Claritin
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Antihistamin dan antialergi |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk obat |
Kapsul |
Claritin untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Obat boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar dari risikonya. Peringatan Menyusui: Kandungan Claritin dapat terserap ke dalam ASI. Diskusikan dahulu kepada dokter jika ibu menyusui akan mengonsumsi Claritin. |
Pengertian
Bagi sebagian orang, paparan debu, bulu hewan, atau serbuk bunga bisa memicu gejala alergi, seperti gatal, pilek, dan bersin. Untuk mengatasinya, dokter dapat meresepkan obat antihistamin seperti Claritin.
Claritin adalah obat yang mengandung loratadine. Kandungan tersebut umumnya digunakan untuk meredakan gejala-gejala alergi, seperti gatal-gatal, kulit bentol, dan bersin-bersin.
Obat keras ini bekerja dengan mengikat zat-zat penyebab alergi, yang kemudian akan membantu mengurangi reaksi alergi.
Keterangan
1. Claritin Sirup
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antihistamin dan antialergi
- Kandungan: loratadine 5 mg per 5 ml
- Kemasan: botol @30 ml; botol @60 ml
- Farmasi: Merck Sharp & Dohme Pharma/ Bayer Indonesia
- Harga Claritin 30 ml: Rp39.000 –77.000/botol
Harga Claritin 60 ml: Rp78.500 – 141.000/botol
2. Claritin Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antihistamin dan antialergi
- Kandungan: loratadine 10 mg
- Kemasan: strip @10 tablet
- Farmasi: Bayer Indonesia
- Harga: Rp75.000 – 128.000/strip
Artikel lainnya: Obat Alergi Dingin sama dengan Obat untuk Mengatasi Alergi Lain?
Kegunaan
Fungsi Claritin adalah untuk meredakan gejala-gejala alergi, seperti kulit gatal, hidung tersumbat, serta bersin-bersin.
Dosis dan Cara Penggunaan
Claritin termasuk obat keras yang hanya bisa digunakan dengan resep dokter. Berikut dosis anjurannya secara umum.
Tujuan: meredakan gejala alergi
Bentuk: Claritin sirup
- Dewasa: dosis 5 ml, diminum 2x sehari; atau 10 ml, diminum 1x sehari
- Anak 2-12 tahun dengan BB >30 kg: dosis 10 ml, diminum 1x sehari
- Anak 2-12 tahun <30 kg: dosis 5 ml, diminum 1x sehari
Tujuan: meredakan gejala alergi
Bentuk: tablet (Claritin 10 mg)
- Dewasa: 1 tablet, diminum 1x sehari; atau ½ tablet, diminum 2x sehari
Cara Menggunakan
- Gunakan obat sesuai petunjuk dokter dan informasi yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan karena bisa menurunkan efektivitas obat atau meningkatkan risiko efek samping
- Claritin hanya digunakan dalam jangka pendek. Hentikan penggunaan obat dan konsultasikan kembali jika alergi yang dialami tidak membaik dalam 3 hari
- Obat Claritin bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
- Untuk sediaan sirup, kocok obat terlebih dahulu sebelum digunakan
- Untuk menghindari lupa, konsumsi obat pada waktu yang sama tiap harinya
- Apabila kamu lupa minum satu dosis Claritin, segera konsumsi begitu ingat apabila jeda waktu dengan dosis selanjutnya tidak terlalu dekat. Abaikan dosis yang tertinggal jika jaraknya sudah dekat
Cara Penyimpanan
Simpan obat Claritin antara 20-25 derajat Celsius, di tempat kering dan sejuk, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Artikel lainnya: Inilah Bentuk Reaksi Alergi Obat pada Anak
Efek Samping
Efek samping Claritin yang dapat timbul dapat meliputi:
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Lelah
- Gugup
- Jantung berdebar
- Mual
- Muntah
Overdosis
Gejala akibat overdosis Claritin dapat berupa:
- Mengantuk
- Takikardia
- Sakit kepala
Kontraindikasi
Sebaiknya, Claritin tidak diberikan kepada pasien yang hipersensitif terhadap kandungan loratadine.
Interaksi Obat
Claritin dapat meningkatkan konsentrasi plasma jika diberikan berbarengan dengan obat-obatan ini:
- Ketoconazole
- Fluconazole
- Erythromycin
- Clarithromycin
- Cimetidine
Peringatan dan Perhatian
- Sebelum konsumsi Claritin, beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat:
- Gagal hati
- Gagal ginjal
- Epilepsi
- Informasikan dokter jika kamu sedang menggunakan obat-obatan lain, baik kimia maupun herbal
- Informasikan dokter jika kamu berencana melakukan tes alergi selama menjalani pengobatan dengan obat yang mengandung loratadin. Kandungan tersebut dapat memengaruhi hasil tes nantinya
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol bersamaan dengan Claritin, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping
- Hindari aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan setelah mengonsumsi Claritin. Obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk
Artikel lainnya: Cara Rumahan untuk Redakan Gejala Alergi
Kategori Kehamilan
Claritin masuk dalam kategori B untuk ibu hamil. Studi pada hewan reproduksi memang tidak menunjukkan adanya risiko pada janin.
Namun, belum ada studi terkontrol langsung pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Claritin hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat lebih besar dibandingkan risikonya pada kehamilan.
Lebih baik, informasikan dahulu kepada dokter sebelum ibu hamil mengonsumsi obat ini.
Peringatan Menyusui
Obat Claritin dapat terserap ke dalam ASI. Komunikasikan terlebih dahulu kepada dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat menyusui.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis
Sedari dini #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter. Unduh sekarang, jangan tunggu sakit.
[HNS/NM]
ISO Indonesia (2018). ISF Penerbitan. Claritin
MIMS Indonesia (2022). Loratadine (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/loratadine?mtype=generic)
ISO Farmakoterapi (2013). ISFI Penerbitan. Antihistamin
Klikdokter (2022). Loratadin (https://www.klikdokter.com/obat/loratadine)