Pengertian
Desloratadine adalah sediaan obat generik yang digunakan mengobati kondisi alergi. Desloratadine dapat memberikan efek antialergi, obat ini termasuk dalam golongan obat antagonis reseptor H1 periferal selektif long-acting.
Keterangan
- Desloratadine Tablet
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antialergi dan Antihistamin
- Kandungan: Desloratadine 5 mg
- Bentuk: Tablet Salut Selaput
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 3 Strip @10 Tablet
- Farmasi: Bernofarm; Dexa Medica; Novell Pharmaceutical Lab; Pratapa Nirmala
- Desloratadine Sirup
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antialergi dan Antihistamin
- Kandungan: Desloratadine 0.5 mg/ mL
- Bentuk: Sirup
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Box, 1 Botol 60 mL
- Farmasi: Bernofarm; Pratapa Nirmala
Kegunaan
Desloratadine diindikasikan untuk kondisi alergi.
Dosis & Cara Penggunaan
Desloratadine termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep dokter:
- Desloratadine Tablet
- Dewasa: 1 tablet, diminum sekali sehari.
- Desloratadine Sirup
- Anak usia 6-11 bulan: 1 mg, diminum sekali sehari.
- Anak usia 1-5 tahun: 1,25 mg, diminum sekali sehari.
- Anak usia 6-11 tahun: 2,5 mg, diminum sekali sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30°C.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Desloratadine, antara lain:
- Mengantuk.
- Sakit kepala.
- Diare.
- Muntah.
- Nafsu makan meningkat.
- Demam.
- Infeksi Saluran Kemih.
- Faringitis (peradangan pada faring).
- Mulut kering.
- Kelelahan.
- Pusing.
- Insomnia.
- Dismenorea.
- Mual.
- Dispepsia.
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Desloratadine:
Potensi peningkatan konsentrasi plasma dengan obat yang memengaruhi enzim mikrosom hati (misalnya Azitromisin, simetidin, eritromisin, fluoxetin, ketokonazol).
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Desloratadine ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.