Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Antihistamin dan antilergi |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk obat |
Tablet, krim, injeksi |
Diphenhydramine untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil. Peringatan Menyusui: Diphenhydramine terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat sebelum berkonsultasi dengan dokter. |
Merek Dagang
Tablet: Valdres, Otede, Sominal
Injeksi: Sidiadryl, Ikadryl, Recodryl
Pengertian
Diphenhydramine adalah obat untuk mencegah mabuk perjalanan, sekaligus meredakan reaksi alergi pada tubuh. Antara lain, mata merah, iritasi, gatal serta berair; pilek, dan juga bersin-bersin.
Obat ini bekerja dengan cara menghentikan aksi histamin, yaitu senyawa kimia alami tubuh yang menyebabkan gejala alergi.
Obat Diphenhydramine tersedia dalam bentuk tablet, krim, dan juga injeksi. Berikut penjelasan selengkapnya.
Keterangan
Diphenhydramine Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: Antihistamin dan antialergi
- Kandungan: diphenhydramine 25 mg; 50 mg
- Kemasan: -
- Produksi: -
- Harga Diphenhydramine tablet: -
Diphenhydramine Injeksi
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antihistamin dan antialergi
- Kandungan: diphenhydramine 10mg/ml
- Kemasan: dus, 30 ampul @1ml
- Produksi: Harsen; Dexa Medica/Ferron Par Pharmaceuticals; Ipha Laboratories; Phapros; Bernofarm; Lucas Djaja/Phapros; Meprofarm
- Harga Diphenhydramine injeksi: Rp 2.886/ampul
Diphenhydramine Krim
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antihistamin dan antialergi
- Kandungan: diphenhydramine 2%
- Kemasan: -
- Produksi: -
- Harga Diphenhydramine krim: -
Artikel lainnya: Daftar Salep Alergi yang Dapat Dibeli Secara Bebas
Kegunaan
Obat Diphenhydramine digunakan untuk:
- Mencegah mabuk perjalanan
- Meredakan reaksi alergi pada tubuh, seperti mata merah, iritasi, gatal, dan berair; bersin-bersin, serta pilek.
Dosis dan Aturan Pakai
Diphenhydramine termasuk dalam golongan obat keras. Penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.
Tujuan: Kondisi alergi dan mabuk perjalanan
Bentuk: tablet
- Dewasa: 20-50 mg 3 atau 4 kali sehari. Maksimal penggunaannya 300 mg per hari.
- Untuk mencegah mabuk perjalanan, konsumsi 30 menit sebelum bepergian.
Tujuan: insomnia
Bentuk: tablet
- Dewasa: 50 mg diberikan 30 menit sebelum tidur, sesuai kebutuhan.
Tujuan: kondisi alergi dan mabuk perjalanan
Bentuk: injeksi
- Dewasa: berikan dosis 10-50 mg hingga 100 mg jika diperlukan. Disuntikkan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) dengan kecepatan 25 mg/menit atau injeksi intramuskular (otot) dalam
Maksimal dosis 400 mg setiap hari. Untuk pencegahan mabuk perjalanan, berikan 30 menit sebelum perjalanan
- Anak: 5 mg/kg berat badan, disuntikkan melalui injeksi intravena dengan laju 25 mg/menit atau injeksi intramuscular dalam 4 dosis terbagi
Maksimal dosis 300 mg setiap hari. Untuk pencegahan mabuk perjalanan, berikan 30 menit sebelum perjalanan
Tujuan: penyakit Parkinson
Bentuk: injeksi
- Dewasa: dosis 10-50 mg hingga 100 mg jika diperlukan. Disuntikkan melalui pembuluh darah dengan kecepatan tidak melebihi 25 mg/menit atau melalui injeksi otot dalam, ketika terapi oral tidak mungkin atau kontraindikasi
Maksimal dosis adalah 400 mg setiap hari
Tujuan: gangguan kulit pruritus
Bentuk: krim
- Dewasa: oleskan ke area yang gatal. Maksimal lama penggunaan 3 hari
- Anak 2 tahun ke atas: sama dengan dosis orang dewasa
Cara Menggunakan
Ikuti saran dosis penggunaan yang disampaikan dokter. Bacalah juga instruksi penggunaan yang tertera pada kemasan.
