Obat Alergi

Recodryl

Recodryl adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi alergi, mual, muntah mabuk dan pencegahan terjadinya mabuk.

Recodryl

Recodryl

Golongan

Obat keras 

Kategori obat

Obat alergi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Bentuk obat

Injeksi

Recodryl untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori B: studi reproduksi pada hewan tidak menunjukkan risiko pada janin dan tidak ada studi pada manusia, dan manfaat penggunaan obat pada wanita hamil mungkin dapat diterima meskipun ada risiko potensial.

Peringatan menyusui: Recodryl dapat terekskresi ke dalam ASI. Penggunaan obat tidak dianjurkan pada ibu menyusui.

Pengertian Recodryl

Recodryl adalah obat untuk mengatasi alergi ringan hingga alergi berat (anafilaksis). Kadang obat ini digunakan untuk meringankan gejala mabuk perjalanan.

Kandungan utama Recodryl adalah diphenhydramine HCl, termasuk pada golongan antihistamin atau antialergi yang bekerja menghambat reseptor histamin 1 (H1).

Obat ini memiliki efek kantuk dan berperan menekan pusat batuk yang dapat mengurangi refleks batuk secara efektif. Akan tetapi, obat tidak dapat digunakan untuk menurunkan demam.

Selain itu, Recodryl juga memiliki efek antiparkinsonisme atau mengobati penyakit Parkinsonisme, yakni kondisi yang ditandai dengan gejala seperti gerakan lambat, kaku otot, tremor, dan masalah postural (gangguan pada gerakan tubuh) yang mirip penyakit Parkinson.

Recodryl dalam bentuk injeksi diproduksi oleh PT Global Multi Pharmalab yang sering digunakan ketika pasien mengalami muntah atau pingsan sehingga tidak dapat menerima obat oral serta pasien yang membutuhkan efek obat lebih cepat. Kamu bisa hanya bisa mendapatkan obat Recodryl dengan resep dokter.

Artikel lainnya: Alergi Bisa Bikin Sesak Napas, ini Sebabnya

Keterangan Obat Recodryl

Recodryl Injeksi

  • Golongan: Keras
  • Kelas terapi: Antihistamin
  • Kandungan: Diphenhydramine HCl 10 mg
  • Kemasan: Dus, 10 vial @15 mL
  • Produksi: PT Global Multi Pharmalab
  • Harga Recodryl Injeksi: Rp 6.771/vial

Kegunaan Recodryl

Recodryl injeksi berperan sebagai antihistamin yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi ringan terutama ketika penggunaan antihistamin bentuk oral tidak memungkinkan. Obat ini akan membantu meringankan gejala alergi berikut: 

  • Gatal
  • Ruam
  • Hidung tersumbat

Selain itu, obat ini juga sebagai tambahan epinefrin dalam mengatasi reaksi alergi berat (anafilaksis) dan mengobati mabuk perjalanan. Recodryl juga dapat menangani gangguan parkinsonisme ringan.

Dosis dan Aturan Pakai Recodryl

Recodryl termasuk pada golongan obat keras yang didapat melalui resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat Recodryl injeksi secara umum:

Tujuan: Alergi, mabuk perjalanan, dan parkinsonisme

Bentuk: Recodryl injeksi

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: 10-50 mg sehari. Pada kondisi yang tidak responsif obat dapat diberikan hingga 100 mg dalam sehari.
  • Anak-anak: 5 mg/kg sehari atau 150 mg/m2 dalam dosis terbagi.

Cara Menggunakan

Gunakan Recodryl sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat. Berikut adalah aturan pakai Recodryl yang perlu Kamu patuhi:

  • Recodryl dalam sedian injeksi dapat diberikan oleh perawat atau tenaga kesehatan.
  • Obat disuntikan langsung ke pembuluh darah (intravena) atau ke dalam otot (intramuskular).
  • Segera hubungi dokter bila ditemukan gejala alergi atau efek samping lainnya.
  • Pastikan selalu mengikuti petunjuk dokter atau petugas kesehatan yang bertanggung jawab dalam administrasi obat ini.

Cara Penyimpanan

Simpan obat pada suhu 20-25° Celsius, di tempat yang kering dan lembab serta hindarkan dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Recodryl yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kedaluwarsa berakhir. Jangan menggunakan obat bila terdapat partikel terlarut atau perubahan warna yang tidak biasa.

