Pengertian Kalbamin
Kalbamin adalah larutan infus yang digunakan sebagai nutrisi parenteral (nutrisi yang di berikan melalui pembuluh darah). Kalbamin mengandung asam amino esensial dan non-esensial yang berfungsi untuk mengatasi permasalahan malnutrisi, membantu proses pemulihan cedera atau trauma sebelum dan sesudah terapi, membantu mengatasi hipoproteinemia (kondisi ketika cairan akan berpindah dari intravaskular kompatemen ke rongga interstisial yang kemudian menyebabkan asites). Kalbamin tersedia dalam kemasan 10% Amino Acids Infusion 500 mL.
Artikel Lainnya: Sederet Tanda Anak Kurang Gizi, Ortu Harus Waspada
Keterangan Kalbamin
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Nutrisi parenteral.
- Kandungan: Asam amino 10%, chloride.
- Bentuk: Cairan.
- Satuan Penjualan: Botol.
- Kemasan: Botol 500 mL.
- Farmasi: PT Finosulprima Farma Internasional.
Kegunaan Kalbamin
Kalbamin digunakan untuk membantu mengatasi malnutrisi, membantu mengatasi cedera atau trauma (sebelum dan sesudah terapi), membantu mengatasi hipoproteinemia.
Artikel Lainnya: Mengenali Bahaya Malnutrisi pada Lansia
Dosis dan Cara Penggunaan Kalbamin
Kalbamin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Selain itu, dosis penggunaan Kalbamin juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Penggunaan Kalbamin injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis. Umumnya, dosis diberikan 1-1,5 g/kg berat badan/hari, secara infus intravena lambat.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari cahaya langsung.
Artikel Lainnya: Bagian Tubuh yang Rentan Cedera akibat Olahraga
Efek Samping Kalbamin
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Kalbamin, yaitu: reaksi alergi pada pasien yang hipersensitif terhadap komponen ini, demam, mual, muntah, asidosis, sakit kepala.
Kontraindikasi
Kalbamin Infus tidak boleh diberikan pada pasien :
- Gagal ginjal
- Gagal hati
- Gangguan metabolisme protein