- Diphenhydramine tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Pada mabuk perjalanan dapat diberikan 30 menit sebelum perjalanan
- Diphenhydramine tablet dapat ditelan obat secara utuh dengan minum air putih
- Dianjurkan minum Diphenhydramine tablet secara teratur pada jam yang sama setiap harinya
- Bila lupa konsumsi obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis
- Diphenhydramine injeksi hanya dapat diberikan melalui intravena atau intramuskular oleh tenaga medis di bawah pengawasan dokter
- Sementara itu, sebelum menggunakan Diphenhydramin krim, cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir. Tunggu tangan sampai kering
- Oleskan krim ke bagian yang terkena sesuai aturan pakai yang telah ditentukan, maksimal penggunaan 3 hari
- Cuci tangan kembali setelah menggunakan Diphenhydramin krim
- Jangan menggunakan dosis melebihi yang dianjurkan karena akan meningkatkan efek samping obat
- Hindari penggunaan krim pada area mata, hidung, telinga, dan mulut. Jika obat masuk ke area ini, segera bilas dengan air bersih
Cara Penyimpanan
Simpan Diphenhydramine pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Diphenhydramine yang mungkin terjadi adalah:
- Rasa kantuk
- Gelisah
- Penglihatan kabur
- Euforia
- Kejang
- Lelah
- Kesulitan berkemih
- Hipotensi
- Fotosensitivitas
- Anoreksia
- Mulut kering
- Mual
- Muntah
- Takikardia
- Vertigo
Artikel lainnya: Anak Sering Muntah di Mobil, Ini Cara Mengatasinya
Overdosis
Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan. Penggunaan Diphenhydramine yang melebihi dosis anjuran dapat memicu gejala:
- Kesadaran terganggu
- Psikosis
- Kejang
- Gejala antimuskarinik (misalnya midriasis, takikardia, takiaritmia)
- gagal napas
- delirium akut dengan halusinasi visual dan auditori (topikal)
Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan suportif dan simtomatik (dibantu oleh tenaga medis profesional).
Konvulsi dan stimulasi sistem saraf pusat yang ditandai dapat diobati dengan diazepam melalui injeksi intravena.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Diphenhydramine apabila kamu memiliki kondisi:
- Hipersensitivitas
- Ulkus peptikum
- Bayi prematur
- Neonatasi
- Wanita menyusui
- Pasien yang menggunakan antihistamin (termasuk antihistamin lokal)
Interaksi Obat
Penggunaan Diphenhydramine bersamaan dengan zat aktif tertentu dapat memicu reaksi interaksi obat, seperti:
- Meningkatkan efek mengantuk, bila Diphenhydramine diberikan dengan obat penenang dan antidepresan
- Diphenhydramine bisa meningkatkan efek obat antikolinergik, seperti atropin
- Diphenhydramine dapat mengurangi efek obat betahistin
- Berpotensi fatal: peningkatan efek depresan sistem saraf pusat dengan antihistamin lain (misalnya hidroksizin)
Untuk menghindari efek interaksi obat, beritahu dokter semua obat yang sedang kamu dikonsumsi.
Peringatan dan Perhatian
Berhati-hatilah penggunaan Diphenhydramine pada pasien dengan:
- Glaukoma
- Hipertrofi prostat
- Retensi urine
- Asma
- Bronkitis
- PPOK
- Penyakit kardiovaskular (misalnya hipertensi, penyakit jantung iskemik)
- Gangguan tiroid
- Miastenia gravis
- Gangguan kejang (misalnya epilepsi)
- Gangguan ginjal
- Gangguan hati
- Pasien lansia
- Wanita hamil
Artikel lainnya: Ini Alasan Membaca Buku di Mobil Bikin Mual
Selain itu, obat ini juga sebaiknya tidak diberikan kepada anak di bawah 2 tahun, tanpa petunjuk dokter.
Bila gejala tidak membaik dalam waktu 7 hari, segera konsultasikan kembali kepada dokter.
Jangan mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin apabila efek obat masih memengaruhi kesadaraan kamu.
Kategori Kehamilan
Diphenhydramine masuk dalam kategori B untuk ibu hamil. Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin.
Namun, tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama.
Bukti risiko pada trimester berikutnya juga tidak ada.
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Diphenhydramine saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.
Peringatan Menyusui
Diphenhydramine bisa terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat sebelum busui berkonsultasi dengan dokter.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis
Jangan tunggu sakit. Dapatkan informasi lainnya seputar tips menjaga kesehatan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu.
[HNS/NM]
- Drugs.com.23 Juni 2022. Dipenhydramine
- MIMS Indonesia .23 Juni 2022. Dipenhydramine
- Medscape.23 Juni 2022. Dipenhydramine