Pengertian
Yasmin adalah sediaan Pil KB yang mengandung hormon (drospirenone dan ethynilestradiol) dan plasebo. Yasmin digunakan sebagai alat kontrasepsi oral, selain itu Yasmin digunakan untuk jerawat berkurang, menstruasi tetap sehat, mengurangi anemia. Yasmin bekerja dengan cara menghambat ovulasi melalui mekanisme umpan balik negatif pada hipotalamus di mana fase FSH folikuler dan gelombang pertengahan gonadotropin diblokir, sehinga aktivitas antiandrogenik atau penghambat testosteron.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Kontrasepsi Oral.
- Kandungan: Drospirenone 3 mg, ethinylestradiol 0.03 mg.
- Bentuk: Pil
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @21 Pil.
- Farmasi: Bayer Indonesia PT - Bayer Healthcare
Kegunaan
Yasmin digunakan sebagai kontrasepsi oral dan mencegah terjadinya pembuahan sel telur atau mencegah kehamilan.
Dosis & Cara Penggunaan
Yasmin termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:
- Dewasa:
Ethinylestradiol 0,02 mg dan drospirenone 3 mg
Ethinylestradiol 0,03 mg dan drospirenone 3 mg
1 tab sekali sehari dari paket, sesuai petunjuk. Dosis harus diminum pada waktu yang sama setiap hari.
Efek Samping
- Depresi.
- Mual.
- Diare.
- Nyeri punggung.
- Kelainan kandung empedu serta nyeri atau pembengkakan payudara.
Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Yasmin pada pasien yang memiliki indikasi:
- Ketidakcukupan Adrenal
- Hipertensi.
- Diabetes melitus dengan penyakit pembuluh darah.
- Penyakit serebrovaskular (misalnya stroke).
- Operasi besar dengan imobilisasi berkepanjangan, pendarahan uterus / vagina abnormal.
- Kanker peka hormon seks, kanker payudara (saat ini atau baru-baru ini), tumor hati.
7. Gangguan ginjal dan hati.
8. Wanita hamil.
Interaksi Obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Yasmin:
- Dapat meningkatkan tingkat ALT (> 5 kali batas atas normal) dengan penggunaan ombitasvir, paritaprevir, ritonavir dan dasabuvir bersamaan dengan dg atau tanpa ribavirin.
- Dapat meningkatkan perdarahan terobosan dan atau kegagalan kontrasepsi dengan penginduksi CYP (misal. Barbiturat, bosentan, carbamazepine, fenitoin, primidon, rifampisin, ritonavir, nevirapine, efavirenz).
- Dapat meningkatkan konsentrasi plasma dengan penghambat CYP3A4 yang kuat (misal. Ketoconazole, verapamil, macrolides, diltiazem).
- Konsentrasi plasma variabel dengan inhibitor protease HIV dan inhibitor transkriptase non-nukleosida.
- Dapat meningkatkan konsentrasi plasma siklosporin.
- Dapat menurunkan konsentrasi lamotrigin dalam plasma.