Obat Alergi

Alloris

apt. Evita Fitriani., S. Farm, 21 Mar 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Alloris adalah obat yang diindikasikan untuk mengatasi gejala alergi. Bagaimana aturan pakai obat ini?

Alloris

Alloris 

Golongan

Obat Keras

Kategori obat

Antihistamin dan Antialergi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak

Bentuk obat

Tablet dan Sirup

Alloris untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori B: Obat boleh digunakam jika manfaatnya lebih besar dari risikonya.

Peringatan Menyusui: Karena obat ini dapat terserap ke dalam ASI, maka komunikasikan terlebih dahulu kepada dokter jika Anda akan mengonsumsi Rhinos SR saat menyusui.

Pengertian 

Alloris adalah obat dengan kandungan loratadine yang dikemas dalam bentuk sediaan tablet dan sirup. Obat ini digunakan untuk membantu meredakan gejala alergi.

Saat seseorang mengalami alergi, terjadi peningkatan berlebih produksi histamin dalam tubuh sehingga menimbulkan reaksi alergi. Reaksi alergi tersebut dapat berupa bersin, mata berair, hidung tersumbat, ruam kulit, serta bengkak di beberapa bagian tubuh.

Berikut adalah keterangan Alloris, mulai dari golongan obat, harga, hingga aturan penggunaannya.

Artikel Lainnya: Penyebab Alergi Kamu Memburuk di Malam Hari

Keterangan 

1. Alloris Tablet

  • Golongan: Obat keras
  • Kategori: Antihistamin dan antialergi
  • Kandungan: Loratadine 10 mg
  • Kemasan: Boks, 10 strip @10 tablet
  • Farmasi: Sanbe Farma
  • Harga Alloris Tablet: Rp55.000–Rp75.000 per strip

2. Alloris Sirup

  • Golongan: Obat keras
  • Kategori: Antihistamin dan antialergi
  • Kandungan: Loratadine 5 mg/5 m
  • Kemasan: Boks, botol @60 ml
  • Farmasi: Sanbe Farma
  • Harga Alloris Sirup: Rp65.000–Rp87.000 per botol

Kegunaan 

Alloris digunakan untuk mengatasi gejala alergi, seperti:

  • Pilek
  • Bersin
  • Bengkak atau kemerahan pada bagian kulit tertentu
  • Mata gatal, merah, dan berair
  • Hidung tersumbat
  • Sesak napas

Dosis dan Aturan Pakai 

Alloris termasuk obat keras. Penggunaannya harus dikonsultasikan dengan dokter.

Secara umum, dosis penggunaan obat Alloris adalah sebagai berikut.

Tujuan: Mengatasi gejala alergi

Bentuk: Tablet

Dosis:

  • Dewasa dan anak-anak >12 tahun: 1 tablet 1 kali sehari atau ½ tablet 2 kali sehari.
  • Anak-anak 2–12 tahun dengan berat badan >30 kg: 1 tablet 1 kali sehari.
  • Anak-anak 2–12 tahun dengan berat badan <30 kg: ½ tablet 1 kali sehari.

Tujuan: Mengatasi gejala alergi

Bentuk: Sirup

Dosis:

  • Anak-anak 12 tahun atau lebih: 2 sendok takar (10 ml), 1 kali sehari.
  • Anak-anak 2–12 tahun dengan berat badan >30 kg: 2 sendok takar (10 ml), 1 kali sehari.
  • Anak-anak 2–12 tahun dengan berat badan <30 kg: 1 sendok takar (5 ml), 1 kali sehari.

Cara Menggunakan 

  • Gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter dan informasi yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis
  • Alloris loratadine merupakan obat alergi yang digunakan dalam jangka pendek. Hentikan penggunaan obat dan konsultasikan kembali ke dokter jika alergi yang dialami tidak membaik dalam 3 hari
  • Alloris bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
  • Untuk menghindari lupa mengonsumsi obat, konsumsi obat pada waktu yang sama tiap harinya. Apabila lupa mengonsumsi satu dosis, segera konsumsi begitu ingat apabila jeda waktu dengan dosis selanjutnya tidak terlalu dekat. Abaikan dosis yang tertinggal jika jaraknya sudah dekat

Artikel Lainnya: Pengobatan Alami untuk Anak Alergi

Cara Penyimpanan

Simpan obat Alloris 10 mg pada suhu 20–25 derajat Celsius, di tempat yang kering dan sejuk, serta jauh dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping 

Efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan Alloris meliputi:

Overdosis

Penggunaan Alloris yang melebihi batas dapat menimbulkan beberapa gejala, yaitu:

Bila terjadi overdosis, bawa pasien ke rumah sakit untuk diberikan penanganan simptomatik dan suportif.

Kontraindikasi

Jangan berikan obat pada pasien yang hipersensitif terhadap Alloris loratadine.

Interaksi Obat 

Penggunaan Alloris dapat menaikkan konsentrasi plasma jika dikonsumsi bersamaan obat-obatan:

Peringatan dan Perhatian 

  • Beri tahu dokter jika kamu memiliki riwayat:
  1. Gagal hati
  2. Gagal ginjal
  3. Epilepsi
  • Informasikan dokter tentang obat obatan yang sedang kamu konsumsi saat ini, baik obat resep ataupun nonresep, obat herbal, maupun suplemen.
  • Informasikan dokter jika kamu berencana melakukan tes alergi selama menjalani pengobatan dengan Alloris karena dapat mempengaruhi hasil tes tersebut.
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol bersamaan dengan konsumsi obat ini karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Hindari aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan, setelah mengonsumsi obat dengan kandungan loratadine. Obat ini bisa menyebabkan pusing dan rasa kantuk.

Artikel Lainnya: Alergi Bisa Bikin Sesak Napas, ini Sebabnya

Kategori Kehamilan

Kategori B. Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin. Namun, penelitian terhadap wanita hamil masih sangat terbatas.

Peringatan Kehamilan

Obat bisa dikonsumsi jika risikonya tidak lebih besar daripada manfaat yang diharapkan. Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat hamil.

Peringatan Menyusui

Alloris diekskresikan dalam ASI. Sebaiknya, penggunaan obat ini dihindari pada wanita menyusui.

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis 

Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter secara online melalui fitur Tanya Dokter. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.

MIMS Indonesia (2022). Loratadine (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/loratadine?mtype=generic

Pionas BPOM (2022). Loratadine (https://pionas.pom.go.id/monografi/loratadin)

ISO Farmakoterapi (2013). Antihistamin