Celestamine
Golongan |
obat keras |
Kategori |
obat antiinflamasi |
Dikonsumsi oleh |
dewasa dan anak |
Bentuk Obat |
tablet dan sirup |
Celestamine untuk ibu hamil dan menyusui |
kategori C: studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. |
Pengertian Celestamine
Celestamine adalah obat dengan kandungan kombinasi betamethasone dan dexchlorpheniramine maleate sebagai zat aktifnya yang bermanfaat untuk mengatasi alergi yang memerlukan kortikosteroid sebagai pereda peradangan, seperti rhinitis alergi, asma bronkial kronis yang berat, alergi obat, konjungtivitis, keratitis, biduran, batuk, gatal, serta peradangan lainnya. Betamethasone yang terkandung dalam Celestamine merupakan salah satu jenis obat golongan kortikosteroid yaitu antiinflamasi yang berperan dalam mengurangi atau menekan proses peradangan, serta dexchlorpheniramine maleate untuk meredakan gejala alergi yang terjadi pada tubuh.
Artikel lainnya: Pertolongan Pertama untuk Anak Alergi Antibiotik
Keterangan Celestamine
1. Obat Alergi Celestamine Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas Terapi: obat antiinflamasi
- Kandungan: betamethasone 0.25 mg, dexchlorpheniramine maleate 2 mg
- Kemasan: boks, Strip @ 10 tablet
- Farmasi: Merck Sharp & Dohme Indonesia
- Harga Celestamine tablet: Rp 23.400 per strip
2. Obat Alergi Celestamine Sirup
- Golongan: obat keras
- Kelas Terapi: obat antiinflamasi
- Kandungan: tiap 5 ml mengandung Betamethasone 0.25 mg, Dexchlorpheniramine maleate 2 mg
- Kemasan: dus, 1 botol @ 30 ml, 60 ml
- Farmasi: Merck Sharp & Dohme Indonesia
- Harga Celestamine sirup: Rp 22.150 – Rp 37.880 per botol
Kegunaan Celestamine
Celestamine digunakan untuk mengobati alergi yang disertai peradangan yang responsif terhadap golongan obat kortikosteroid, seperti:
- Dermatitis
- Alergi obat
- Rhinitis alergi
- Asma bronkial kronis
- Konjungtivitis
- Keratitis
- Gatal
- Biduran
- Batuk
Dosis dan Aturan Pakai Celestamine
Celestamine merupakan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter. Dosis Celestamine bervariasi tergantung penyakit dan kondisi pasien. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Berikut adalah dosis dan aturan pakai Celestamine secara umum:
Tujuan: alergi yang disertai peradangan yang responsif terhadap kortikosteroid
Bentuk: tablet, sirup
Dosis yang dianjurkan:
- Dewasa dan anak > 12 tahun: 1–2 tablet atau 1–2 sendok takar (5–10 ml) diberikan 4 kali sehari
- Anak 6–12 tahun: ½ tablet atau ½ sendok takar (2.5 ml) diberikan 3–4 kali sehari
- Anak 2–6 tahun: ¼-½ sendok takar (1.25–2.5 ml) diberikan 3 kali sehari.
Cara Menggunakan Celestamine
Gunakan Celestamine sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi Celestamine optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai Celestamine:
- Celestamine dapat digunakan setelah makan. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi terlebih dahulu pada dokter
- Apabila kamu lupa mengonsumsi obat, maka segera minum jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan
Artikel lainnya: Pengobatan Alami untuk Anak Alergi
Cara Penyimpanan Celestamine
Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan. Simpan Celestamine pada suhu ruang berkisar 15-25° Celsius, pada tempat yang sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsung
Efek Samping Celestamine
Efek samping yang bisa saja timbul selama penggunaan Celestamine, yaitu:
- Retensi cairan dan garam.
- Sulit buang air kecil
- Gangguan pencernaan
- Peningkatan nafsu makan
- Hambatan pertumbuhan
- Gangguan menstruasi
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Osteonekrosis (kematian tulang)
- Kelemahan otot
- Infeksi sistemik
- Vertigo
Overdosis
Gejala overdosis obat Celestamine yang dapat muncul, yakni:
- Reaksi anafilaksis seperti gatal hingga timbul rasa terbakar, sulit bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah.
- Lemah otot
- Batuk berdarah
- Denyut jantung terlalu cepat atau lemah
- Tidak sadarkan diri
Bila ditemukan gejala di atas, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Celestamine dengan Obat Lainnya
Penggunaan obat-obat berikut dapat mempengaruhi efek kombinasi dexchlorpheniramine maleate dan betametason:
- Antibiotik atau antifungal
- Pil KB atau terapi hormon
- Antidiabetik oral maupun insulin
- Obat-obat terapi demensia dan Parkinson
- Pengencer darah, seperti warfarin atau heparin
- NSAID atau antinyeri, seperti aspirin, ibuprofen atau meloksikam
- Vaksin hidup seperti BCG
- Obat epilepsi, seperti phenobarbital dan phenytoin
Peringatan dan Perhatian
Beritahu dokter semua riwayat alergi yang kamu alami. Jangan mengonsumsi Celestamine jika kamu memiliki alergi terhadap kandungan yang ada dalam Celestamine.
Steroid dapat melemahkan imun tubuh sehingga kamu akan lebih mudah terserang infeksi.
Informasikan pada dokter tentang infeksi yang kamu alami beberapa minggu yang lalu, terutama:
- Tuberkulosis
- Herpes
- Infeksi parasit seperti diare
Informasikan pada dokter riwayat penyakit yang sedang atau pernah kamu derita, terutama:
- Sirosis atau penyakit hati lainnya
- Gangguan ginjal
- Gangguan tiroid
- Glaukoma atau katarak
- Depresi
- Gagal jantung kongestif
- Hipertensi
Obat yang mengandung kortikosteroid tidak dianjurkan bagi wanita hamil trimester pertama karena kemungkinan bayi yang baru lahir menderita gejala hipoadrenalisme.
Tidak dianjurkan bagi ibu menyusui karena kemungkinan kortikosteroid dikeluarkan dalam air susu ibu.
Pada pemakaian jangka panjang dosis obat ini harus diturunkan secara bertahap (tapering off). Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum menurunkan dosis.
Perhatikan dengan hati-hati bagi anak-anak dan bayi yang memakai kortikosteroid dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatanmu, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Informasi ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya.
Kontraindikasi Celestamine
Selain itu, perhatikan adanya kontraindikasi. Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif pada salah satu kandungan Celestamine
- Tukak lambung
- Osteoporosis
- Psikosis atau psikoneurosis berat
- Tuberkulosis aktif
- Infeksi akut
- Baru menerima vaksin hidup
Artikel lainnya: Cara Mengobati Alergi Pada Bayi
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Celestamine masuk dalam kategori C dalam kehamilan. Ini artinya,
Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya.
Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum mengonsumsi Celestamine saat hamil atau dalam masa program kehamilan.
Kandungan dalam Celestamine dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis Celestamine
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Segera periksakan kesehatanmu agar sakit tidak berlanjut melalui fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya di KalStore.
[LUF]
- Brande Lauren. Mei 2023. Steroid Overdose
- Gunawan SG dkk (2016) Farmakologi dan terapi edisi 6. Badan penerbit FKUI
- MIMS Indonesia. Mei 2023. Celestamine
- MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 21 (2021). Celestamine