Buang sisa obat dan alat suntik yang digunakan sesuai dengan pedoman keamanan medis dan lingkungan.

Artikel lainnya: Si Kecil Alergi Debu, Harus Bagaimana?

Efek Samping Recodryl

Secara umum efek samping Recodryl akan menimbulkan beberapa gangguan berikut: 

  • Keringat berlebihan
  • Tubuh menggigil
  • Mulut kering
  • Biduran
  • Syok anafilaksis
  • Reaksi fotosensitivitas (bintik-bintik merah, kulit kemerahan, iritasi dan sensasi terbakar)

Selain itu, gangguan sistem saraf juga sering dialami setelah penggunaan obat ini yang ditandai dengan gejala, seperti:

Tidak hanya itu, beberapa gejala berikut juga dapat terjadi akibat penggunaan obat namun jarang dilaporkan:

Overdosis

Pemberian Recodryl pada dosis toksik akan menimbulkan keracunan atau overdosis. Salah satu tandanya, yakni terjadi penurunan aktivitas di otak dan sistem saraf pusat, serta diikuti gejala berikut:

Selain itu, gangguan pencernaan juga dapat dipicu akibat penggunaan obat yang berlebihan. Kondisi ini akan menimbulkan beberapa reaksi berikut:

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Recodryl dengan Obat Lain

Recodryl dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:

  • Hindari penggunaan bersama dengan antihistamin lainnya (seperti hidroksizin) karena dapat meningkatkan efek depresan pada sistem saraf pusat.
  • Peningkatan efek sedasi bila dikombinasi dengan obat depresan SSP lainnya (diazepam, lorazepam, alprazolam, phenobarbital, amitriptyline).
  • Memperpanjang efek antikolinergik bila diberikan bersama dengan obat golongan MAOI (Penghambat Monoamine Oksidasi).
  • Mampu mengurangi efektivitas betahistine.

Peringatan dan Perhatian

Penyempitan pada saluran kemih juga dilaporkan setelah pemberian obat, kondisi ini akan berisiko menyebabkan cedera ginjal akut. 

Bila ditemukan gejala seperti berkurangnya produksi urine, pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah, kelelahan dan nyeri pinggang segera hentikan penggunaan obat dan periksakan kondisimu kepada dokter.

Penggunaan obat pada anak-anak harus selalu diawasi, pemberian dosis besar akan mempengaruhi kewaspadaan mental, beberapa kasus anak atau remaja mengalami kegembiraan berlebihan.

Pengawasan pada pasien lanjut usia (lansia) harus dilakukan setelah penerimaan obat karena meningkatkan risiko jatuh akibat pusing, kantuk, dan penurunan tekanan darah. 

Pada saat Kamu menerima dosis obat hindari aktivitas seperti mengemudi kendaraan atau mengoperasikan mesin berat karena obat memiliki efek samping kantuk yang akan mengganggu aktivitas tersebut.

Tidak disarankan mengonsumsi alkohol selama terapi dengan obat karena akan meningkatkan efek sedasi obat.

Penggunaan obat harus berhati-hati terutama pasien yang memiliki kondisi tertentu karena obat berisiko memberikan reaksi yang merugikan. Berkonsultasi dengan dokter terutama Kamu yang menderita atau memiliki riwayat berikut:

Kontraindikasi

Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Recodryl:

  • Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi, pada obat Recodryl yang dapat menimbulkan menimbulkan gatal, pembengkakan, dan sesak napas.
  • Ibu menyusui
  • Bayi baru lahir dan bayi prematur
  • Digunakan sebagai anestesi lokal karena dapat menyebabkan kematian sel atau jaringan

Artikel lainnya: 8 Jenis Demam dan Penyebabnya yang Perlu Kamu Waspadai

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Recodryl masuk kategori B untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi reproduksi pada hewan tidak menunjukkan risiko pada janin dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Karena studi reproduksi pada hewan tidak selalu dapat memprediksi respons pada manusia, obat ini harus digunakan selama kehamilan hanya jika benar-benar diperlukan.

Selain itu, Recodryl diketahui dapat tersalur melalui ASI dan mempengaruhi produksi air susu ibu. Penggunaan obat selama masa menyusui tidak disarankan.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis Recodryl

Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga di Google Play dan App Store untuk mendapatkan informasi kesehatan lainnya. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya!