Pengertian
Cefotaxime adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran napas, termasuk hidung dan tenggorokan, infeksi pada telinga, infeksi kulit dan jaringan lunak. Jenis infeksi lain yang bisa ditangani dengan cefotaxim beragam. Di antaranya adalah septikemia (infeksi dalam darah), meningitis (peradangan pada selaput pelindung yang menutupi saraf otak dan tulang belakang), peritonitis (infeksi pada selaput yang melapisi rongga perut), serta osteomielitis (infeksi pada tulang). Pencegahan infeksi pada luka operasi juga bisa menggunakan antibiotik ini.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antibiotik Sefalosporin.
- Kandungan: Cefotaxime 1 gram; Cefotaxime 500 mg.
- Bentuk: Serbuk Injeksi.
- Satuan Penjualan: Vial.
- Kemasan: Vial 1 gram; Vial 500 mg
- Farmasi: Hexpharm; Meprofarm; Kimia Farma; Phapros; Lapi; Sanbe Farma; Otto Pharmaceutical; Indofarma; Dexa Medica; Natura Laboratoria Prima; Holi Pharma; Rama Emerald Multi Sukses; Mahakam Beta Farma; Infion.
- Merk dagang yang beredar di Indonesia: Cetaxime, Biocef, Cefarin, Quafota, Taxef, Taxfor, Taxegram, Rycef, Lapixime, Lancef, Clacor, Timoc, Efotax..
Kegunaan
Cefotaxime digunakan untuk membantu mengobati infeksi pada saluran nafas bagian bawah, sistem saluran kemih dan saluran kelamin, infeksi alat kelamin, infeksi saluran cerna, infeksi tulang dan sendi, infeksi sistem syaraf, serta infeksi sel darah.
Dosis & Cara Penggunaan
Cefotaxime merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga dosis dan pembeliannya harus berdasarkan resep Dokter. Penggunaan Cefotaxime injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis. Aturan penggunaan:
- Infeksi bakteri yang peka terhadap Cefotaxime: dosis 1-2 g diberikan tiap 8-12 jam. Maksimal dosis: 12 g / hari.
- Septikemia: diberikan dosis sampai 6-8 g/ hari dalam 3-4 dosis terbagi.
- Mencegah infeksi bedah: dosis 1 g diberikan 30-90 menit sebelum prosedur pebedahan.
- Gonore: dosis 0,5 g atau 1 g sebagai dosis tunggal.
- Semua dosis diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) atau intramuskular (melalui otot).
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.
Efek Samping
Efek Samping yang mungkin timbul adalah:
- Gangguan saluran pencernaan: colitis (peradangan pada usus besar), diare, mual, muntah, nyeri perut.
- Susunan saraf pusat: sakit kepala, pusing.
Kontraindikasi
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang memiliwiki hipersensitif terhadap antibiotik cephalosporin (antibiotik untuk membunuh bakteri dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri).
Interaksi Obat
- Dapat memperlambat ekskresi jika diminum bersama probenesid (obat asam urat)
- Dapat meningkatkan risiko nefrotoksik (obat yang mengganggu fungsi ginjal) jika diminum bersama aminoglikosida dan diuretik poten.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Cefotaxime ke dalam Kategori B
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Overdosis
- Gejala: Peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah. Risiko ensefalopati reversibel.
- Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.