Iopamidol
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Diagnostik |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak |
Bentuk ibat |
Injeksi |
Iopamidol untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin. Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya). Peringatan Kehamilan: Informasikan dokter jika kamu akan menjalani terapi dengan Iopamidol saat keadaan hamil atau dalam program kehamilan. Peringatan Menyusui: Informasikan dokter jika kamu akan menjalani terapi dengan Iopamidol saat menyusui. |
Pengertian
Iopamidol adalah obat yang digunakan sebagai media radiografi untuk prosedur diagnosis.
Iopamidol tergolong dalam jenis obat radiopak atau agen kontras. Obat ini biasa digunakan untuk prosedur pemeriksaan laboratorium sinar-X, seperti CT-scan dan angiografi.
Larutan Iopamidol membuat pembuluh darah dan organ menjadi lebih jelas ketika pemeriksaan dengan sinar-X atau CT-scan sehingga dokter menjadi lebih mudah untuk menentukan diagnosis.
Iopamidol diberikan secara injeksi dan hanya digunakan untuk pemeriksaan laboratorium yang membutuhkan pemindaian untuk menentukan diagnosis.
Artikel Lainnya: Deretan Penyakit Berbahaya yang Sering Dikira Masuk Angin
Keterangan
Iopamidol Injeksi
- Golongan: obat keras
- Kelas rerapi: radiografi dan diagnosti
- Kandungan Iopamidol: iopamidol 755,3 mg
- Kemasan: boks, 1 botol @100 mL
- Farmasi: Dexa Medica/Ferron Par Pharmaceuticals
- Harga Iopamidol: –
Kegunaan
Manfaat Iopamidol adalah sebagai media kontras radiografi untuk prosedur diagnostik.
Dosis dan Aturan Pakai
Iopamidol termasuk dalam golongan obat keras. Sebaiknya, penggunaan obat ini sesuai dengan anjuran resep dokter dan tenaga medis profesional.
Dosis dan kekuatan yang digunakan bergantung pada prosedur dan rute pemberian yang digunakan.
Dewasa
- Tujuan: Peripheral venography
Bentuk: Injeksi (intravena)
Dosis: Berikan sebanyak 25 –150 mL dalam 200 mg yodium/mL (41%), dosis maksimum untuk beberapa kali pemberian tidak lebih dari 350 mL
- Tujuan: Excretory urography
Bentuk: Injeksi (intravena)
Dosis:
- Berikan sebanyak 50–100 mL untuk 250 mg yodium/mL (injeksi 51%)
- Berikan sebanyak 50 mL untuk 300 mg yodium/mL (61%)
- Berikan sebanyak 40 mL 370 mg yodium/mL (76%)
- Tujuan: Computed tomography imaging
Bentuk: Injeksi (intravena)
Dosis:
1. Bagian kepala:
- Berikan sebanyak 130–240 mL untuk 250 mg yodium/mL (51%).
- Berikan sebanyak 100–200 mL untuk 300 mg yodium/mL (61%).
2. Bagian tubuh:
- Berikan sebanyak 130–240 mL untuk 250 mg yodium/mL (51%).
- Berikan sebanyak 100–200 mL untuk 300 mg yodium/mL (ini 61%).
- Dosis maksimal untuk prosedur tidak melebihi 60 g yodium.
- Tujuan: Cerebral arteriography
Bentuk: Injeksi (intra-arteri)
Dosis:
- Berikan sebanyak 8–12 mL untuk 300 mg yodium/mL (61%).
- Dosis maksimal hingga 90 mL.
- Tujuan: peripheral arteriography
Bentuk: injeksi (intra-arteri)
Dosis:
- Berikan sebanyak 5–40 mL atau 25–50 mL untuk 300 mg yodium/mL (61%).
- Tujuan: selective visceral arteriography or aortography
Bentuk: injeksi (intra-arteri)
Dosis:
- Berikan sebanyak 10–50 mL untuk 370 mg yodium/mL (76%).
- Dosis maksimal untuk beberapa dosis bisa mencapai 225 mL.
