Pengertian
Fungistop adalah obat yang mengandung griseofulvin. Fungistop dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, rambut, dan kuku yang tidak dapat diobati dengan penggunaan krim atau lotion. Fungistop bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antijamur
- Kandungan: Griseofulvin 500 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet
- Farmasi: Bernofarm.
- Harga: Rp. 75.000 - Rp. 110.000/ Strip
Kegunaan
Fungistop digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur pada kulit, rambut, dan kuku.
Dosis & Cara Penggunaan
Fungistop merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan fungistop juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
Dosis Dewasa : 500 mg - 1000 mg per hari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Fungistop yang mungkin terjadi adalah:
- Mual
- Diare
- Batuk
- Demam
- Nyeri otot dan sendi
- Sakit kepala
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Fungistop pada penderita:
- Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap griseofulvin
- Pasien yang memiliki riwayat penurunan fungsi hati
- Wanita hamil
Interaksi Obat
- Dapat mengurangi khasiat kontrasepsi oral, fenilbutazon, obat penenang dan obat hipnotik, dan antikoagulan coumarin.
- Penurunan penyerapan saluran pencernaan dengan barbiturat.
Kategori Kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Fungistop ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin namun belum ada studi kontrol pada wanita hamil, obat dapat diberikan apabila efek terapinya lebih besar dari resiko pada janin.
Perhatian Menyusui
Tidak diketahui apakah Fungistop terserap kedalam ASI; hindari penggunaan Fungistop pada ibu menyusui karena potensi tumorigenisitas.