukositosis,
- Eosinofilia (kadar eosinofil lebih tinggi dari normal).
- Nyeri sendi.
- Vaskulitis yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hati.
- Kesemutan.
- Kebotakan.
- Gynaecomastia (pembesaran jaringan kelenjar payudara pada pria).
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Gangguan rasa.
- Sakit perut.
- Sakit kepala.
- Badan lemas.
- Gangguan penglihatan sementara.
Overdosis
Penggunaan Allopurinol yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala mual, muntah, diare, pusing.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Omeric pada pasien yang memiliki indikasi:
- Tidak boleh diberikan pada pasien dengan HLA-B * 58: 01-positif (gangguan membran epitel dan sel endotel).
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Omeric:
- Dapat menghambat metabolisme mercaptopurine dan azathioprine; kurangi dosis mercaptopurine dan azathioprine bila diberikan bersamaan dengan allopurinol.
- Dapat meningkatkan efek warfarin dan antikoagulan kumarin lainnya.
- Meningkatkan ekskresi oksipurinol (metabolit) jika diberikan bersamaan dengan salisilat atau agen urikosurik.
- Meningkatkan toksisitas ika diberikan bersamaan dengan diuretik thiazide, beberapa antibakteri, antineoplastik lain, siklosporin, beberapa antidiabetik sulfonilurea, teofilin, dan vidarabin.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Omeric ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.