- Tujuan: coronary arteriography and ventriculography
Bentuk: injeksi (intra-arteri)
Dosis:
- Berikan sebanyak 2–10 mL atau 25–50 mL untuk 370 mg yodium/mL (76%).
- Dosis maksimal bisa mencapai 200 mL.
Anak-anak
- Tujuan: angiocardiography
Bentuk: injeksi (intravena)
Dosis:
Untuk injeksi tunggal anak pemberian untuk 350 mg yodium/mL:
- <2 tahun: 10–15 mL
- 2–9 tahun: 15–30 mL
- 10–18 tahun: 20–50 mL
Untuk injeksi kumulatif 370 mg yodium/mL (76%):
- <2 tahun: 40 mL
- 2–4 tahun: 50 mL
- 5–9 tahun: 100 mL
- 10–18 tahun: 125 mL
- Tujuan: excretory urography
Bentuk: injeksi (intravena)
Dosis:
- Berikan sebanyak 1,2–3,6 mL/kg untuk 250 mg yodium/mL (51%).
- Berikan sebanyak 1–3 mL/kg untuk 300 mg yodium/mL (61%).
- Dosis maksimal sebanyak 30 g yodium.
Cara Menggunakan
- Iopamidol diberikan secara infus ke saluran vena atau intravena
- Iopamidol diberikan langsung oleh tenaga kesehatan profesional di bawah pengawasan dokter
- MinumLah cairan lebih banyak sebelum dan sesudah kamu menjalani tes radiologi
Artikel Lainnya: Ini Daftar Penyakit yang Ditangani Dokter Penyakit Dalam
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20–25 derajat Celcius, di tempat yang kering dan sejuk, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Iopamidol, antara lain:
- Aritmia (gangguan irama jantung)
- Kejang arteri
- Vasodilatasi
- Angina
- Pusing
- Kebingungan
- Gangguan penglihatan
Overdosis
Pemberian Iopamidol dilakukan langsung oleh tenaga kesehatan dan di bawah pengawasan dokter sehingga risiko overdosis obat menjadi dapat diminimalisasi.
Kontraindikasi
- Penggunaan Iopamidol bukan untuk penggunaan intratekal
- Hindari penggunaan Iopamidol jika kamu sedang dalam kondisi infeksi yang aktif
Interaksi Obat
Iopamidol dapat meningkatkan risiko toksisitas ginjal pada pasien dengan gangguan hati atau empedu yang diketahui atau diduga diberikan bersamaan dengan agen kolesistografi oral.
Peringatan dan Perhatian
- Informasikan dokter jika kamu memiliki riwayat:
- Penyakit hati atau penyakit ginjal
- Penyakit jantung, termasuk gagal jantung kongestif
- Stroke
- Gangguan pembekuan darah
- Penyakit arteri koroner
- Asma
- Alergi makanan
- Epilepsi atau gangguan kejang lainnya
- Anemia sel sabit
- Diabetes
- Infeksi aktif
- Pheochromocytoma (tumor kelenjar adrenal)
- Multiple myeloma (kanker tulang)
- Gangguan tiroid
- Informasikan dokter tentang obat-obatan yang sedang kamu konsumsi saat ini, termasuk obat resep ataupun nonresep, herbal, dan suplemen
- Terutama jika kamu adalah lansia, sangat diharuskan mengonsumsi banyak air sebelum dan sesudah menggunakan obat ini
- Informasikan dokter jika kamu dalam keadaan hamil atau menyusui atau menjalani program kehamilan
- Informasikan dokter jika kamu mengalami reaksi alergi setelah menggunakan obat ini
Artikel Lainnya: Apa Bedanya Pemeriksaan Pap Smear dan IVA?
Kategori Kehamilan
Kategori B. Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin.
Akan tetapi, tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter jika kamu akan menjalani terapi dengan Iopamidol saat keadaan hamil atau menjalani program kehamilan.
Peringatan Menyusui
Informasikan dokter jika kamu akan menjalani terapi dengan Iopamidol saat menyusui.
Rekomendasi Obat Sejenis
- Isovue
- Isovue M
Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter secara online melalui fitur Tanya Dokter. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.
Drugs.com (2022). Iopamidol (https://www.drugs.com/mtm/iopamidol.htmL)